Skripsi Kimia:ISOLASI ASAM LEMAK PADA MINYAK IKAN LEMURU (SARDINELLA LONGICEPS) DENGAN VARIASI PELARUT DAN IDENTIFIKASI MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI GAS – SPEKTROSKOPI MASSA (KG-MS

BAB   PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Segala  bentuk  kekayaan  alam  di  muka  bumi  ini  adalah  ciptaan  Allah  Swt.
Semua  kejadian  di  alam  ini  merupakan  bukti  tanda-tanda  keagungan  dan kebesaran  Allah  Swt,  agar  makhluk  ciptaan-Nya  sadar  akan  kedudukannya dan saling melindungi antar sesamanya. Oleh karena itu perlu diketahui bahwa segala  isi  yang  terkandung  didalamnya  itu  penuh  hikmah.  Seperti  dalam Firman Allah Swt, sebagai berikut: (QS. Al-A’raaf: 54 “Sesungguhnya  Tuhan  kamu  ialah  Allah  yang  Telah  menciptakan  langit dan  bumi  dalam  enam  masa,  lalu  dia  bersemayam  di  atas  ' Arsy.  Dia menutupkan  malam  kepada  siang  yang  mengikutinya  dengan  cepat,  dan (diciptakan-Nya  pula)  matahari,  bulan  dan  bintang-bintang  (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya.  Ingatlah,  menciptakan  dan  memerintah  hanyalah hak  Allah.  Maha  Suci  Allah,  Tuhan  semesta  alam"  bersemayam  di  atas  ' Arsy ialah  satu  sifat  Allah  yang  wajib  kita  imani,  sesuai  dengan  kebesaran  Allah dan kesucian-Nya”.
Telah  ditegaskan  dalam  (QS.  Al-Jatsiyah:  36  dan  QS.  Al-Shaad:  87  )  adalah sebagai berikut
 “Maka  bagi  Allah-lah  segala  puji,  Tuhan  langit  dan  Tuhan  bumi,  Tuhan semesta alam”.
”Al-Quran Ini tidak lain hanyalah peringatan bagi semesta alam”.

Meningkatnya  kepadatan  penduduk  pada  saat  ini  telah  membawa  akibat yang  cukup  luas  di  berbagai  segi  kehidupan  alam  semesta  ini.  Jumlah penduduk  tidak  hanya  menuntut  peningkatan  penyediaan  bahan  pangan,  tetapi juga  peningkatan  di  bidang  gizi.  Salah  satu  bahan  pangan  yang  mengandung banyak  gizi  adalah  produk  laut,  misalnya  ikan,  selain  halal  untuk  dikonsumsi juga  sangat  tinggi  nilai  gizinya  (Afrianto  dan  Lifianto,  1998).  Seperti  telah dijelaskan dalam firman Allah Swt sebagai berikut (Lajnah, 2000) Dihalalkan  bagimu  binatang  buruan  laut  dan  makanan  yang  berasal  dari laut,  sebagai  makanan  yang  lezat  bagimu,  dan  bagi  orang-orang  yang  dalam perjalanan, dan diharamkan atas mu menangkap binatang buruan darat, selama kamu  dalam  ihram.  Dan  bertaqwalah  kepada  Allah yang  kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan (Lajnah, 2000) Maksud  dari  ayat  di  atas  adalah:  bahwa  sesungguhnya  segala  binatang yang  hidup  di  laut  (ikan,  cumi-cumi,  dan  binatang  laut  lainnya)  itu  adalah halal,  baik  yang  masih  hidup  maupun  yang  telah  mati  (terapung,  atau terdampar)  di  laut  tersebut.  Selain  itu  kekayaaan  yang  ada  di  lautan  itu merupakan  produk  penting  untuk  meningkatkan  nilai  gizi  dan  ekonomi  masyarakat  luas.  Karena  pentingnya  akan  kesehatan  bagi  manusia.  Seperti dalam surat An-Nahl: 14 yaitu sebagai berikut:  
Dan  Dia-lah,  Allah  yang  menundukkan  lautan  (untukmu),  agar  kamu dapat  memakan  daripadanya  daging  yang  segar  (ikan),  dan  kamu mengeluarkan  dari  lautan  itu  perhiasan  yang  kamu  pakai;  dan  kamu  melihat bahtera  berlayar  padanya,  dan  supaya  kamu  mencari  (keuntungan)  dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur.
Dari  ayat-ayat  tersebut  diatas  sesungguhnya  Rasulullah  Saw  juga menegaskan dalam sabdanya yang berbunyi: (Rasyid, S. 1995) ”Lautan itu suci airnya, halal bangkainya (Riwayat Malik dan Lainnya)”.
Maksud dari hadist tersebut diatas adalah bahwa segala sesuatu yang ada di  laut  itu  adalah  halal,  baik  binatangnya  yang  masih  segar  maupun bangkainya.  Karena  selain  itu  air  yang ada  di  laut  itu  adalah  suci.  Seperti  Ikan Lemuru  (Sardinella Longiceps).
Ikan  lemuru  (Sardinella  Longiceps)  merupakan  jenis  ikan  yang  di produksi  secara  melimpah  di  perairan  laut  Indonesia.  Selain  itu,  ikan  lemuru mempunyai  harga  yang  relatif  murah,  dan  termasuk  jenis  ikan  yang mempunyai  nilai  ekonomis  penting.  Ikan  lemuru  adalah  ikan  yang  berlemak (fatty fish), karena kandungan lemaknya relatif tinggi pada saat tertentu, disisi  lain  ikan  lemuru  juga  mengandung  cukup  banyak  asam-asam  lemak (Moeljanto, 2005).
Menurut  Stansby  (1982),  minyak  ikan  banyak  mengandung  jenis  asam lemak  omega-3  yakni  EPA  (Eicosapentaenoic  Acid)  dan  DHA (Docosahexaenoic  Acid).  Hasil  penelitian  Dewi  (1996)  menujukkan  bahwa kandungan  EPA  dan  DHA  pada  minyak  ikan  lemuru  masing-masing  sebesar 15  %  dan  11  %.  Minyak  ikan  lemuru  ini  dapat  diperoleh  dari  hasil  samping pengolahan pengalengan dan penepungan ikan lemuru yang banyak terdapat di daerah Muncar, Jawa Timur.
Minyak    ikan  lemuru  mempunyai  kandungan  protein  sampai  18  %  dan lemak  sampai  21  %  (tergantung  dari  usia  dan  jenisnya)  (Utomo  dan  Mahdi, 1995).  Minyak  Ikan  lemuru  terdiri  dari  asam  lemak  jenuh  dan  asam  lemak  tak jenuh.  Asam    lemak  jenuh  yang  paling  banyak  adalah  asam  lemak  palmitat yaitu  15-50  %  dari  seluruh  asam  lemak  yang  ada.  Sedangkan  asam  lemak  tak jenuh ini adalah asam lemak omega-3, yang mempunyai rantai karbon panjang dan  merupakan  bagian  dari  asam  lemak  essensial,  yang  banyak  sekali memberikan keuntungan bagi kehidupan manusia (Winarno, 2002).
Banyak asam lemak yang dikelompokkan dalam omega-3, tetapi ada dua macam  asam  lemak  omega-3  yang  terdapat  dalam  minyak  ikan  lemuru,  yaitu: EPA  (Asam  EikosaPentaenoat  20:53)  dan  DHA  (Asam  EikosaHeksaenoat 22:63).  Keduanya  merupakan  jenis  asam  lemak  omega-3  yang  telah  di manfaatkan  untuk  obat-obatan.  Berbagai  potensi  senyawa  omega-3  untuk keperluan  kesehatan  antara  lain:  dapat  merangsang  produksi  hormon,  melancarkan  peredaran  darah,  menurunkan  kolesterol  dan  pencegah  jantung koroner, mencegah kanker, dan mencegah Diabettus Mellitus (Ikrawan, 2003).
Ikan  lemuru  (Sardinella  Longiceps)  yang  dikenal  pula  sebagai  ikan Sarden,  merupakan  salah  satu  jenis  ikan  laut  yang  mempunyai  kandungan asam  lemak  relatif  tinggi.  Terutama  kandungan  omega-3  (DHA  dan  EPA) pada  saat  tertentu  dan  bervariasi  dari  tahun  ke  tahun,  tetapi  belum dibudidayakan  secara  luas  dan  dijadikan  komoditas  komersial  oleh  nelayan.
Padahal  ikan lemuru selain halal untuk di konsumsi juga  mempunyai nilai gizi yang cukup tinggi. Ikan lemuru juga dapat diolah menjadi ikan pindang (-cue), ikan lemuru kaleng (Sardencis), ikan asin dan limbahnya dapat diolah menjadi tepung ikan (Moeljanto, 2005).

Penelitian  Puspito  (2002)  menunjukkan  kandungan  asam  lemak  omega-3  (EPA  dan  DHA)  pada  ikan  lemuru  dengan  menggunakan  pelarut  petroleum eter.  Hasil  penelitian  menunjukkan  bahwa  minyak  ikan  yang  kaya  akan  asamasam  lemak  tak  jenuh  (asam  lemak  omega)  yaitu,  asam  palmitoleat  (asam lemak omega-7: 6 (12,06 %)), asam oleat (asam lemak omega-9: 6 (15,37 %)), dan  asam  eikosapentaenoat  (EPA)  dalam  jumlah  kecil  (asam  lemak  omega-3: 6  (1,28  %)),  akan  tetapi  pada  penelitian  ini  akan  di  lakukan  isolasi  dan identifikasi  asam  lemak  pada  minyak  ikan  lemuru  dengan  variasi  pelarut (Petroleum  eter,  kloroform,  n-heksan,  etanol  dan  campuran  Petroleum eter:etanol).

Download lengkap Versi PDF