BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang
Pada proyek
perumahan pekerjaan beton seperti pada pondasi, sloof, kolom, balok dan plat lantai memiliki nilai bobot
yang paling besar dari seluruh item pekerjaan
yang ada. Penyelesaiannya akan memberikan dampak yang baik bagi keberhasilan untuk mencapai target waktu
penyelesain proyek yang telah ditentukan.
Untuk menjamin
agar proses pekerjaan tersebut tidak mengalami hambatan maka ketersediaan material di lapangan perlu dijaga
pasokannya.
Material
konstruksi merupakan salah satu dari sumber daya proyek yang harus dikendalikan agar rencana pencapaian progress
kemajuan pekerjaan aktual dapat terealisasi
sesuai rencana, tentunya dengan tidak mengabaikan masalah-masalah yang mungkin timbul akibat kesalahan dalam
perencanaan dan pengendalian sumbersumber daya proyek yang lain.
Pemakaian
material merupakan bagian terpenting yang mempunyai persentase cukup besar dari total biaya proyek. Dari
beberapa penelitian menyatakan bahwa biaya
material menyerap 50-70% dari biaya proyek, biaya ini belum termasuk biaya penyimpanan material. Oleh karena itu,
penggunaan teknik manajemen yang baik dan
tepat untuk membeli, menyimpan, mendistribusikan dan menghitung material konstruksi menjadi sangat penting (Ervianto,
2004).
Jumlah persedian
material yang ada di lapangan harus selalu dikendalikan dalam kondisi yang optimal sebab biaya-biaya yang
dikeluarkan dalam proses penyediannya
adalah bagian dari biaya pelaksanaan proyek yang merupakan modal atau investasi dari pelaksana. Pengendalian
persediaan juga harus memperhatikan kapasitas
penyimpanan yang ada di lokasi pekerjaan/proyek agar tidak terjadi penumpukan atau kekurangan material yang
berlebihan, sehingga terjadi pemesanan yang
berulang-ulang untuk memenuhi kebutuhan pada periode yang sama dan bisa menyebabkan tingginya biaya persediaan.
Menurut Herjanto
(1999) mengendalikan persediaan yang tepat bukan hal yang mudah. Apabila jumlah persediaan yang terlalu
besar mengakibatkan timbulnya dana menganggur
yang besar (yang tertanam dalam persediaan), meningkatnya biaya penyimpanan, dan risiko kerusakan barang yang
lebih besar. Namun, jika persediaannya
terlalu sedikit mengakibatkan risiko terjadinya kekurangan persediaan karena sering kali bahan/barang tidak dapat
didatangkan secara mendadak dan sebesar
yang dibutuhkan yang menyebabkan terhentinya proses produksi, tertundanya keuntungan bahkan hilangnnya
pelanggan.
Contoh Skripsi Civil Engineering:Analisis Perbandingan Teknik Pemesanan (Lotting) Material Pekerjaan Beton Metode Lot For Lot (LFL) Dengan Economic Order Quantity (EOQ)
Downloads Versi PDF >>>>>>>Klik Disini
Bab I
|
Downloads
| |
Bab II
|
Downloads
| |
Bab III - V
|
Downloads
| |
Daftar Pustaka
|
Downloads
| |
Lampiran
|
Downloads
|
Artikel terkait skripsi diantaranya : contoh proposal penelitian kualitatif, contoh proposal penelitian kuantitatif,contoh judul skripsi, contoh skripsi,contoh proposal,download skripsi, proposal skripsi, Kumpulan Contoh skripsi, contoh artikel, contoh makalah,proposal penelitian, karya tulis, judul seminar akuntansi, proposal tentang, beasiswa disertasi, laporan ta, tugas ta, tesis akuntansi keuangan, tesis kesehatan, proposal tesis akuntansi, contoh-contoh tesis, tesis gratis, tesis contoh, contoh bab 1 tugas akhir, kumpulan tugas akhir akuntansi, proposal pengajuan tugas akhir, contoh laporan tugas akhir akuntansi, judul tugas akhir jurusan akuntansi.