BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang
Bahan pangan
atau makanan merupakan kebutuhan pokok bagi setiap manusia, karena mengandung senyawa-senyawa
yang sangat diperlukan untuk memulihkan
dan memperbaiki jaringan tubuh yang rusak, perkembangbiakan dan menghasilkan energi untuk kepentingan berbagai
kegiatan dalam kehidupan. Pada umumnya
komposisi umum bahan makanan baik yang berasal dari hewan maupun yang berasal dari tumbuh-tumbuhan terdiri atas
protein, lemak dan karbohidrat.
Bahan pangan atau makanan yang mengandung protein adalah
ikan, daging mengandung lemak dan nasi
mengandung karbohidrat (Supardi &
Sukamto, 1999).
Nasi merupakan
makanan pokok sebagian besar penduduk Indonesia.
Penduduk
Indonesia yang tersebar di ribuan pulau, memiliki berbagai makanan pokok. Tiap daerah mengolah nasi dengan cara
yang berbeda-beda, ada nasi gurih, nasi
goreng dan nasi kuning. Nasi kuning merupakan makanan tradisional di beberapa daerah di Indonesia. Seperti di Bali,
Manado, Kalimantan dan pulau jawa
yang memiliki umur simpan pendek yaitu 24-36 jam pada suhu ruang.
Konsumsi nasi
kuning di masing-masing daerah bervariasi, mulai dari menu sarapan pagi sampai dengan sebagai pelengkap
hajatan. Nasi kuning dibuat dari beras,
kunyit dan bumbu seperti daun salam, daun jeruk purut, daun pandan dan serai (Anonim, 2010).
Kunyit sebagai
bumbu dapur, telah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia sebagai pemberi warna pada makanan
seperti pada tahu kuning dan nasi kuning. Selain digunakan sebagai pewarna alami pada
makanan, kunyit juga mengandung senyawa
bioaktif minyak atsiri yang berpotensi sebagai antimikroba (Nugroho, 1998).
Hasil penelitian
Pretty Arinigora Sihombing (2007) menunjukkan bahwa umur simpan mie basah mentah dengan penambahan
ekstrak kunyit (Curcuma domestica Val)
menurut SNI dengan memperhatikan jumlah total mikroba adalah 36 jam, tidak melewati batas maksimum menurut
SNI yaitu CFU/g.
Hasil penelitian Nova Idia Ika Harisna
(2010) juga menunjukkan bahwa ekstrak kunyit berpengaruh signifikan terhadap daya hambat
mikroba pada isolat ikan nila (Oreochromis
niloticus) sehingga meningkatkan masa simpan ikan mentah secara maksimum.
Menurut
peraturan Menteri Kesehatan RI No. HK.00.06.1.52.4011 tentang penetapan batas maksimum cemaran mikroba dalam
makanan, angka kuman yang diperbolehkan
pada makanan adalah 1 x koloni/g
atau ml, salmonella sp dan Staphylococcus
harus negatif. Dalam hal ini akan dilihat pada uji mikrobiologi Angka Lempeng Total. Berdasarkan hal-hal
diatas maka dilakukan penelitian tentang pengaruh sari kunyit (Curcuma domestica Val) terhadap daya tahan simpan nasi kuning.
Contoh Skripsi Farmasi:Pengaruh Sari Kunyit (Curcuma Domestia Val) Terhadap Daya Tahan Simpan Nasi Kuning
Downloads Versi PDF >>>>>>>Klik Disini
Bab I
|
Downloads
| |
Bab II
|
Downloads
| |
Bab III - V
|
Downloads
| |
Daftar Pustaka
|
Downloads
| |
Lampiran
|
Downloads
|
Artikel terkait skripsi diantaranya : contoh proposal penelitian kualitatif, contoh proposal penelitian kuantitatif,contoh judul skripsi, contoh skripsi,contoh proposal,download skripsi, proposal skripsi, Kumpulan Contoh skripsi, contoh artikel, contoh makalah,proposal penelitian, karya tulis, judul seminar akuntansi, proposal tentang, beasiswa disertasi, laporan ta, tugas ta, tesis akuntansi keuangan, tesis kesehatan, proposal tesis akuntansi, contoh-contoh tesis, tesis gratis, tesis contoh, contoh bab 1 tugas akhir, kumpulan tugas akhir akuntansi, proposal pengajuan tugas akhir, contoh laporan tugas akhir akuntansi, judul tugas akhir jurusan akuntansi.