Skripsi Agribusiness: PENGARUH PENAMBAHAN KACANG MERAH DAN PENSTABIL GUM ARAB TERHADAP MUTU SUSU JAGUNG


PENDAHULUAN
 Latar Belakang
 Pola makanan yang sehat dan seimbang merupakan kunci terpenuhinya  kecukupan gizi. Sayangnya, asupan masakan di Indonesia masih kurang  dibandingkan dengan angka kecukupan gizi yang ada.
Kekurangan protein merapakan salah satu masalah gizi utama di  Indonesia. Menurut Hasil Riset Dasar Kesehatan 2010, kekurangan konsumsi  protein terutama diderita anak usia sekolah (6 –  12  tahun),  usia  praremaja  (13 – 15 tahun), usia remaja (16 – 18 tahun) dan kelompok ibu hamil, khususnya  di pedesaan.
Secara nasional, rata-rata konsumsi protein indonesia 62,1 gram per kapita  (13,3 persen dari total konsumsi energi). Padahal, kontribusi protein minimal 15  persen dari total konsumsi energi menurut Pedoman Umum Giji Seimbang  (PUGS).
Faktor penyebab terjadinya kekurangan protein antara lain disebabkan  rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya makanan bergizi. Selain itu,  hidup di negara dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi dapat menjadi  hal yang menyebabkan terjadinya kekurangan protein.
Rendahnya pendapatan  masyarakat meyebabkan kebutuhan yang paling mendasar, yaitu pangan pun  seringkali tidak bisa terpenuhi apalagi tidak dapat mencukupi kebutuhan  proteinnya. Laju pertumbuhan penduduk yang tidak diimbangi dengan  bertambahnya ketersediaan bahan pangan akan menyebabkan krisis pangan. Ini  pun menjadi penyebab kekurangan protein.
 Protein adalah zat yang sangat dibutuhkan anak untuk tumbuh dan  berkembang. Meskipun makanan mengandung kalori yang cukup, tidak semua  makanan mengandung protein atau asam amino yang memadai. Kurangnya  pengetahuan masyarakat mengenai keseimbangan nutrisi berperan penting  terhadap terjadinya kekurangan protein.
Susu hewani merupakan sumber protein yang baik karena mempunyai  kualitas protein yang baik yang ditunjukkan oleh daya cerna yang tinggi dan  memiliki protein yang lengkap dari semua jenis asam amino esensial. Tetapi susu  hewani ini umumnya harganya mahal dan belum dapat dijangkau oleh sebagian  besar masyarakat sehingga perlu dicari sumber protein lain yang bermutu tinggi  dengan harga yang relatif murah.
Jagung merupakan salah satu sumber protein yang dapat digunakan  sebagai bahan baku pembuatan susu yang harganya relatif murah dan mudah  diperoleh serta mempunyai nilai gizi yangg tinggi khususnya protein.
Protein jagung mempunyai komposisi asam amino yang cukup baik,  tetapi asam amino lisin dan triptofan terdapat dalam jumlah kecil. Karbohidrat  jagung terdiri dari pati, gula, serat kasar dan pentosan. Pati jagung terdiri dari  amilosa dan amilopektin, sedangkan gulanya berupa sukrosa. Lemak jagung  sebagian besar terdapat pada bagian lembaganya. Asam lemak penyusunnya  terdiri dari asam lemak jenuh yang berupa palmitat dan stearat serta asam lemak  jenuh berupa oleat dan linoleat.
 Tubuh manusia membutuhkan asupan protein yang lengkap profil asam  aminonya. Protein nabati yang terkandung dalam jagung tergolong protein tidak  lengkap karena kurang lengkapnya profil asam amino esensial. Namun, hal ini   dapat diatasi dengan mengkombinasikan berbagai jenis sumber protein nabati  yang berasal dari kacang-kacangan sehingga kebutuhan asupan protein dengan  profil asam amino yang lengkap dapat terpenuhi. Salah satu protein nabati  kacang-kacangan adalah kacang merah.
Kacang merah merupakan jenis kacang-kacangan yang banyak terdapat di  pasar-pasar tradisional sehingga mudah didapat dan harganya relatif murah.
Kacang merah sering dipergunakan untuk beberapa masakan, seperti sup,  rendang, kue-kue dan juga digunakan untuk makanan bayi mengingat kandungan  nilai gizinya yang tinggi, terutama sebagai sumber protein.


Download lengkap Versi PDF