BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang Jeruk
manis (Citrus sinensis L) merupakan komoditi hasil pertanian Indonesia yang sangat diminati konsumen dari
dalam dan luar negeri. Jeruk mengandung
beragam zat gizi dan non gizi yang bermanfaat dalam mencegah kanker dan meningkatkan kesehatan. Masyarakat
yang mengkonsumsi buah jeruk dalam
jumlah relatif banyak dalam makanan sehari-hari memiliki risiko penyakit degeneratif yang rendah. Salah satu komponen
bioaktif yang berkhasiat dalam buah
jeruk adalah vitamin C. Buah jeruk manis
merupakan salah satu produk hortikultura dengan prospek yang cukup baik. Pada umumnya, buah
jeruk manis dipasarkan pada suhu kamar.
Masalah utama dalam penyimpanan buah jeruk pada suhu kamar adalah penurunan kualitas akibat menurunnya berat
serta nilai gizi seperti vitamin C dan nilai
gizi lainnya. Hal ini disebabkan oleh proses transpirasi dan respirasi yang berlangsung cepat dan terus menerus.
Namun saat ini
sebelum melakukan penyimpanan buah, sering juga ditambahkan bahan pelapis (edible coating)
pada buah. Yang digunakan untuk menghambat terjadinya evapotranspirasi,
sehingga nantinya akan membuat umur simpan
buah jeruk manis menjadi lama. Lapisan yang ditambahkan pada buah tidak berbahaya bila ikut dikonsumsi oleh
tubuh. Pelapisan yang
umum dilakukan pada saat ini adalah pelapisan dengan lilin. Dalam hal ini, lilin yang sering
digunakan adalah lilin dari sarang lebah, karena aman untuk dikonsumsi. Pelapisan lilin
dilakukan adalah untuk mengganti lilin
alami buah yang hilang karena operasi pencucian dan pembersihan, dan dapat membantu mengurangi kehilangan air selama
penanganan dan pemasaran serta membantu
memberikan proteksi dari serangan mikroorganisme pembk.
Namun, pada
kenyataannya pelapisan lilin tersebut kurang
bisa menghambat pertumbuhan
mikroba yang sudah ada pada buah-buahan tersebut pada saat pemanenan, sehingga perlu penambahan
bahan yang dapat menghambat pertumbuhan
mikroba yang nantinya akan dicampurkan dalam emulsi lilin tersebut sebelum digunakan pada buah-buahan
maupun komoditi lainnya, dalam hal ini
digunakan kitosan, karena kitosan dapat menghambat pertumbuhan mikroba. Selain itu, kitosan juga aman
digunakan karena berasal dari bahan organik
yaitu dari kulit udang. Kitosan sangat
cocok sebagai pengembangan edible
coating karena memiliki sifat anti mikroba yang hampir sama
dengan sifat anti bakteri dari desinfektan.
Sehingga nantinya diharapkan dengan adanya pencampuran antara pelapis dari bahan lilin dan juga kitosan
diharapkan dapat menjadi edible coating yang baik untuk mempertahankan mutu
buah jeruk manis.
Contoh Skripsi Agricultural Prod. Technology: Pengaruh Campuran Edible Coating Dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Buah Jeruk Manis
Downloads Versi PDF >>>>>>>Klik Disini
Bab I
|
Downloads
| |
Bab II
|
Downloads
| |
Bab III - V
|
Downloads
| |
Daftar Pustaka
|
Downloads
| |
Lampiran
|
Downloads
|
Artikel terkait skripsi diantaranya : contoh proposal penelitian kualitatif, contoh proposal penelitian kuantitatif,contoh judul skripsi, contoh skripsi,contoh proposal,download skripsi, proposal skripsi, Kumpulan Contoh skripsi, contoh artikel, contoh makalah,proposal penelitian, karya tulis, judul seminar akuntansi, proposal tentang, beasiswa disertasi, laporan ta, tugas ta, tesis akuntansi keuangan, tesis kesehatan, proposal tesis akuntansi, contoh-contoh tesis, tesis gratis, tesis contoh, contoh bab 1 tugas akhir, kumpulan tugas akhir akuntansi, proposal pengajuan tugas akhir, contoh laporan tugas akhir akuntansi, judul tugas akhir jurusan akuntansi.
