PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Sektor
perekonomian suatu negara adalah hal penting yang tidak bisa dianggap kecil
perannya dalam perkembangan negara tersebut. Indonesia sebagai negara yang sedang
berkembang tentu saja telah miliki tujuan jangka panjang yang selanjutnya akan
melaksanakan pembangunan di segala sektor, salah satunya adalah sektor industri.
Industri kimia
merupakan salah satu contoh sektor industri yang sedang dikembangkan di Indonesia
dan diharapkan dapat memberian kontribusi yang besar bagi pendapatan negara.
Pembangunan industri ditujukan untuk memperkokoh struktur ekonomi nasional
dengan keterkaitan yang kuat dan saling mendukung antar sektor, meningkatkan
daya ahan perekonomian nasional, memperluas lapangan kerja dan kesempatan usaha
sekaligus mendorong berkembangnya kegiatan berbagai sektor lainnya.
Hingga saat ini
kebutuhan industri dalam negeri masih diimpor dari luar negeri.
Salah satu jenis
produksi kimia yang dibutuhkan adalah natrium laktat yang digunakan yaitu
sebagai pengawet makanan, sebagai pelembab pada kosmetik seperti lotion,
shampoo dan juga sebagai salah satu komponen pada infus laktat Ringer (Hospira
Inc, 2004). Berikut adalah data statistik kebutuhan sodium laktat Indonesia pada
tahun 2007 – 2011.
Sumber: Badan
Pusat Statistik Indonesia, Sodium laktat
dapat dibuat dari molase yang merupakan sisa industri gula tebu.
Dasar pemilihan
molase dari gula tebu sebagai bahan baku karena tebu merupakan salah satu jenis
tanaman yang hanya dapat ditanam di daerah yang memiliki iklim tropis. Di
Indonesia perkebunan tebu menempati areal seluas lebih kurang 232 ribu hektar
yang tersebar di Sumatera Utara, Lampung, Jawa Timur, Sumatera Selatan, Sulawesi
Selatan, dan Jawa Tengah (www.kpbptpn.com, 2008). Dari seluruh perkebunan yang
ada di Indonesia, 50 % adalah perkebunan rakyat, 30% adalah perkebunan swasta
dan 20% adalah perkebunan negara (www.kpbptpn.com, 2008).
Pada tahun 2010
produksi tebu di Indonesia mencapai 2,5 juta ton (Badan Koordinasi Penanaman
Modal, 2010).
Tebu-tebu dari
perkebunan diolah menjadi gula di pabrik gula. Dalam proses produksi di pabrik
gula, ampas tebu dihasilkan sebesar 90% dari setiap tebu yang diproses, gula
yang termanfaatkan hanya 5%, molase 3% dan sisanya berupa air (www.kpbptpn.com,
2008). Selama ini pemanfaatan molase masih terbatas pada industri pangan yang
belum mampu memberikan nilai ekonomi yang tinggi. Oleh karena itu diperlukan
adanya pengembangan proses teknologi sehingga terjadi diversifikasi pemanfaatan
molase yang selama ini merupakan limbah industri gula.
Salah satu
diversifikasi teknologi molase adalah penggunaan bioteknologi yang memanfaatkan
bakteri dalam proses pengolahannya untuk menjadi sodium laktat.
Downloads Versi PDF >>>>>>>Klik Disini
Bab I
|
Downloads
| |
Bab II
|
Downloads
| |
Bab III - V
|
Downloads
| |
Daftar Pustaka
|
Downloads
| |
Lampiran
|
Downloads
|
Artikel terkait skripsi diantaranya : contoh proposal penelitian kualitatif, contoh proposal penelitian kuantitatif,contoh judul skripsi, contoh skripsi,contoh proposal,download skripsi, proposal skripsi, Kumpulan Contoh skripsi, contoh artikel, contoh makalah,proposal penelitian, karya tulis, judul seminar akuntansi, proposal tentang, beasiswa disertasi, laporan ta, tugas ta, tesis akuntansi keuangan, tesis kesehatan, proposal tesis akuntansi, contoh-contoh tesis, tesis gratis, tesis contoh, contoh bab 1 tugas akhir, kumpulan tugas akhir akuntansi, proposal pengajuan tugas akhir, contoh laporan tugas akhir akuntansi, judul tugas akhir jurusan akuntansi.