BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kita diperintahkan untuk selalu berpikir dan
mencari sesuatu yang belum kita ketahui
manfaat dan bahayanya, baik itu benda
mati maupun makhluk hidup seperti
hewan dan tumbuhan yang hidup di muka bumi
ini, karena sesungguhnya Allah SWT
menciptakan semuanya supaya
kita berpikir tentang ciptaan-Nya.
Allah SWT berfirman dalam surat
An Nahl ayat 11 : Yang artinya
: Dia menumbuhkan
bagi kamu dengan
air hujan itu tanamtanaman:
zaitun, korma, anggur
dan segala macam
buahbuahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda
(kekuasaan Allah) bagi
kaum yang memikirkan
(Q.S An Nahl ayat 11) Allah
telah menciptakan segala
macam tanaman sebagai
tanda-tanda kekuasaan Allah
dan sebagai bahan
untuk berpikir agar
tercipta kemaslahatan umat.
Seperti halnya tanaman-tanaman yang
memiliki senyawa-senyawa yang dapat dimanfaatkan
oleh manusia. Salah satu tanaman yang dapat dimanfaatkan oleh manusia adalah tanaman kelapa.
Indonesia merupakan
negara tropis penghasil
kelapa terbesar di
dunia.
Misalnya, di Jawa tanaman kelapa
di tanam dalam bentuk pekarangan, sedangkan di
pulau-pulau lain tanaman
kelapa di tanam
dalam bentuk monokultur perkebunan.
Kelapa merupakan sumber
pendapatan rakyat Indonesia (Warisno, 1998).
Tanaman kelapa
mempunyai manfaat besar
dalam kehidupan manusia sehari-hari.
Mulai dari akar,
batang sampai ke
pucuk dapat dimanfaatkan.
Tanaman kelapa juga memberi
devisa besar bagi perekonomian rakyat dan negara (Soedijanto, 1991).
Kelapa
adalah penghasil bahan
makanan dalam kehidupan
rakyat Indonesia. Rata-rata
80 % dari
hasil buah kelapa
di seluruh nusantara dipakai sebagai bumbu dan untuk minyak 20 %. Buah
kelapa merupakan minyak nabati bermanfaat di
dunia, karena banyak
sekali kegunaannya, yaitu
sebagai bahan makanan
seperti minyak, industri
sabun, lilin, dan
ramuan obat-obatan (Setyanidjaja, 1995).
VCO
(Virgin Coconut Oil)
adalah minyak kelapa
yang terbuat dari daging
kelapa. Tanaman kelapa tumbuh di daerah tropis sehingga minyak kelapa juga
disebut minyak tropis
(tropical oil). VCO
mengandung asam lemak
rantai sedang yang
mudah diurai dalam
tubuh. Kandungan asam
lemak rantai sedang tersebut mempunyai kemampuan menjadi sumber
energi di sel-sel tubuh manusia.
Pembuatan VCO
ada enam cara
yaitu tradisional, pemanasan,
pengasaman, sentrifugasi,
pancingan dan enzimatis.
Pembuatan
VCO dengan cara
enzimatis merupakan pembuatan
VCO dari santan kelapa dengan
bantuan enzim. Ikatan protein minyak yang berada pada emulsi santan bisa dipecah dengan bantuan
enzim yaitu enzim protease. Salah satu enzim
yang dapat digunakan untuk memecahkan ikatan
lipoprotein dalam emulsi lemak
adalah enzim bromelin yang terdapat pada buahnanas (Setiaji, 2006).
VCO yang dihasilkan dari proses
enzimatis memiliki keunggulan antara lain
VCO berwarna bening, kandungan asam lemak di dalam VCO tidak banyak berubah
sehingga khasiatnya tetap
tinggi, tidak mudah
tengik karena komposisi asam lemaknya tidak banyak berubah. Rendemen
yang dihasilkan tinggi (Setiaji, 2006).
Penelitian Tiarawaty,
(1997) menyebutkan bahwa
ekstraksi VCO dengan menggunakan enzim bromelin dari daging
nanassebanyak 2 gram dengan volume santan
100 mL dan
lama fermentasi 16
jam menghasilkan rendemen minyak 29 %. VCO yang dihasilkan mempunyai
kadar air 0,25 %; bilangan iod 8,6;
bilangan asam 0,65; bilangan proksida 0,74 % dan bilangan penyabunan 250.
Retno, (2007) menyatakan bahwa
pembuatan VCO dari 10 butir kelapa secara
enzimatis dengan enzim
bromelin yang diekstrak dari bagian
daging dan bonggol
buah nanas dan
dengan lama fermentasi
20 jam menghasilkan
VCO sebanyak 1.100 mL. Rendemen
yang dihasilkan sebanyak 18,97 %.
Andry, (2008)
menyebutkan bahwa pembuatan
VCO secara enzimatis dengan
enzim bromelin yang
diekstrak dari buah
nanas dengan berat
santan sebanyak 1957
gram menghasilkan minyak
sebanyak 186,12 gram.
Rendemen yang dihasilkan sebanyak
9,5 %.
Yasya, (2007)
mengunakan enzim bromelin
dalam pembuatan VCO secara enzimatis
dengan enzim bromelin
yang diekstrak dari
serbuk akar nanas sebanyak
25 mg dan sebanyak 100 mL krim santan. Rendemen yang dihasilkan sebanyak 42, 5 %.
Diduga buah
nanas yang berumur
3 bulan keaktifannya lebih tinggi dibandingkan dengan buah nanas yang berumur 4
bulandan 5 bulan. Maka perlu dilakukan
penelitian yang lebih mendalam untuk mengkaji pengaruh umur buah nanas
dan konsentrasi ekstrak
kasar enzim bromelin
dalam pembuatan VCO.
Penelitian ini salah
satu upaya untuk mengoptimalkan pemanfaatan bahan alam hayati Indonesia, dalam pembuatan VCO akan
dikaji rendemen yang dihasilkan, kadar
air dan angka peroksida.
Penelitian ini
diamati pengaruh variasi
umur buah nanas
dan variasi konsentrasi
ekstrak kasar enzim
bromelin dalam proses
pembuatan VCO dari daging buah
kelapa typical (Cocos
nucifera L.). Variasi
umur buah nanas
yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu
3 bulan, 4
bulan dan 5
bulan. Kemudian dilakukan variasi konsentrasi pada setiap
umur buah nanas. Pada
penelitian ini digunakan variasi konsentrasi yaitu 1,96 %;
3,85 %;5,66 %; 7,41 % dan 9,09 % selanjutnya
dilakukan penentuan rendemen.
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan
latar belakang yang
telah dipaparkan di atas,
maka dapat diambil rumusan masalah yaitu : 1.
Bagaimana pengaruh variasi
umur buah nanas
terhadap VCO yang dihasilkan dari buah kelapa typical (Cocos
nucifera L.) ? 2. Bagaimana
pengaruh variasi konsentrasi
ekstrak kasar enzim
bromelin terhadap VCO
yang dihasilkan dari
buah kelapa typical
(Cocos nucifera L.) ? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan diadakan penelitian ini adalah :
1.
Mengetahui pengaruh variasi
umur buah nanas
terhadap VCO yang dihasilkan
dari buah kelapa typical (Cocos nucifera L.).
2. Mengetahui
pengaruh variasi konsentrasi
ekstrak enzim bromelin terhadap
VCO yang dihasilkan
dari buah kelapa
typical (Cocos nucifera L.).
1.4 Batasan Masalah 1.
Sampel yang digunakan
adalah buah kelapa
typical (Cocos nucifera
L.) dari daerah Bululawang Malang.
2. Buah
nanas berasal Desa
Candi Rejo Kecamatan
Ponggok Kabupaten Blitar yang berumur 3 bulan, 4 bulan dan 5
bulan.
3. Variasi konsentrasi ekstrak kasar enzim
bromelin adalah 1,96 %; 3,85 %; 5,66 %;
7,41 % dan 9,09 %.
4. Kualitas VCO diukur berdasarkan jumlah
rendemen, kualitas kadar air dan angka
peroksida.
1.5 Manfaat Penelitian Penelitian
ini diharapkan dapat
memberi informasi pengaruh
variasi umur buah nanas dan
konsentrasi ekstrak kasar enzimbromelin dalam pembuatan VCO dari buah kelapatypical (Cocos nucifera L.) secara enzimatis dengan bahan baku alami yaitu buah nanas.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tumbuhan Obat dalam Pandangan Islam Allah
SWT menciptakan langit,
bumi dan isinya
supaya kita berpikir tentang
ciptaan-Nya. Termasuk juga
kejadian-kejadian yang berlangsung
dalam makhluk-Nya. Allah
menyuruh kita untuk
memikirkan tanda-tanda kekuasaanNya,
termasuk pada tanaman
dan tumbuhan yang
bermanfaat untuk menyembuhkan penyakit-penyakit. Sebagai mana
sabda Nabi Muhammad SAW (As-Sa’dy, A.R., 2007).
Artinya :
Diriwayatkan dari jabir
r.a dari Rasulullah
SAW beliau bersabda
: setiap penyakit
ada obatnya. Apabila
ditemukan obat suatu penyakit, maka
sembuhlah sipenderita dengan
seizin Allah Azza wa
Jalla.(H.R.
Download lengkap Versi PDF