Contoh Skripsi Agricultural:Uji Ketahanan Bibit Sukun (Artocarpus communis Forst) Pada Beberapa Interval Penyiraman


PENDAHULUAN Latar Belakang Penurunan kualitas maupun kuantitas sumber daya hutan di Indonesia  akhir-akhir ini telah sampai pada tahap yang mengkhawatirkan, terutama dalam  mempertahankan plasma nutfah dan keanekaragaman hayati. Penebangan dan  penggarapan kawasan hutan dengan tanpa terkendali di hampir semua wilayah  telah memusnahkan sebagian besar pepohonan dan flora lain yang kehidupannya  (tempat dan sumber energinya) bergantung kepada keberadaan hutan sebagai  suatu ekosistem yang stabil.  Jumlah hutan yang semakin sedikit jelas  mengakibatkan sumber daya alam hayati di dalamnya berkurang.  Selain itu,  degradasi sumber daya hutan telah berdampak buruk pada lingkungan secara  makro. Keadaan iklim yang tidak menentu menyebabkan cuaca sulit untuk ditebak  sehingga musibah kekeringan akibat kemarau panjang atau banjir dan tanah  longsor akibat curah hujan yang tidak dapat ditampung secara maksimal oleh  hutan (Rauf, 2009).

Dampak buruk pada lingkungan secara makro tersebut menyebabkan lahan  menjadi tandus  (kurang subur).  Tidak adanya vegetasi pada lahan juga  menyebabkan daya jerap tanah terhadap air menjadi rendah, sehingga hanya  sedikit jenis tanaman yang dapat bertahan hidup pada kondisi kritis tersebut. Hal  ini juga menyebabkan  banyak areal lahan yang tidak produktif sehingga  menurunnya hasil pertanian pada areal tersebut yang secara tidak langsung  berdampak buruk pada nilai ekonomi dan kesejahteraan masyarakat setempat,  sebab terjadi ketidakseimbangan antara jumlah kebutuhan sumber pangan   masyarakat dari hasil pertanian yang semakin besar dengan jumlah ketersediaan  produksi pangan yang semakin menurun.
Berdasarkan hal tersebut, perlu dilakukan suatu rehabilitasi lahan kritis  agar kondisi kesuburan tanah dapat pulih kembali dan hasil pertanian yang  merupakan salah satu bagian dari sumber daya alam hayati dapat ditingkatkan.
Menurut Prasetyo (2004) upaya yang dapat dilakukan ditinjau dari segi tanaman  dan segi konsumsi, yaitu diversifikasi tanaman. Diversifikasi tanaman dapat  memberikan dampak positif pada ketahanan usaha tani karena dapat mengurangi  resiko, peningkatan pendapatan petani dan nilai tambah dari lahan yang ditanami.
Jenis pohon yang ditanam untuk rehabilitasi lahan kritis harus memiliki  nilai adaptasi yang tinggi, tidak memerlukan syarat tumbuh yang banyak dan  memiliki pertumbuhan yang cepat. Dalam hal ini sukun (Artocarpus communis Forst) merupakan satu diantara beberapa jenis tanaman yang cocok ditanam untuk  rehabilitasi lahan kritis. Menurut Hendalastuti dan Rojidin (2006) dalam bidang  kehutanan sukun merupakan salah satu jenis pohon yang dipilih dalam kegiatan  Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan. Selain memiliki akar yang kuat  dan tajuk yang lebar yang dapat mengurangi laju erosi, sukun juga merupakan  salah satu alternaif tanaman sumber pangan. Sukun tergolong tanaman tropik  sejati, tumbuh paling baik di dataran rendah yang panas. Tanaman ini tumbuh  baik di daerah basah, tetapi juga dapat tumbuh di daerah yang sangat kering akan  tetapi harus ada air tanah dan aerase tanah yang cukup.
Air sangat berfungsi bagi pertumbuhan tanaman, khsnya air tanah yang  digunakan oleh tumbuhan sebagai bahan pertumbuhan melalui proses fotosintesis.
 Air diserap tanaman melalui akar bersama dengan unsur  hara yang larut di  dalamnya, kemudian diangkut melalui pembuluh xylem (Lakitan, 1996).
Sehubungan dengan hal di atas bahwa air dalam fisiologi sukun  merupakan faktor utama yang sangat penting. Sukun tidak akan dapat hidup tanpa  air, karena kekurangan air akan mempengaruhi metabolisme dalam sel sukun,  sehingga pertumbuhan sukun bisa terhambat dan mati.  Akan tetapi sukun  memiliki daya tahan hidup yang cukup tinggi pada lahan kering dengan sumber  daya air yang terbatas sehingga dapat mengurangi intensitas penyiraman dan  dapat menghemat biaya, tenaga serta waktu selama pembibitan tanaman sukun.
Hal inilah yang melatarbelakangi penulis untuk melakukan penelitian menguji  ketahanan bibit sukun (A. communis) pada beberapa interval penyiraman.
Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi pengaruh beberapa interval  penyiraman terhadap pertumbuhan bibit sukun (A.communis).
Hipotesis Penelitian Beberapa interval penyiraman yang diberikan berpengaruh nyata terhadap  pertumbuhan bibit sukun (A. communis).
Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai informasi untuk pihakpihak yang berkepentingan dalam budidaya sukun terkait tentang berapa lama  tingkat toleransi (daya  hidup) dan pertumbuhan bibit sukun (A. communis)  terhadap beberapa interval penyiraman.



Skripsi  Agricultural:Uji Ketahanan Bibit Sukun (Artocarpus communis Forst) Pada Beberapa Interval Penyiraman
Downloads  Versi PDF >>>>>>>Klik Disini

Bab I
Downloads
Bab II
 Downloads 
 Bab  III - V
 Downloads 
Daftar Pustaka
 Downloads 
Lampiran
Downloads