BAB I PENDAHULUAN
1.2 Latar Belakang Antosianin adalah zat warna alami yang
bersifat sebagai antioksidan yang terdapat dalam
tumbuh-tumbuhan. Lebih dari
300 struktur antosianin
yang ditemukan telah
diidentifikasi secara alami
(Wrolstad, 2001). Antosianin
adalah pigmen dari
kelompok flavonoid yang
larut dalam air,
berwarna merah sampai biru
dan tersebar luas
pada tanaman. Terutama
terdapat pada buah
dan bunga, namun
juga terdapat pada
daun. Kadar antosianin
cukup tinggi terdapat
pada berbagai tumbuh-tumbuhan
seperti misalnya: bilberries(vaccinium
myrtillus L), minuman anggur merah(red wine), dan anggur
(Jawi dkk., 2007).
Manusia sejak
lama telah mengkonsumsi
antosianin bersamaan dengan buah
dan sayuran yang
mereka makan. Selama
ini tidak pernah
terjadi suatu penyakit
atas keracunan yang
disebabkan oleh pigmen ini
sehingga antosianin aman
untuk dikonsumsi, tidak
beracun dan tidak
menimbulkan mutasi gen (Nugrahan,2007). Beberapa
penelitian di Jepang
menyatakan bahwa antosianin memiliki
fungsi fisiologi. Misalnya
sebagai antioksidan, antikanker,
dan perlindungan terhadap
kerusakan hati (Tanuwijaya,
2007). Antosianin juga berperan sebagai
pangan fungsional, sebagai
contoh “food ingredient”
yang sangat berguna bagi
kesehatan mata dan retina yang pertama
kali dipublikasikan di Jepang pada tahun
1997 (Imelda, 2002).
2 Anggur merupakan
sumber antioksidan alami
yang mempunyai kemampuan untuk menangkap radikal bebas.
Radikal bebas merupakan zat yang berbahaya
yang sangat reaktif
dan bersifat merusak
jaringan organ-organ tubuh hingga
menimbulkan berbagai penyakit di usia tua (Minarno dan Hariani, 2008).
Islam sebagai agama yang paling
lengkap, sangat memperhatikan masalah kesehatan dengan
perhatian yang sangat
besar. Menurut pandangan
Islam, kesejahteraan dan
kesehatan merupakan nikmat
yang sangat mulia
dan mahal yang
diberikan Allah SWT
terhadap hamba-hambaNya (Al-Basyuni,
1994). Hal ini diisyaratkan Rasulullah SAW dalam
sabdanya: “Dua nikmat yang menyebabkan
banyak manusia tertipu, yaitu kesehatan dan
waktu luang” (H.R. Imam Bukhari).
Anggur mempunyai
banyak khasiat bagi
kesehatan karena kandungan kimia
yang berada di
dalamnya, salah satu
di antaranya antosianin.
Antosianin merupakan senyawa
fitokimia yang memberikan warna ungu pada buah anggur.
Senyawa flavonoid
sebagai antioksidan mempunyai
efek biologis yang
sangat kuat, menghambat
penggumpalan keping-keping sel darah, merangsang produksi oksidasi
nitrit yang dapat
melebarkan (relaksasi) pembuluh
darah dan juga menghambat pertumbuhan
sel kanker (Karyadi,
2005). Berbagai bukti
ilmiah menunjukkan bahwa
senyawa antioksidan mengurangi
resiko terhadap penyakit kronis
seperti kanker dan
penyakit jantung koroner
(Prakash, 2001). Pigmen antosianin yang merupakan kelompok flavonoid
merupakan pigmen yang paling luas dan penting karena banyak tersebar pada
berbagai organ tanaman.
3 Dilihat
dari agroekologinya, tanah
kota Probolinggo tergolong subur.
Probolinggo sesuai
sebagai kawasan pengembangan
tanaman anggur. Kota Probolinggo
berdekatan dengan kebun percobaan anggur Banjarsari milik Badan Litbang
Pertanian, Departemen Pertanian
sebagai pusat informasi
teknologi.
Keberadaan kebun
ini tentunya sangat
menunjang pengembangan agribisnis anggur
di Kota Probolinggo.
Saat ini telah
tersedia varietas unggul baru,
yaitu Prabu Bestari
yang cocok dikembangkan
di kota Probolinggo
(Anonymous, b ).
Anggur Prabu
Bestari merupakan nama
lain dari Probolinggo
Merah.
Varietas ini
mempunyai mutu buah
yang unggul, produksi
stabil dengan hasil cukup tinggi.
Pada tanaman umur
produktif (5 tahun
ke atas) mampu menghasilkan buah
20-30 kg/pohon/ tahun.
Sebagian besar (60-70%)
varietas anggur yang
diusahakan petani di
kota Probolinggo adalah
Prabu Bestari dan Probolinggo Super
masing-masing dengan 2-3
tros, sedangkan 30-40%
lainnya adalah varietas Belgie,
Anggur Bali (Alphonso lavalle), dan Caroline Black Rose.
Di antara
varietas-varietas tersebut, Prabu
Bestari paling diminati oleh
petani karena harga jual buahnya
cukup tinggi, ditingkat petani Rp. 10.000-12.500,- per kg,
sedangkan di pedagang
pengumpul sampai Rp.
15.000-17.500,- per kg (Anonymous, b ). Anggur
Prabu Bestari yang
mempunyai kelebihan yaitu tingkat
pecah buah anggur Prabu Bestari relatif lebih rendah daripada Probolinggo Super
dan Prabu Bestari
mempunyai keunggulan pada
dompolan buah yang sangat rapat
dengan bentuk buah
bundar agak lonjong berwarna merah (Anonymous,
2009).
4 Berdasarkan
penjelasan tersebut dapat
diambil pelajaran bahwa
Allah menganjurkan kepada
umat manusia untuk
mengkonsumsi buah-buahan sebagai salah satu sumber gizi. Allah telah
menjelaskannya dalam Q.S An-Nahl ayat 11
yang berbunyi “Dia menumbuhkan
bagi kamu dengan
air hujan itu
tanam-tanaman; zaitun, korma,
anggur dan segala
macam buah-buahan. Sesungguhnya
pada yang demikian
itu benar-benar ada
tanda (kekuasaan Allah)
bagi kaum yang memikirkan”
(Q.S. An-Nahl [16]: 11).
Menurut As-Sayyid
(2007) dalam kitab
at-Taghdziyah an-Nabawiyah dijelaskan
bahwa Allah SWT menyebutkan anggur (al-inab) di beberapa tempat dalam Alquran. Anggur dikategorikan sebagai
nikmat yang Allah berikan kepada hamba-hambaNya di dunia ini dan akhirat.
Anggur merupakan buah paling utama dan
banyak manfaatnya dan termasuk salah satu dari
tiga raja buah-buahan yaitu: anggur,
ruthab, dan tin.
Penjelasan di atas didukung
dengan firman Allah dalam Q.S Al-Ra’d [13]: 4 yang berbunyi “Dan di bumi ini terdapat
bagian-bagian yang berdampingan, dan kebun-kebun anggur,
tanaman-tanaman dan pohon
korma yang bercabang
dan yang tidak bercabang,
disirami dengan air yang sama. Kami melebihkan sebahagian tanamtanaman itu atas
sebahagian yang lain tentang rasanya. Sesungguhnya pada yang demikian
itu terdapat tanda-tanda
(kebesaran Allah) bagi kaum
yang berfikir” (Q.S Al-Ra’d [13]:
4).
Sains modern
membuktikan bahwa ayat-ayat
semisal di atas mengisyaratkan
adanya ilmu-ilmu struktur
dan keturunan lingkungan,
dan tingkatan bumi, yang
merupakan hakikat yang belum disingkap manusia, kecuali dalam
dekade terakhir di
abad 20. Hal
tersebut menjadi suatu
dalil bahwa ketelitian
ilmiah, sifat-sifat komprehensif
Alquran tidak dapat muncul,
kecuali melalui Pencipta,
Allah dan melalui
utusan-Nya sebagai pembawa
wahyu (Mahmud, 2007).
Download lengkap Versi PDF