Skripsi Agribusiness: PENGARUH JUMLAH TERASI DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP PEMBUATAN PRODUK SAMBAL TERASI


 PEDAHULUAN
Latar Belakang
Cabai merah  (Capsicum annuum L) merupakan  suatu komoditas sayuran yang  tidak  dapat  ditinggalkan  masyarakat  dalam  kehidupan  sehari-hari  dan merupakan  komoditas  sayuran  yang  mempunyai  nilai  ekonomis  tinggi.  Buah cabai selain dapat dikonsumsi segar untuk campuran bumbu masak/rempah, juga dapat  diawetkan  misalnya,  untuk  acar,  saus  dan  tepung  cabai  atau  buah  kering.
Berdasarkan  asal  usulnya,  cabai  (hot  pepper) berasal  dari  Peru.  Ada  yang menyebutkan  bahwa  bangsa  Meksiko  kuno  sudah  menggemari  cabai,  jauh sebelum Columbus menemukan benua Amerika (1492). Pada saat ini cabai telah populer diseluruh dunia. Beberapa masakan khas dan populer didunia seperti kari Thailand,  Sous  Portugis,  Sup  Brazil,  gulai  Afrika,  pizza  Italia,  asam  Hongaria, hingga masakan kapau Minang menggunakan cabai sebagai bahan utama.
Tidak semua negara didunia ini dapat memenuhi kebutuhan penduduknya akan  cabai  sehingga  dibutuhkan  proses  pendistribusian  agar  dapat  memenuhi kebutuhan penduduk didunia. Pemanenan dan penanganan cabai perlu dilakukan hati-hati  untuk  dapat  mempertahankan  mutu  pemasaran  secara  langsung.

Pemanenan adalah kegiatan akhir dari pertahanan dan merupakan faktor penentu untuk proses  selanjutnya.  Pasca  panen  komoditas  cabai  ditunjukkan  untuk meningkatkan  nilai  tambah  dari  komoditas  tersebut,  memperkecil  tingkat kehilangan  hasil  atau  kerusakan,  meningkatkan  daya  simpan  dan  daya  guna menunjang usaha perbaikan gizi masyarakat, penyedian bahan baku industri dan meningkatkan pendapatan petani.
iii Secara rata-rata nasional, fluktuasi harga cabe cukup tinggi diindikasikan oleh koefisien keragaman harga bulanan untuk periode bulan Januari 2011 sampai dengan  bulan  Januari  2012  sebesar  33,19%.  Jika  dilihat  dari  rata-rata  harga  per bulan  periode  Januari  2010-Januari  2012,  bulan  Januari  2011  mencapai  harga tertinggi dengan rata-rata harga Rp.40.361,-/kg. Harga terendah terjadi pada bulan Juli 2011 dengan harga Rp. 14.119,-/kg.
Mengingat bahwa cabai merupakan jenis buah yang klimakterik, sehingga harus sangat diperhatikan kriteria panen yang tepat selain itu, setelah panen cabai akan mengalami pelayuan akibat adanya proses respirasi.
Sambal adalah saus yang disiapkan dari cabai yang dihancurkan sehingga keluar kandungan airnya dan biasanya ditambah bahan-bahan lain seperti garam, cuka dan terasi. Sambal adalah salah satu unsur khas hidangan Indonesia, Melayu ditemukan pula dalam kuliner Asia Selatan dan Asia Timur.
Dengan  banyak  kebutuhan  penduduk  akan  cabai di  dunia  maka  untuk meningkatkan  efesiensi  pengolahan  dan  nilai  jual  produk-produk  cabai,   maka dapat dibuat menjadi saos/sambal.
Berdasarkan  latar  belakang  diatas,  maka  penulis  mencoba  melakukan penelitian  dengan  judul “Pengaruh Jumlah Terasi  dan  Lama  Penyimpanan Terhadap Produk Sambal Terasi”.
iii Tujuan Penelitian Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mengetahui  pengaruh  jumlah  terasi  dalam pembuatan  sambal  terasi  selama  penyimpanan  dan  untuk  memperoleh  jumlah terasi yang tepat untuk memperoleh mutu sambal terasi dengan nilai organoleptik yang tinggi selama penyimpanan.
Kegunaan Penelitian Penelitian  ini  berguna  sebagai  sebagai  sumber  informasi  bahwa  sambal terasi  dengan  jumlah  terasi  tertentu  akan  menghasilkan  warna,  aroma  dan  rasa yang lebih baik selama penyimpanan dan sebagai sumber data dalam penyusunan skripsi  di  Program  Studi  Ilmu  dan  Teknologi  Pangan,  Fakultas  Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan.
Hipotesis Penelitian Ada  pengaruh jumlah  terasi terhadap  mutu sambal  terasi. Ada  pengaruh masa simpan terhadap mutu sambal terasi. Ada interaksi antara jumlah terasi dan masa simpan terhadap mutu sambal terasi.



Download lengkap Versi PDF