Skripsi Kimia:ISOLASI DAN UJI EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI SENYAWA SAPONIN DARI AKAR PUTRI MALU (Mimosa pudica)

BAB I  PENDAHULUAN  
1.1  Latar Belakang  Sebagai manusia yang dikaruniai akal, manusia diperintahkan untuk selalu  berpikir  dan  mencari  sesuatu  yang  belum  kita  ketahui  manfaat  dan  bahayanya,  baik itu benda mati maupun makhluk hidup seperti hewan dan tumbuhan. Allah  SWT  menciptakan  semuanya  supaya  kita  berpikir  kepada-Nya,  seperti  yang  dijelaskan di dalam firmanNya surat ar Rad (13) ayat 4 Artinya  :  ”Dan  di  bumi  ini  terdapat  bagian-bagian  yang  berdampingan,  dan  kebun-kebun  anggur,  tumbuhan-tumbuhan  dan  pohon  korma  yang  bercabang dan yang tidak bercabang, disirami denganair yang sama.
Kami  melebihkan  sebahagian  tanam-tumbuhan  itu  atas  sebahagian  yang  lain  tentang  rasanya.  Sesungguhnya  pada  yang  demikian  itu  terdapat  tanda-tanda  (kebesaran  Allah)  bagi  kaum  yang  berfikir”  (QS ar Rad (13) : 4) Ayat di atas menyeru kita untuk berfikir bahwa semua yang ada di bumi  diciptakan  memiliki  maksud  dan  tujuan.  Seperti  pada tumbuh-tumbuhan  yang  memiliki banyak senyawa-senyawa yang dapat dimanfaatkan manusia. Salah satu  tumbuhan  yang  dapat  dimanfaatkan  oleh  manusia  adalah  tumbuhan  putri  malu  walaupun sebagian besar masyarakat belum tertarik dan mengetahui manfaat dan  khasiat dari tumbuhan putri malu, padahal jika diteliti lebih dalam tumbuhan putri  16  malu  dapat  dimanfaatkan  sebagai  tumbuhan  herbal  yang  bermanfaat  bagi  kesehatan.

Khasiat  dari  tumbuhan  putri  malu  diantaranya  adalah untuk  obat  antiinfeksi saluran pernapasan, herpes, infeksi kulit, diare, asma, pembengkakan  karena  luka  bahkan  insomania.  Kurang  pedulinya  Masyarakat  akan  putri  malu,  mungkin  disebabkan  karena  sampai  sekarang,  tumbuhan ini  tumbuh  liar  dan  memang,  penggunaannya  kurang  populer.  Padahal,  karena  tumbuh  di  berbagai  tempat  tumbuhan  itu  berarti  memenuhi  persyaratan  untuk  diteliti  lebih  intensif  (Faridah, 2007).
Selama ini, penggunaan putri malu sebagai obat tradisional memang hanya  berdasarkan  pengalaman  yang  diwariskan  secara  turun temurun.  Sehingga  perlu  dilakukan uji khasiat dan uji keamanan, untuk memberikan dukungan ilmiah pada  pemakaiannya.  Jika  memang  terbukti  berkasiat,  maka  penemuan  ini  sangat  bermanfaat,  mengingat  hingga  saat  ini  jumlah  Putri  Malu  di  Indonesia  relatif  tinggi.  Seluruh  bagian  tumbuhan  Putri  Malu  dapat  dimanfaatkan  sebagai  obat,  yakni  dari  akar,  batang  daun  hingga  keseluruhan  bagian  tumbuhan,  baik  dalam  keadaan segar atau kering (Faridah, 2007).
Akar  Putri  Malu  diduga  mengandung  golongan  senyawa  alkaloid,  flavonoid  dan  terpenoid.  Golongan  senyawa-senyawa  ini  sering  dipergunakan  sebagai  bahan  dasar  obat-obatan  antibakteri  moderen.  Sebagai  contoh,  senyawa  terpenoid asetoksicavikol asetat, merupakan senyawayang bersifat antitumor dari  tumbuhan  lengkuas.  Senyawa  artemisin  bersifat  antimalaria  dari  tumbuhan  17  Artemisia  annua,  Senyawa  ini  merupakan  jenis  seskuiterpen  dari  golongan  terpenoid (Faridah, 2007).
Saponin adalah glikosida yaitu metabolit sekunder yang banyak terdapat di  alam,  terdiri  dari  gugus  gula  yang  berikatan  dengan aglikon  atau  sapogenin.
Larutan  saponin  yang  sangat  encer  sangat  beracun  untuk  ikan,  tumbuhan  yang  mengandung  saponin  telah  digunakan  sebagai  racun  ikan  selama  beratus-ratus  tahun (Robinson, 1995). Busa yang ditimbulkan saponin karena adanya kombinasi  struktur senyawa penyusunnya yaitu rantai sapogeninnonpolar dan rantai samping  polar yang larut dalam air. Saponin mempunyai rasa pahit, dapat mengadsorbsi Ca  dan  Si  dan  membawanya  dalam  saluran  pencernaan.  Sebagian  besar  berupa  glikosida yang dapat mengikat satu (monodesmosida),dua (bidesmosida) atau tiga  (tridesmosida) rantai glukosa dan aglikonnya yang mengikat gugus fungsi –OH,  –COOH dan –CH.
Beberapa  penelitian  telah  dilakukan  untuk  mengisolasi  dan  mengidentifikasi senyawa dari fraksi etil asetat herba Putri Malu (M. pudica L).
Ekstraksi  dilakukan  dengan  metode  maserasi menggunakan  pelarut etanol  70  %  dan dilanjutkan fraksinasi menggunakan pelarut n-heksana dan etil asetat. Fraksi  etil asetat dikromatografi kolom berulang dan dikromatografi lapis tipis preparatif,  dengan  fasa  gerak  n-heksana  etil  asetat  dengan  perbandingan  yang  bervariasi,  hasil  penapisan  fitokimia  dari  fraksi  etil  asetat  menunjukkan  adanya  senyawa  golongan flavonoid, tanin, polifenol, monoterpenoid, seskuiterpenoid, steroid dan  kuinon (Suwariany, 2006). Penelitian ini akan mengkaji tentang tumbuhan putri  malu yang berpotensi sebagai tanaman obat melalui pendekatan uji antibakteri.
18  Salah  satu  cara  untuk  melemahkan  bakteri  adalah  dengan  pemberian  senyawa antibakteri. Antibakteri adalah  agenkimia yang mampu menginaktivasi  bakteri.  Inaktivasi  bakteri  dapat  berupa  penghambatan  pertumbuhan  bakteri  (bakteriostatik)atau bahkan bersifat membunuh bakteri  (bakterisid)(Brock, dkk.,  1994).  Uji  antibakteri  dapat  dilakukan  untuk  mengetahui  sejauh  mana  aktivitas  suatu bakteri terhadap antibakteri.  Menurut  Brock  and  Madigan  (1994)  terdapat  3 metode yang umum digunakan dalam uji antibakteri,yaitu metode dilusi kaldu,  metode dilusi agar, dan metode difusi cakram.
Bakteri  E.  coli dan  S.  aureus memiliki  komposisi  dinding  sel  yang  berbeda.  Dinding  sel  S.  aureus yang  merupakan  kelompok  bakteri  gram  positif  memiliki struktur yang mempunyai banyak peptidoglikan dan relatif sedikit lipid  sedangkan  E.  coli merupakan  kelompok  bakteri  gram  negatif  yang  relatif  lebih  banyak mengandung lipid (Hugo dan Russell, 1998). Menurut penelitian Faradisa  (2008)  bahwa  ekstrak  kasar  senyawa  saponin  dari  batang  tumbuhan  blimbing  wuluh  (Aveehoa  bilimbi)  memiliki  aktifitas  antibakteri  terhadap  S.  aureus dan  bakteri E. coli.

1.2  Rumusan Masalah  Berdasarkan  latar  belakang  di  atas  maka  rumusan  masalah  yang  dapat  diambil adalah :  1.  Bagaimana  efektivitas  ekstrak  kasar  senyawa  saponin dari  akar  Putri  Malu  dalam menghambat pertumbuhan bakteri S. aureus danE. coli?  19  2.  Eluen apakah yang terbaik untuk pemisahan ekstrak saponin dari akar putri  malu menggunakan KLT analitik?  3.  Bagaimana aktivitas isolat saponin hasil KLT preparatif dalam menghambat  pertumbuhan bakteri S. aureus danE. coli?  1.3  Tujuan Penelitian  Penelitian ini bertujuan untuk :  1.  Mengetahui  efektivitas  ekstrak  kasar  senyawa  saponin  dari  akar  putri  malu  dalam menghambat pertumbuhan bakteri S. aureus danE. coli.

Download lengkap Versi PDF