Skripsi Manajemen:PENGARUH DESAIN PEKERJAAN TERHADAP SEMANGAT KERJA PEGAWAI PADA KANTOR REGIONAL VI BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA MEDAN


BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah Kedudukan sumber daya manusia di dalam perjalanan sebuah organisasi  merupakan suatu hal yang sangat penting. Oleh karena itu dibutuhkan suatu  manajemen sumber daya manusia agar pengelolaan sumber daya manusia dapat  berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan organisasi. Hal ini sejalan dengan  pengertian dari Manajemen Sumber Daya Manusia sebagai kebijakan dan praktik  yang dibutuhkan seseorang untuk menjalankan aspek orang atau sumber daya  manusia dari sisi manajemen, yang meliputi perekrutan, penyaringan, pelatihan  dan penilaian (Dessler 2005:2).
Setiap organisasi baik organisasi perusahaan, organisasi sosial maupun  organisasi pemerintah mempunyai tujuan yang dapat dicapai melalui pelaksanaan  pekerjaan tertentu, dengan mempergunakan seluruh sumber daya yang ada di  dalam organisasi tersebut, dan yang paling berperan dalam rangka pencapaian  tujuan organisasi adalah sumber daya manusia. Berhasil tidaknya suatu organisasi  sangat tergantung pada kemampuan sumber daya manusia dalam menjalankan  tugas dan fungsinya dalam organisasi. Manusia selalu berperan aktif dan paling  dominan dalam setiap aktifitas organisasi karena manusia menjadi perencana,  pelaku dan sekaligus penentu terwujudnya tujuan organisasi.

Tujuan organisasi tidak akan terwujud tanpa peran aktif dari pegawai,  secanggih apapun alat, mesin, dan sebagainya yang tersedia, namun tanpa  Universitas Sumatera Utara tersedianya SDM yang handal, maka keberadaan alat, mesin dan sebagainya itu  tidak dapat berfungsi secara maksimal. Demi mencapai tujuan perusahaan selalu  mengharapkan agar pegawainya mempunyai semangat kerja, sehingga bisa  mencapai tujuan organisasi.
Menurut Sculler dan Jackson (2001:71), semangat kerja merupakan suatu  kondisi bagaimana seorang pegawai melakukan pekerjaan sehari-hari. Semakin  tinggi semangat kerja maka akan meningkatkan produktivitas kerja pegawai.
Tingkat semangat kerja pegawai dapat dilihat dari tingkat absensi pegawai,  lamanya suatu pekerjaan dilakukan oleh pegawai, kegelisahan kerja, tingkat  perpindahan, dan banyaknya tuntutan kerja pegawai.
Setiap pegawai pada sebuah perusahaan pastilah akan menghadapi  permasalahan-permasalahan yang mengakibatkan tekanan kerja yang tinggi. Hal  inilah yang mengkondisikan pegawai sulit memiliki semangat dalam bekerja.
Dengan dibuatnya desain pekerjaan organisasi yang terstruktur dan jelas akan  membantu mempengaruhi secara positif kondisi kerja pegawai sehingga akan  membantu membangkitkan semangat kerja pada pegawai.
Desain Pekerjaan adalah spesifikasi isi, metode dan hubungan berbagai  perkerjaan untuk memenuhi tuntutan bisnis dan kebutuhan pribadi pemegang  pekerjaan secara individu maupun tim (Sunarto 2005 : 78). Desain pekerjaan akan  memberikan ketegasan dan standar tugas yang harus dicapai oleh setiap pegawai,  apabila desain pekerjaan yang diberikan kurang jelas akan mengakibatkan  pegawai kurang mengetahui tugas  dan tanggung jawabnya yang akan  Universitas Sumatera Utara mempengaruhi semangat pegawai dalam bekerja, hal ini mengakibatkan pekerjaan tidak dapat terlaksana dengan baik.
Desain pekerjaan mutlak diperlukan oleh setiap organisasi karena dalam  desain pekerjaan, yang dilakukan adalah merakit sejumlah tugas menjadi sebuah  pekerjaan atau sekelompok pekerjaan agar perkerjaan yang dilakukan menjadi  terarah jelas dan pekerjaan dapat dilakukan secara efisien dan efektif. Desain  pekerjaan senantiasa mempengaruhi seluruh kondisi dasar perilaku individuindividu dalam perusahaan dengan menciptakan motivasi pada setiap pegawainya  yaitu dengan cara membuat desain pekerjaan yang jelas signifikansi tugasnya,  keberagaman tugas yang dikerjakan dan apakah pekerjaan yang dibuat dapat  mengembangkan kemampuan pegawainya dan pemimpin adalah faktor dominan  yang paling mempengaruhi bagaimana desain pekerjaan itu dibuat.
Badan Kepegawaian Negara ( BKN ) sebagai lembaga pemerintah non  kementerian Negara, bertanggung jawab dalam bidang manajemen kepegawaian  Negara, khususnya manajemen Pegawai Negeri Sipil di Indonesia turut serta pula  dalam menjalankan salah satu program pemerintah dalam reformasi birokrasi  dimana pada dasarnya diperlukan pegawai yang dihadirkan untuk memberikan  pelayanan kepada masyarakat. Meskipun birokrasi publik memiliki ciri-ciri yang  berbeda dengan organisasi bisnis, tetapi dalam menjalankan misi, tujuan dan  programnya menganut prinsip-prinsip efisiensi, efektivitas, dan menempatkan  masyarakat sebagai stakeholder  yang harus dilayani secara optimal. Layanan  publik, merupakan hak masyarakat yang pada dasarnya mengandung prinsip:  kesederhanaan, kejelasan, kepastian waktu, akurasi, keamanan, tanggung jawab,  Universitas Sumatera Utara kelengkapan sarana, dan prasarana, kemudahan akses, kedisiplinan, kesopanan  keramahan, dan kenyamanan.
Badan Kepegawaian Negara mencoba melakukan terobosan – terobosan  dalam memenuhi tuntutan dari masyarakat atas reformasi birokrasi, khususnya  dalam bidang manajemen kepegawaian Negara. Terobosan yang telah dilakukan  Kepala Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara Medan, dengan cara  membentuk Pilot Projeck pelayanan di Bidang Status Kepegawaian dan Pensiun  dengan melakukan perubahan – perubahan secara signifikan melalui serangkaian  kegiatan pembaharuan secara konsepsional, sistematis, dan berkelanjutan dengan  cara terlebih dahulu mengejar ISO dalam bidang pelayan publik, dalam rangka  mengejar ISO pelayanan publik.
Pembenahan yang dilakukan dalam rangka menunjang terwujudnya  reformasi birokrasi, Kepala Kantor Regional terlebih dahulu melakukan  pembenahan dari berbagai aspek pelayannya dengan menciptakan blue Print  kegiatan Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara Medan, yang antara  lain : Melakukan Pemetaan Pegawai, Mutasi pegawai, Membuat standart  Operasional Prosedur (SOP), Mengejar ISO, Pengkajian Ulang Struktur  Organisasi, Pegawai yang memiliki Double Skill.
Dalam rangka mewujudkan reformasi birokrasi tersebut maka sudah  sewajarnya pengelolaan kepegawaian mendapat perhatian yang sangat besar dari  organisasi, karena pegawai sangat berperan penting di dalam  mewujudkan  reformasi birokrasi tersebut. Setiap pegawai memiliki tanggung jawab yang besar  dan tugas yang tidak sedikit dan setiap pegawai diharapkan tidak melakukan  Universitas Sumatera Utara kesalahan dalam pekerjaan. Oleh karena itu seharusnya setiap pegawai Kantor  Regional VI Badan Kepegawaian Negara Medan haruslah didukung oleh desain  pekerjaan yang cukup jelas agar setiap pegawai dapat menjalankan tugas dengan  sebaik-baiknya dan dengan kesalahan yang seminim-minimnya.
Untuk itu dibutuhkan pemahaman pegawai  terhadap desain pekerjaan  yang dapat menciptakan semangat kerja pegawai, dengan semangat kerja tersebut  pegawai akan sungguh-sungguh dan sepenuhnya memberikan kemampuannya  untuk melaksanakan pekerjaannya, sehingga tercapai tujuan yang telah ditetapkan  oleh Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara.


Download lengkap Versi PDF