Skripsi Agribusiness: PENGARUH LAMA FERMENTASI DAN KONSENTRASI GULA TERHADAP MUTU MANISAN KULIT SEMANGKA


PENDAHULUAN
Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang kaya akan buah-buahan hortikultura,  dimana banyak buah tropis Indonesia yang menjadi primadona, salah satunya  adalah buah semangka. Semangka merupakan salah satu buah tropis yang cukup  digemari masyarakat Indonesia, limbah yang dihasilkan dari semangka ini cukup  banyak yaitu sekitar 30 % dari buah itu sendiri. Seperti kulit buah lainnya, kulit  buah semangka  yang memiliki ketebalan selalu menjadi sampah.  Limbah ini  biasanya hanya dibuang begitu saja dan jika tidak ditangani dengan benar maka  akan mencemari lingkungan. Sehingga timbul permasalahan bagaimana cara  penanganan limbah yang cukup banyak yang dihasilkan oleh buah semangka ini  agar dapat dimanfaatkan kembali menjadi sebuah produk pangan. Produksi Buah  Semangka di Indonesia Disajikan pada Tabel 1 berikut.
Tabel 1. Produksi buah semangka di Indonesia  Sumber :www.deptan.go.id (2012) Kulit semangka merupakan bagian dari semangka yang biasanya dibuang  (tidak dipergunakan). Padahal didalam kulit semangka masih terkandung zat yang  baik bagi tubuh. Dimana masyarakat belum banyak mengetahui manfaat yang  masih dapat diperoleh dari limbah pertanian ini. Limbah kulit ini biasanya hanya  Tahun  Semangka (Ton) 2007  350, 2008  371, 2009  474, 2010  348, dimanfaatkan sebagai campuran pakan ternak, padahal bila dikaji lebih dalam  pemanfaatannya sangat luas baik sebagai bahan baku industri pangan maupun non  pangan.

Kulit semangka merupakan hasil  samping dari pemanfaatan semangka  yang dapat dijadikan makanan ringan seperti manisan kulit semangka. Walaupun  kulit semangka merupakan hasil samping, namun kandungan gizinya tidak kalah  dari buahnya. Bagian kulit buah  semangka dapat diolah menjadi suatu produk  agar tetap dapat dikonsumsi dan dimanfaatkan, salah satunya dengan  mengolahnya menjadi manisan kering.
Pembuatan manisan kering kulit semangka merupakan salah satu cara  yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah limbah buah-buahan hortikultura.
Dengan membuatnya menjadi manisan kering akan meningkatkan nilai tambah  dari limbah tersebut, kita dapat memanfaatkan sumber serat makanan bagi  manusia.
Manisan adalah salah satu bentuk makanan olahan yang banyak disukai  oleh masyarakat. Rasanya yang manis, segar bercampur dengan rasa khas buah  dapat dijadikan penawar haus disaat udara panas, dan sangat cocok untuk  dinikmati diberbagai kesempatan. Manisan kering adalah produk olahan yang  berasal dari buah-buahan dimana pemasakannya dengan menggunakan gula  kemudian dikeringkan. Produk ini mempunyai beberapa keuntungan diantaranya;  bentuknya lebih menarik, lebih awet volume serta bobotnya menjadi lebih kecil  sehingga mempermudah pengangkutan.
Masalah utama yang dihadapi dalam pembuatan manisan adalah lamanya  fermentasi  dan konsentrasi gula yang digunakan selama proses pembuatan,  sehingga diharapkan manisan kulit semangka mempunyai warna, rasa, tekstur dan  penampakan yang baik, disukai konsumen serta memenuhi syarat kualitas yang  ditentukan.
Tujuan Penelitian  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama fermentasi dan  konsentrasi gula terhadap mutu manisan kulit semangka kering.
Kegunaan Penelitian 1.  Sebagai informasi tentang pembuatan manisan kulit semangka kering 2.  Sebagai sumber data dalam penyusunan skripsi Hipotesa Penelitian Ada pengaruh konsentrasi gula, lama fermentasi dan adanya interaksi  konsentrasi gula dan lama fermentasi terhadap mutu manisan kulit semangka.



Download lengkap Versi PDF