BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Indonesia
merupakan negara nomor
enam penyumbang terbesar
prevalensi Diabetes Melitus (DM)
di dunia. Dari prevalensi penduduk berusia 20
–79 tahun di dunia
yang menderita DM
sebanyak 371 juta
orang, 7,6 juta
daripadanya berasal dari
Indonesia. Prevalensi ini
diprediksi akan meningkat
menjadi 11,8 juta
pada tahun 2030
(IDF, 2012). WHO
memprediksi peningkatan prevalensi DM
di Indonesia dari
8,4 juta pada tahun
2000 menjadi sekitar
21,3 juta orang pada tahun
2030. Meskipun terdapat
perbedaan angka prevalensi,
laporan keduanya menunjukkan
adanya peningkatan jumlah penyandang DM sebanyak 2 -3 kali lipat pada tahun
2030.
Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2007
menemukan prevalensi nasional DM berdasarkan pemeriksaan
kadar gula darah
pada penduduk berusia
lebih dari 15 tahun diperkotaan
5,7% dari seluruh
penduduk Indonesia. Tambahan
pula, prevalensi Toleransi
Glukosa Terganggu (TGT) pada penduduk usia lebih dari 15 tahun di perkotaan adalah sebanyak 10,2%
(Riskesdas, 2007).
Proporsi
prevalensi DM di
Provinsi Sumatera Utara
adalah sebanyak 5,3% dari total
prevalensi DM nasional
dan proporsi prevalensi
TGT di Provinsi Sumatera Utara pula adalah sebanyak 11,3% dari
total prevalensi TGT nasional (Riskesdas
2007). Ini berarti sekitar 2,6 juta penduduk di Provinsi Sumatera Utara berada
dalam kategori TGT
dan mempunyai kemungkinan
untuk konversi menjadi DM Tipe-2.
Didapati
4 – 9% orang
dengan intoleransi glukosa
(Toleransi Glukosa Terganggu
dan Glukosa Darah
Puasa Terganggu) akan
menjadi diabetes setiap tahun. DM Tipe-2 membebankan kesehatan
penderitanya secara langsung. Antara lain komplikasi
dari DM Tipe-2
adalah seperti hiperkoagulasi, hipertensi, penyakit
jantung koroner, neuropati
perifer, dan kelainan
pembuluh darah (PERKENI,
2011). Sekitar 40-50%
orang dengan Prediabetes
akan menderita Diabetes
Tipe-2 bersama komplikasi
penyakit kardiovaskuler dan
komplikasi 2 mikrovaskuler
dalam jangka waktu
10 tahun (IDF).
Menurut Boden-Albala (2008),
risiko untuk mendapat
stroke bertambah dua
kali lipat pada
penderita Diabetes. Icks (2009)
menyatakan bahwa Diabetes adalah penyebab utama gagal ginjal pada populasi di negara-negara maju dan
membangun. Selain itu, lebih dari setengah amputasi
ekstremitas bawah non-traumatik
adalah diakibatkan oleh Diabetes.
Diabetes juga adalah salah satu penyebab utama gangguan penglihatan dan
kebutaan di negara-negara
maju (Resnikoff, 2004).
Tambahan pula, risiko seseorang
mendapat tuberkulosis bertambah
tiga kali lipat
pada penderita Diabetes
(Jeon CY, 2008).
Estimasi jumlah mortalitas
akibat DM di
Indonesia pada tahun 2012 adalah
sebanyak 155.465 orang penduduk (IDF, 2012).
Contoh Skripsi Kedokteran:Analisa Tingkat Kepuasan Pasien Diabetes Melitus Terhadap Pelayanan Kesehatan di Klinik Diabetes Puskesmas
Downloads Versi PDF >>>>>>>Klik Disini
Bab I
|
Downloads
| |
Bab II
|
Downloads
| |
Bab III - V
|
Downloads
| |
Daftar Pustaka
|
Downloads
| |
Lampiran
|
Downloads
|
Artikel terkait skripsi diantaranya : contoh proposal penelitian kualitatif, contoh proposal penelitian kuantitatif,contoh judul skripsi, contoh skripsi,contoh proposal,download skripsi, proposal skripsi, Kumpulan Contoh skripsi, contoh artikel, contoh makalah,proposal penelitian, karya tulis, judul seminar akuntansi, proposal tentang, beasiswa disertasi, laporan ta, tugas ta, tesis akuntansi keuangan, tesis kesehatan, proposal tesis akuntansi, contoh-contoh tesis, tesis gratis, tesis contoh, contoh bab 1 tugas akhir, kumpulan tugas akhir akuntansi, proposal pengajuan tugas akhir, contoh laporan tugas akhir akuntansi, judul tugas akhir jurusan akuntansi.