Skripsi Kimia:ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA FLAVONOID DARI EKSTRAK METANOL TANAMAN ANTING-ANTING (Acalypha indica Linn.)

BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang  Indonesia  merupakan  negara  terkenal  yang  beriklim  tropis  dan  memiliki  beraneka  ragam  tumbuhan,  yang  mana  dari  beberapa  tumbuhan  dapat  digunakan  sebagai  obat  tradisional  (Hariana,  2004).  Tumbuhan  merupakan  salah  satu  sumber  daya  alam  penting,  yang  memiliki  nilai  khusus  baik  dari  segi  ekonomi.  Tumbuhan  merupakan tempat terjadinya sintesis senyawa organik yang kompleks menghasilkan  sederet  golongan  senyawa  dengan  berbagai  macam  struktur.  Dan  salah  satu  keanekaragaman tumbuhan yang terdapat di Indonesia adalah tanaman anting-anting  (Acalypha indica L.).
 Keanekaragaman  tumbuhan  yang  dimiliki  Indonesia  merupakan  salah  satu  nikmat  yang  diberikan  oleh  Allah  kepada  kita,  sehingga  kita  patut  bersyukur  dan  memanfaatkanya  dengan  baik,  didalam  firmannya  Allah  telah  menjelaskan  dalam  surat Al-an’am ayatArtinya: ” Dan dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu kami tumbuhkan dengan  air  itu  segala  macam  tumbuh-tumbuhan  Maka  kami  keluarkan  dari  tumbuhtumbuhan  itu  tanaman  yang  menghijau.  kami  keluarkan  dari  tanaman  yang  menghijau itu butir  yang banyak; dan dari mayang kurma mengurai tangkai-tangkai  yang  menjulai,  dan  kebun-kebun  anggur,  dan  (Kami  keluarkan  pula)  zaitun  dan  delima  yang  serupa  dan  yang  tidak  serupa.  perhatikanlah  buahnya  di  waktu  pohonnya  berbuah  dan  (perhatikan  pulalah)  kematangannya.  Sesungguhnya  pada  yang  demikian  itu  ada  tanda-tanda  (kekuasaan  Allah)  bagi  orang-orang  yang  beriman.” Firman  Allah  Swt  dalam  surat  al  An'am  ayat  99  yang  menjelaskan  bahwa  Allah  swt  menurunkan  air  hujan  dari  awan,  kemudian  dengan  air  tersebut  Allah  mengeluarkan  setiap  jenis  tumbuh-tumbuhan  yang  bermacam-macam  bentuk,  ciri  khas serta berbeda-beda tingkatan kelebihan dan kekurangannya (al Maraghi, 1992),  meskipun semuanya tumbuh di tanah yang sama dan diairi dengan air yang sama.

 Menurut  Tafsir  Nurun  Quran  (Imani,  2005)  dijelaskan  bahwa  Allah  telah  menciptakan  segala  macam  tanaman  sebagai  tanda-tanda  kekuasaan  Allah  dan  sebagai bahan untuk berfikir agar tercipta kemaslahatan umat.  Hampir semua bagian  dari  tumbuhan  dapat  kita  manfaatkan.  Bagian  tumbuhan  yang  dapat  dimanfaatkan  sebagai  obat  adalah  bagian  daun,  batang,  akar,  rimpang,  bunga,  buah  dan  bijinya  Penjelasan  di  atas  didukung  dengan  firman  Allah  dalam  Surat  Asy-Syu’ara  ayat  7  yang berbunyi  Artinya:  “Dan apakah mereka tidak memperhatikan bumi, berapakah banyaknya tumbuhan di  bumi itu pelbagai macam tumbuh-tumbuhan yang baik?”.
  Shihab  (2002)  menafsirkan  bahwa  berbagai  tumbuhan  dengan  kualitas  baik  yang  tumbuh  pada  kesuburan  tanah  dan  manfaat  yang  terkandung  didalamnya.
 Sungguh maha pemurah sang pencipta yang telah memberikan nikmatNya yang amat  besar  kepada  manusia.  Oleh  karena  itu,  manusia  tidak  dibenarkan  apabila  hanya  menikmati  saja  tanpa  mau  berfikir  dan  berusaha  untuk  meningkatkan  kualitas  ciptaanNya,  serta  menjaga  dan  melestarikannya  menjadi  suatu  ilmu  pengetahuan  yang bermanfaat.
 Tumbuhan  yang  baik  dalam  hal  ini  adalah  tumbuhan  yang  bermanfaat  bagi  makhluk  hidup  termasuk  tumbuhan  yang  dapat  digunakan  sebagai  pengobatan.
 Tumbuhan  yang bermacam-macam jenisnya dapat digunakan sebagai obat berbagai  penyakit  dan  ini  merupakan  anugerah  Allah  SWT  yang  harus  dipelajari  dan  dimanfaatkan   (Savitri,  2008)  tidak  terkecuali  tanaman  anting-anting  yang  dikenal  sebagai rumput liar.
 Wijayakusuma (2006) menyebutkan bahwa keberadaan tanaman anting-anting  ini sangat melimpah, dan masyarakat lebih mengenalnya sebagai tanaman liar  yang  sering  dijumpai  dipinggir  jalan,  lapangan  rumput  yang  tidak  terawat  dan  bahkan  sebagai  pengganggu  dilahan  pertanian  yang  dapat  menghambat  pertumbuhan  tanaman pertaniannya.  Tanaman anting-anting (Acalypha indica  L.) dikenal sebagai  salah satu tanaman obat yang dapat tumbuh di pinggir jalan, lapangan rumput, lereng  gunung,  kebun.  Masyarakat  sering  menggunakan  tanaman  anting-anting  sebagai  tanaman  untuk  menyembuhkan  penyakit  disentri  basiler  dan  disentri  amuba,  diare,  malnutrisi,  mimisan,  muntah  darah,  buang  air  besar  berdarah,  buang  air  berdarah,   malaria  (Arisandi  dkk.,  2008).  Masyarakat  tradisional  telah  lama  menggunakan/  memanfaatkan  tanaman  anting-anting  untuk  pengobatan  penyakit  disentri,  diare,  perdarahan pada rahim,  mimisan, melena (berak darah), hematuria (kencing  darah),  radang kulit, dan enzema (Wei-Feng et al, 1994).
 Menurut Wijayakusuma (2006) tanaman anting-anting  mengandung senyawa  alkaloid,  acalyphine  serta  asam  gulat.  Pada  penelitian  Halimah  (2010)  menyatakan  bahwa  dalam  ekstrak  tanaman  anting-anting  (Acalypha  indica  L.)  berdasarkan  uji  fitokimia  dengan  reagen  dan  didukung  hasil  kromatografi  lapis  tipis  (KLT)  mengandung  golongan  senyawa  flavonoid,  steroid,  dan  triterpenoid.  Senyawa  flavonoid  yang  terdapat  dalam  tanaman  anting-anting   belum  diketahui  jenis  golongannya  secara  spesifik.  Oleh  karena  itu  perlu  dilakukan  pengkajian  dan  penelitian lebih lanjut untuk mengetahui jenis senyawa flavonoid dengan melakukan  isolasi dan identifikasi pada tanaman anting-anting.
 Senyawa flavonoid adalah senyawa yang mengandung C terdiri atas dua inti  fenolat  yang  dihubungkan  dengan  tiga  satuan  karbon  (Sastrohamidjojo,  1996).
 Flavonoid  merupakan  komponen  bioaktif  pada  makanan  khususnya  sebagai  antioksidan.  Flavonoid  terdapat  pada  daun,  bunga,  buah,  biji-bijian,  kacangkacangan, bulir padi, rempah, dan pada tumbuhan berkhasiat obat. Peran terpenting  flavonoid  dari  sayuran  dan  buah  segar  adalah  mengurangi  resiko  terkena  penyakit  jantung dan stroke (Safitri, 2004).  Tumbuhan yang mengandung senyawa flavonoid  dapat  digunakan  untuk  anti  kanker,  anti  oksidan,  anti  inflamasi,  anti  alergi,  anti  hipertensi (Fauziah, 2010).    Menurut  Harborne  (1987)  senyawa  flavonoid  dapat  diisolasi  dari  tanaman  dengan menggunakan metode maserasi. Dalam penelitian Fahri (2010) mengekstraksi  secara  maserasi  alga  coklat  (Sargassum  cristaefolium)  dengan  menggunakan  tiga  pelarut  yang berbeda kepolarannya  yaitu kloroform, aseton dan metanol. Kemudian  diujikan  terhadap  larva  udang  Artemia  salina  Leach  pada  masing-masing  ekstrak.
 Pada  ekstrak  metanol  memiliki  nilai  LC  sebesar  3,02  ppm  yang  dapat  berpotensi  sebagai  senyawa  antikanker  atau  antitumor.  Hasil  anĂ¡lisis  KLT  menunjukkan  pada  ekstrak metanol mengandung senyawa aktif golongan flavonoid.  Untuk mengisolasi senyawa flavonoid pada  umbi  rumput teki  (C. rotundus)  juga menggunakan pelarut  metanol  (Anonymous,  2010).  Fauziah  (2010)  mengisolasi  glikosida  senyawa  flavonoid  dari  daun  ketela  pohon  (Manihot  utilissiima  Pohl)  menggunakan  pelarut  metanol  yang  menghasilkan  aglikon  flavonoid  golongan  kuersetin  dan  glukosa,  sehingga  dapat  digunakan  sebagai  bahan  obat-obatan  dan  kosmetik,  serta  jadi  zat  pengatur tumbuh tanaman.  Oleh karena itu,  isolasi senyawa flavonoid dari tanaman  anting-anting  (Acalypha  indica  L.)  dilakukan  dengan  metode  maserasi  dengan  menggunakan  pelarut  metanol  untuk  mengekstraksi  senyawa  flavonoid  karena  metanol bersifat seperti cairan sel yang dapat menyari semua komponen kimia yang  terdapat  didalam  tanaman  anting-anting  yang  bersifat  polar  dan  sifat  dari  senyawa  flavonoid tersebut bersifat polar sehingga menggunakan pelarut polar juga (Fauziah,  2010).   Pemisahan  dan  pemurnian  komponen-komponen  senyawa  flavonoid  dilakukan  dengan  kromatografi  lapis  tipis  analitik  dan  preparatif.  Sedangkan   Identifikasi senyawa-senyawa  flavonoid dilakukan dengan spektrofotometri UV-Vis  dan diperkuat dengan pereaksi geser serta didukung dengan spektrum IR.
 I.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dari penelitian ini  adalah: 1.  Eluen apa  yang terbaik dalam  pemisahan ekstrak metanol  senyawa flavonoid dari  tanaman  anting-anting  (Acalypha  indica  L.)  dengan  metode  kromatografi  lapis  tipis (KLT)? 2.  Jenis  senyawa  flavonoid  apa  yang  terdapat  dalam  ekstrak  metanol  tanaman  anting-anting  (Acalypha  indica  L.)  dengan  menggunakan  spektrofotometer  UVVis dan FTIR? I.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1.  Mengetahui  eluen  yang  terbaik  dalam  pemisahan  ekstrak  metanol  senyawa  flavonoid  dari  tanaman  anting-anting  (Acalypha  indica  L.)  dengan  metode kromatografi lapis tipis (KLT).
 2.  Mengetahui jenis senyawa flavonoid yang terdapat dalam ekstrak tanaman antinganting  (Acalypha indica  L.)  dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis dan  FTIR.
  I.4 Batasan Masalah Batasan masalah dalam penelitian ini adalah: 1.  Sampel yang digunakan adalah  seluruh bagian  tanaman anting-anting  (Acalypha  indica  L.)  yang  diperoleh  dari  daerah  sekitar  kampus  UIN  Maulana  Malik  Ibrahim Malang.
 2.   Pemisahan yang dilakukan dengan menggunakan kromatografi lapis tipis (KLT).
 3.  Identifikasi dilakukan dengan menggunakan UV-Vis dan FTIR.
 4. Eluen yang digunakan diantaranya metanol : kloroform dengan variasi komposisi  (5:5),  (3:7),  (7:3),  (1:39),  eluen  n-butanol:  asam  asetat  :  air  (6:1:2),  (4:1:5),  kloroform : etil asetat (6:4), toluen : dietil eter : asam asetat (10:10:2), n-butanol  : asam asetat : n-heksana (3:2:2).

 1.5 Manfaat Penelitian Hasil  penelitian  ini  diharapkan  dapat  memberikan  informasi  ilmiah  kepada  masyarakat  terhadap  pemanfaatan  tanaman  anting-anting  (Acalypha  indica  L.)  sebagai alternatif penghasil senyawa flavonoid sebagai usaha untuk pembuatan obatobatan  khususnya  antioksidan.  Sehingga  mempermudah  pengkajian  lebih  lanjut  tentang aktivitas dan pemanfaatan senyawa flavonoid dalam bidang kesehatan.

Download lengkap Versi PDF