BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Organisasi merupakan
wadah yang terdiri dari kumpulan orang-orang yang melakukan pekerjaan secara bersama-sama
untuk mencapai tujuan bersama.
Wadah tersebut mengelola berbagai
dan rangkaian kegiatan yang diarahkan menuju
tercapainya tujuan dalam organisasi bersangkutan. Agar tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai, maka organisasi
perlu menjalankan kegiatan-kegiatan operasional dan fungsional. Dengan
dibentuk organisasi, pembagian tugas, wewenang, tanggungjawab, pelaporan dan
hubungan antara orang-orang dalam organisasi menjadi jelas, sehingga mekanisme
menuju pencapaian tujuan organisasi semakin mudah.
Perilaku organisasional pada hakekatnya
merupakan hasil interaksi dari banyak
individu dalam suatu organisasi. Untuk dapat lebih memahami perilaku organisasional tersebut, terlebih dahulu harus
diketahui dan dipahami perilaku individu
sebagai faktor pendukung utama dalam suatu organisasi.
Perilaku individual adalah suatu
sikap yang memanfaatkan prinsip-prinsip, model dan teori serta metode disiplin ilmu
yang telah ada ke dalam tindakantindakan individu dalam suatu kelompok dan di
dalam organisasi secara keseluruhan
(Dubrin,2004). Dalam hal ini perilaku yang dimaksud adalah perilaku kerja yaitu bagaimana orang-orang dalam
lingkungan kerja dapat mengaktualisasikan
dirinya melalui sikap dalam kerja. Keberhasilan di berbagai wilayah kehidupan ternyata ditentukan oleh
perilaku manusia, terutama perilaku kerja.
Perilaku kerja sangat penting untuk mencapai suatu keberhasilan tingkat pribadi, organisasional maupun sosial
(Robbins,2002). Perilaku kerja dipengaruhi oleh tiga variabel, yaitu variabel individual,
keorganisasian dan psikologikal (Suprihanto,2003).
Efektivitas manajemen dari
berbagai organisasi dan sumber daya manusia saat ini sedang menghadapi tantangan yang
sangat besar. Penciutan, diversitas, ledakan
pengetahuan dan informasi dan kualitas total bukan hanya beberapa isu terakhir yang muncul, tetapi seluruhnya adalah
mewakili realitas yang tidak dapat dihindari
oleh para manajer pada saat ini maupun masa mendatang. Oleh karena itu, manajemen perusahaan harus memiliki
pengetahuan yang lebih memadai tentang
faktor yang menentukan prestasi individu. Melalui pemahaman terhadap perilaku individual dari karyawannya akan
tercipta suatu organisasi yang efektif.
Pengetahuan tentang dasar-dasar
perilaku individual mempunyai peranan yang
penting dalam menentukan kebijakan perusahaan, khsnya kebijakan sumberdaya manusia. Melalui pengetahuan yang
memadai tentang karakteristik biografis,
kemampuan, kepribadian dan belajar akan memudahkan manajemen perusahaan dalam menciptakan suatu kondisi dan
situasi di lingkungan perusahaan yang
memacu dan mengarah kepada terpenuhinya kinerja dan kepuasan karyawan yang optimal.
Situasi kerja bisa menjadi salah
satu pendorong karyawan untuk terlibat secara
lebih aktif terhadap pekerjaannya. Karena pekerjaan menuntut interaksi dengan rekan sekerja dan atasan, mengikuti
aturan dan kebijaksanaan organisasi, memenuhi
standar kerja dan sebagainya. Keaktifan karyawan pada pekerjaan yang terwujud dari perilakunya yang lebih
produktif maupun dalam menyumbangkan ide-ide
kreatif untuk mencapai keberhasilan diri dan perusahaan.
Oleh karena yang mengisi wadah
sekaligus melaksanakan rangkaian kegiatan
suatu organisasi adalah manusia yang mempunyai perilaku, maka dengan sendirinya
performance organisasi bersangkutan banyak bergantung kepada perilaku manusia yang terdapat di dalam
organisasi itu.
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk
(“Indofood”), adalah perusahaan olahan
makanan yang terkemuka di Indonesia. Berawal dari sebuah perusahaan mie instan sederhana, Indofood telah menjelma
menjadi sebuah perusahaan “Total Food
Solution”, dengan kegiatan usaha yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari produksi dan pengolahan
bahan baku hingga menjadi produk akhir
yang tersedia di rak para peritel.
Indofood yang memiliki 62 ribu
tenaga kerja, percaya bahwa karyawan merupakan
salah satu bagian terpenting dari stakeholder dan komponen vital bagi kesuksesan Indofood di masa mendatang.
Indofood terus berupaya meningkatkan hubungan
baik dengan seluruh karyawan dan manajemen untuk meraih manfaat bersama. Perseroan juga melaksanakan pogram
manajemen sumber daya manusia yang
bertujuan meningkatkan produktivitas serta efisiensi dalam mempertahankan pangsa pasar dan tingkat keuntungan dalam
lingkungan usaha yang semakin kompetitif.
Di lihat dari segi laba perseroan
secara keseluruhan, Indofood mampu mempertahankan
performancenya di tengah-tengah persaingan usaha sekarang.
Meningkatnya laba bersih
perseroan dalam 5 tahun terakhir merupakan bukti bahwa indofood mampu bertahan secara
berkesinambungan. Hal ini tak lepas dari perilaku karyawan yang mampu menopang
produktivitas perusahaan. Berikut grafik
laba bersih perusahaan 5 tahun terakhir.
Laba Bersih Indofood per 31
Desember (2005-2009) 2005 2006
2007 2008 3-D Column Gambar Grafik
Laba Bersih (dalam jutarupuah) Sumber : www.indofood.com Warisan Indofood
terbesar saat ini adalah kekuatan merek-merek yang dimilikinya, bahkan banyak diantara merek
tersebut melekat di hati masyarakat Indonesia
selama lebih dari 2 dekade. Ini termasuk beberapa merek mi instan (Indomie, Supermi, Sarimi), tepung terigu
(Segitiga Biru, Kunci Biru, Cakra Kembar),
minyak goreng (Bimoli), margarin (Simas), dan shortening(Palmia).
Merek-merek ini tetap pemimpin
pasar di masing-masing segmennya karena dikenal
atas produknya yang berkualitas dengan harga jual terjangkau. Namun Indofood tetap harus berusaha agar prestasi
ini tetap terjaga di masa mendatang.
Berdasarkan uraian diatas,
penulis ingin menggali suatu pokok permasalahan
dengan menemukan jawaban-jawaban melalui rangkaian peneliti yang dikemas dalam bentuk skripsi, dengan
mengangkat judul sebagai berikut : “Pengaruh
Variabel Individual, Keorganisasian dan Psikologikal Terhadap Perilaku Kerja Karyawan PT. Indofood Sukses
Makmur, Tbk, Tj. Morawa”.
Variabel Individual (X1): Kemampuan dan keahlian Latar belakang Demografi Variabel
Keorganisasian (X2): Kepemimpinan Penghargaan Struktur organisasi Disain Pekerjaan Variabel
Psikologikal (X3): Persepsi Sikap Kepribadian Belajar Motivasi Perilaku
Kerja (Y) B. Perumusan Masalah Berdasarkan
latar belakang permasalahan yang telah dikemukakan diatas, maka dapat ditarik suatu rumusan
masalah sebagai berikut : - Apakah variabel-variabel individual,
keorganisasian dan psikologikal secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap perilaku kerja karyawan? - Variabel manakah yang paling dominan dalam
mempengaruhi perilaku kerja karyawan? C. Kerangka Konseptual Menurut Suprihanto
(2003), hal yang paling inti dan penting adalah bahwa pada prinsipnya pembentukan perilaku kerja
karyawan akan ditentukan oleh 3 (tiga)
variabel yaitu variabel individual, keorganisasian, dan psikologikal seperti gambar berikut : Gambar Kerangka Konseptual Sumber : Suprihanto,2003
(diolah) Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa terdapat hubungan kausal
(sebabakibat) antara variabel individual, keorganisasian dan psikologikal
terhadap perilaku kerja. Apabila
variabel individual, keorganisasian dan psikologikal meningkat (membaik, positif), maka perilaku
kerja akan meningkat pula. Jadi yang
menyebabkan meningkatnya perilaku kerja karyawan adalah adanya peningkatan variabel individual,
keorganisasian dan psikologikal.
Skripsi Manajemen:Pengaruh Variabel Individual, Keorganisasian dan Psikologikal terhadap Perilaku Kerja Karyawan
Download lengkap Versi PDF