PENDAHULUAN
Latar Belakang Tahun 1864 untuk pertama kalinya tanaman karet
diperkenalkan di Indonesia yang pada
waktu itu masih menjadi jajahan belanda. Mula-mula karet ditanam dikebun raya bogor sebagai tanaman
koleksi. Dari tanaman koleksi karet selanjutnya
dikembangkan ke beberapa daerah sebagai tanaman perkebunan komersial (Setiawan dan Andoko, 2005).
Pembangunan nasional yang sedang
dilaksanakan sekarang ini tidak bisa dilepaskan
dari pembangunan sosial, pembangunan ekonomi dan pembangunan sumberdaya manusia. Diantara ketiga
pembangunan tersebut, kualitas pembangunan sumberdaya manusia memegang peranan
penting sebagai factor penentu keberhasilan pembangunan demi terciptanya
kesejahteraan rakyat. Seperti yang kita
ketahui kualitas sumberdaya manusia di pedesaan terutama masyarakat desa mempunyai banyak keterbatasan.
Kendala keterbatasan ini
diakibatkan faktor ekonomi masyarakat yang masih
rendah dan belum optimalnya pemanfaatan sumberdaya yang dimiliki.
Pemberdayaan masyarakat desa di
sekitar seperti petani pekebun karet rakyat menjadi salah satu alternatif yang
dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia masyarakat pedesaan, yang nantinya diharapkan
mampu meningkatkan kualitas ekonomi masyarakat desa disekitar. Dalam hal
ini pemberdayaan dilakukan oleh
pemerintah melalui penyuluh sebagai ujung tombak pelaksanaan pemberdayaan masyarakat di sekitar.
Universitas Sumatera Utara Pertanian
sebagai sumber kehidupan bagi sebagian besar penduduk Negara-negara berkembang seperti indonesia
adalah suatu realitas. Tetapi apakah kehidupan
para petani menjadi semakin baik dari hari kehari, merupakan suatu pertanyaan. Banyak pandangan yang mengatakan
bahwa kehidupan para petani di Negara-negara
berkembang semakin sulit. Karena sebagian besar sumber kehidupan warga Negara tergantung dari
pertanian, maka kesulitan tersebut menjadi
tantangan utama bagi Negara.
Seperti yang kita ketahui,
penyuluh pertanian tidak dapat memecahkan semua permasalahan yang dihadapi petani.
Pengetahuan dan wawasan yang memadai
hanya dapat digunakan untuk memecahkan sebagaian dari masalah yang dihadapi petani. Oleh karena itu, sebagian
petani tidak mau berpartisipasi dalam kegiatan
penyuluhan pertanian dan bahkan petani tersebut tidak percaya dengan program yang diadakan oleh penyuluh pertanian.
Namun penyuluh pertanian tetap berusaha
membantu petani dalam mengatasi masalah yang dihadapi petani.
Untuk menjawab pertanyaan mengenai
penyuluh yang sudah betul-betul menjadi
penyuluh pertanian yang professional tidaklah mudah, walaupun secara tersirat jawabannya sudah ada pada
individu-individu yang menyandang jabatan fungsional penyuluh pertanian tetapi secara
tersurat diperlukan penelitian yang berkaitan
dengann professionalisme peran penyuluh. Dimana dari hasil kajian atau penelitian tersebut dapat diharapkan atau bisa
digunakan untuk memperbaiki kinerja dan
kualitas penyuluh pertanian.
Universitas Sumatera Utara Penyelenggaraan
penyuluhan pertanian akan berjalan dengan baik apabila ada persamaan persepsi antara penyuluh dan
petani serta pihak-pihak yang berkepentingan.
Penyuluhan pertanian dilaksanakan secara bersama-sama oleh pemerintah, provinsi dan kabupaten/kota, namun
harus jelas keserasian hubungan antar
susunan pemerintah tersebut (Ilham, 2010).
Peranan penyuluhan adalah
membantu petani membentuk pendapat yang sehat
dan membuat keputusan yang baik dengan cara berkomunikasi dan memberikan informasi yang diperlukan petani,
selain itu penyuluh pertanian juga berperan
untuk membantu petani dalam peningkatan usahataninya. Di daerah penelitian peranan penyuluhan adalah membantu
petani untuk merubah pengetahuan, sikap,
dan keterampilan petani dengan cara meningkatkan frekuensi kunjungan kekelompok tani dilapangan,
meningkatkan frekuensi pertemuan di dalam
kelompok tani untuk membangun kerja sama dengan pihak lain. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengetahui
kinerja penyuluh pertanian untuk perkebunan
di Kecamatan Bilah Hulu Kabupaten Labuhan Batu.
Menurut Rasyid (2001), belum
optimalnya peranan penyuluhan pertanian dapat
disebabkan oleh rendahnya tingkat partisipasi petani terhadap penyuluh pertanian sebagai akibat rendahnya mutu
pelayanan penyuluhan pertanian. Selain itu
lemah dan tidak sistematisnya sistem pendanaan sehingga menjadi salah satu penyebab rendahnya kinerja penyuluh pertanian
dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
Penyuluh pertanian kedepan adalah penyuluh pertanian yang dapat menciptakan dirinya sebagai mitra dan
fasilitatorpetani dengan melakukan peranan
yang sesuai antara lain sebagai : penyedia jasa pendidikan (educator), motivator,konsultan
(pembimbing),dan pendamping petani.
Universitas Sumatera Utara Kinerja
(prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang penyuluh dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan
penyuluh pertanian dalam melaksanakan tugasnya,
merupakan prilaku yang nyata ditampilkan setiap penyuluh sebagai prestasi kerja yang dihasilkan dari
pelaksanaan tugas dan fungsi jabatan yang dipangkunya. Untuk itu kita perlu mengetahui
kinerja penyuluh dalam memberdayakan
petani yang diperagakan penyuluh sebagai kewajibannya mengemban tugas-tugas pemberdayaan yang
diamanahkan kepadanya, yang diukur dari
tingkat kepuasan petani. Amanah dalam arti kesadaran penyuluh untuk mampu mempertanggung jawabkan pekerjaannya
tidak hanya kepada manusia tetapi juga
kepada tuhan.
Pada masa pemerintahan Orde Baru,
penyuluh lapang mempunyai prestasi yang
cukup gemilang. Kunjungan untuk latihan dan suvervisi (Lakususi) yang menerapkan beberapa komponen teknologi,
walaupun masih penuh dengan kekurangan,
system ini sempat mengantarkan Indonesia sebagai negara yang berhasil mencapai swasembada pangan. Sejalan
dengan perkembangan, perhatian kepada
penyuluh dan kegiatan penyuluhan semakin menurun, puncaknya adalah era otonomi ketika penyuluh tidak lagi punya
program dan tugas yang pasti. Pada era
otonomi, kondisi pertanian tidak lebih baik, begitu juga dengan perkembangan penyuluh. Berbagai kebijakan dan beragamnya
aturan yang disebabkan oleh otonomi
menyebabkan kegiatan penyuluhan semakin lemah dan sulit diharapkan mampu mengangkat pertumbuhan sektor pertanian,
apalagi perkembangan perekonomian
masyarakat. Suatu saat negara kita akan mengalami masa stagnansi Universitas Sumatera Utara yang sangat lama,
sementara persaingan yang sejalan dengan era globalisasi semakin tajam, sehingga sistem perencanaan
yang paling tepat untuk pembangunan
pertanian adalah perencanaan yang dimulai dari bawah, yaitu metode partisipatif. Metode ini dapat menampung
semua masalah, aspirasi, dan inspirasi
masyarakat sesuai kondisi, potensi dan lingkungannya (Daniel, 2010).
Identifikasi Masalah Berdasarkan
uraian pada latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa permasalahan dalam penelitian ini.
1. Bagaimana tugas pokok dan fungsi penyuluh
perkebunan di daerah penelitian? 2. Bagaimana kinerja penyuluh perkebunan di
daerah penelitian? 3. Bagaimana persepsi petani pekebun karet
rakyat terhadap kinerja penyuluh perkebunan
di daerah penelitian? Tujuan Penelitian Berdasarkan
identifikasi masalah yang dikemukakan di atas, maka penelitian diarahkan untuk mencapai tujuan : 1.
Mengetahui pelaksanaan tugas pokok dan fungsi penyuluh perkebunan di daerah penelitian.
2. Mengetahui kinerja penyuluh perkebunan di
lokasi penelitian.
3. Mengetahui persepsi petani pekebun karet rakyat terhadap
kinerja penyuluh perkebunan di
daerah penelitian.
Universitas Sumatera Utara Kegunaan
Penulisan 1. Sebagai bahan masukan bagi
para pengambil keputusan dan kebijakan dalam
upaya peningkatan kinerja penyuluh pertanian khususnya di bidang perkebunan.
2. Sebagai bahan informasi bagi pihak yang
membutuhkan khususnya mengenai persepsi
petani pekebunan karet rakyat terhadap kinerja penyuluh perkebunan serta memberi masukan bagi pihak pihak yang membutuhkan baik untuk kepentingan akademis
maupun non akademis.
3. Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah
dan instansi terkait lainnya dalam
mengambil kebijakan dan sebagai informasi bagi penyuluh lapangan yang berada di Kecamatan Bilah Hulu.
Download lengkap Versi PDF