Skripsi Kimia:IDENTIFIKASI DAN UJI AKTIVITAS GOLONGAN SENYAWA ANTIOKSIDAN EKSTRAK KASAR BUAH PEPINO (Solanum muricatumAiton) BERDASARKAN VARIASI PELARUT

BAB I  PENDAHULUAN  
1.1  Latar Belakang  Penggunaan senyawa antioksidan saat ini berkembang  dengan pesat, baik  untuk  makanan  maupun  pengobatan.  Hasil  penelitian  pada  tahun  1980-an  yang  menunjukkan  bahwa  beta  karoten  mampu  mengurangi  resiko  kanker  dan  paruparu,  merupakan  ide  awal  perhatian  terhadap  keterkaitan  antioksidan  dalam  menghambat  suatu  penyakit.  Penggunaan  senyawa  antioksidan  semakin  berkembang  seiring  dengan  bertambahnya  pengetahuan  tentang  aktivitas  radikal  bebas terhadap beberapa penyakit degeneratif . Antioksidan adalah zat yang dapat  menunda  atau  mencegah  terjadinya  reaksi  autooksidasi  radikal  bebas  dalam  oksidasi  lipid.  Antioksidan  dalam  bahan  pangan  digunakan  untuk  mempertahankan  mutu  produk  pangan.   Berbagai  kerusakan  seperti  ketengikan,  perubahan nilai gizi, perubahan warna dan aroma, serta kerusakan fisik lain pada  produk  pangan  karena  oksidasi  dapat  dihambat  oleh  antioksidan.  Antioksidan  dapat diperoleh dari bahan alam yaitu dari buah-buahan.

Al-Qur`an  menyebutkan  sejumlah  buah-buahan  yang  oleh  ilmu  pengetahuan modern ditegaskan memiliki khasiat untuk mencegah beberapa jenis  penyakit. Buah-buahan banyak memberikan manfaat pada tubuh manusia, selain  itu  buah-buahan  juga  memberikan  rasa  yang  enak  sehingga  banyak  disukai  manusia.  Di  dalam  ayat-ayat  al-Qur`an,  Allah  swt  menyuruh  manusia  supaya  memperhatikan  keberagaman  dan  keindahan  disertai  seruan  agar  merenungkan  1  ciptaan-ciptaan-Nya yang sangat menakjubkan. Salah  satu ayat tersebut terdapat  dalam surat al-An'am ayat 99:  u θè Artinya: Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit lalu kami tumbuhkan  dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan, maka kami keluarkan  dari  tumbuh-tumbuhan  itu  tanaman  yang  menghijau  itu butir  yang  banyak,  dan  dari  mayang  kurma  mengurai  tangkai-tangkai  yang  menjulai,  dan  kebun-kebun  anggur,  dan  (Kami  keluarkan  pula)  zaitun  dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya  di  waktu  pohonnya  berbuah  dan  (perhatikan  pulalah)  kematangannya.
Sesungguhnya  pada  yang  demikian  itu  ada  tanda-tanda (kekuasaan  Allah) bagi orang-orang yang beriman (QS. al-An’am;99).
Firman  Allah  swt  dalam  surat  al-An'am  ayat  99  yang  artinya...Kami  tumbuhkan darinya kebun-kebun kurma, zaitun dan delima, ada yang serupa dan  ada yang tidak....menjelaskan bahwa Allah swt menciptakan beragam jenis buah.
Setiap jenis buah memiliki rasa dan harum tersendiri meskipun semuanya tumbuh  di tanah yang sama dan diairi dengan air yang sama.Selain itu, buah-buahan dan  sayur-sayuran juga merupakan sumber-sumber vitamin  dan nutrisi esensial yang  melimpah. Pada surat al-An'am ayat 99 Allah swt menutup ayat dengan firmanNya  sesungguhnya  pada  demikian  itu,  terdapat  tanda-tanda  nyata  yang  bagi  orang-orang yang beriman, karena orang-orang yang beriman itu hidup, bekerja,  berfikir dan memahami sehingga untuk mendapatkan bukti dari ayat tersebut yang  dapat menunjukkan mereka kepada perbuatan mengesakan Allah swt (Al-Jazairi,  2007).
Asy-Syanqithi (2007) dalam bukunya Tafsir Adwa’ul bayan tentang surat  al-An'am ayat 99, mengatakan bahwa apa yang Dia tumbuhkan dengan air berupa  biji-bijian  dan  buah-buahan  yang  dimakan  manusia  merupakan  salah  satu  dari  nikmat-Nya  yang  terbesar  kepada  manusia.  Hal  itu  juga  termasuk  tanda-tandaNya  yang  sangat  jelas  yang  menunjukkan  bahwa  hanya  Dia  saja  yang  berhak  disembah.  Surat  al-An'am  ayat  99  juga  mengandung  peringatan  bahwasanya  memperhatikan ayat ini adalah wajib sesuai dengan ketetapan dalam kaidah ushul  yaitu  bentuk  perintah  menunjukkan  sesuatu  yang  wajib  kecuali  ada  dalil  yang  mengalihkannya dari kewajiban tersebut. Allah swt memerintahkan manusia agar  memperhatikan makanan yang dikonsumsinya (agar tetap terjaga kesehatannya),  memikirkan air yang menyebabkan tumbuhnya biji-bijian, siapa yang menurunkan  air  itu?  Kemudian  setelah  air  turun  dan  membasahi  tanah,  siapa  yang  mampu  membelah tanah dan mengeluarkan tumbuhan dari tanahitu? Siapa yang mampu  mengeluarkan  biji atau buah  dari  tumbuhan  itu? Siapa  yang  kuasa  membuatnya  berkembang sehingga layak untuk dimakan? “undhuru ila tsamarihii idza atsmara  wa  yan'ih”,  perhatikanlah  buahnya  diwaktu  pohonnya  berbuah  (perhatikan  pulalah)  kematangannya.  Artinya  setiap  buah  mempunyai  kandungan  senyawa  yang  berbeda-beda  walaupun  sama  jenisnya  akan  tetapi  terkadang  terdapat  perbedaan dalam ukurannya seperti nilai kadar, fungsi dan manfaatnya.
Perintah  undhuru  ila  tsamarihii  idza  atsmara  wa  yan'ih tidak  hanya  perintah untuk memperhatikan buah-buahan yang telahdisebutkan dalam surat al- An'am ayat  99  saja,  akan  tetapi  termasuk  buah-buahan  yang  lain,  salah  satunya  yaitu buah pepino (Solanum muricatum Aiton). Buah pepino merupakan tanaman  yang masih satu famili dengan keluarga terung yang mempunyai berbagai macam  bentuk  dan  warna.  Buah  pepino  diduga  mengandung  senyawa  aktif  yang  berpotensi  sebagai  antioksidan  karena  mengandung  vitamin  C  dan  betakaroten.
Buah tersebut sekarang banyak dibudidayakan di Indonesia, karena selain sebagai  makanan,  juga  berkhasiat  sebagai  obat,  diantaranya  untuk  diabetes,  stroke,  tekanan  darah  tinggi,  wasir,  kanker,  ginjal,  sembelit,  dan  maag  atau  gangguan  pencernaan lainnya (Sugiantoro, 2007). Setiap 100 gpepino mengandung vitamin  C 25.1 mg, protein 0.6 g, betakaroten 26.6 mg dan terdapat asam sitrat (Sutomo,  2008 dan IPGRI, 2004).
Salah  satu  upaya  mengoptimalkan  pemanfaatan  bahan  alam  dari  buah  pepino  perlu  dilakukan  penelitian  lebih  mendalam  yaitu  sebagai  antioksidan  dengan  variasi pelarut pada  proses ekstraksi.  Pelarut  dipilih  berdasarkan  tingkat  kepolaran  dengan  tujuan  memperoleh  pelarut  terbaik  yaitu  pelarut  dapat  mengekstrak  dalam  jumlah  besar  dan  dapat  mengekstrak  golongan  senyawa  antioksidan  yang  mempunyai  aktivitas  tertinggi.  Variasi  pelarut  perlu  dilakukan  karena  senyawa  aktif  yang  berpotensi  sebagai  antioksidan  dalam  buah  pepino  belum  diketahui  sifat  kepolarannya.  Buah  pepino  yang  jenisnya  berbeda  dimungkinkan mempunyai kandungan senyawa aktif yangberbeda pula. Ekstraksi  dengan  pelarut  yang  berbeda  umumnya  dapat  mengekstrak  jenis  golongan  senyawa  yang  berbeda.  Oleh  karena  itu  perlu  dilakukan  penelitian  kualitatif  dengan  mengidentifikasi  golongan  senyawa  antioksidan  buah  pepino  dan  penelitian  kuantitatif  dengan  menguji  aktivitas  antioksidannya.  Penggunaan  heksana, kloroform, etil asetat sebagai pelarut pada  Eklonia Cava(tumbuhan laut  sejenis  alga)  memberikan  efek  penangkapan  radikal  bebas  dan  aktivitas  antioksidan yang berbeda (Senevirathne,  et al., 2006). Begitu juga aktivitas yang  diukur dari ekstrak rimpang gingseng jawa, dimana  aktivitas dari pelarut etanol  70%,  aseton,  heksana  memberikan  aktivitas  antioksidan  yang  berbeda  pula  (Kurniawan, 2006). Pelarut terpilih tersebut adalahaquades (polar), etanol 70 %  (polar), etil asetat p.a. (semi polar), kloroform  p.a. (semi polar), petroleum eter  p.a. (non polar) dan heksana p.a. (non polar).
1.2  Rumusan Masalah  1.  Apa  saja  kandungan  golongan  senyawa  antioksidan  dalam  ekstrak  kasar  buah pepino (Solanum muricatum Aiton) berdasarkan variasi pelarut?  2.  Bagaimanakah aktivitas antioksidan ekstrak kasar buah pepino  (Solanum  muricatum Aiton) berdasarkan variasi pelarut dengan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil)?  1.3  Tujuan  1.  Untuk  mengetahui  kandungan  golongan  senyawa  antioksidan  dalam  ekstrak kasar buah pepino (Solanum muricatum Aiton) berdasarkan variasi  pelarut.
2.  Untuk  mengetahui  aktivitas  antioksidan  ekstrak  kasar  buah  pepino  (Solanum  muricatum  Aiton)  berdasarkan  variasi  pelarut  dengan  metode  DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil).
1.4  Batasan Masalah  1.  Sampel yang digunakan adalah buah pepino (masak) berwarna ungu yang  diperoleh dari kebun di Jl. Raya Junggo 106 Batu Malang.
2.  Metode  pengujian  aktivitas  antioksidan  yang  digunakan  yaitu  metode  DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil).
1.5  Manfaat penelitian  1.  Dapat  memberikan  informasi  akademik  kepada  masyarakat  tentang  manfaat buah pepino bagi kesehatan yaitu sebagai antioksidan.
2.  Dapat  memberikan  informasi  pada  lembaga  akademis  tentang  pelarut  terbaik yang digunakan dalam mengekstrak golongan senyawa antioksidan  yang mempunyai aktivitas tertinggi pada ekstrak kasar buah pepino.

BAB II  TINJAUAN PUSTAKA  2.1 Buah Pepino (Solanum muricatum Aiton)  Nama  buah  pepino  dalam  bahasa  Inggris  diambil  dari  bahasa  Spanyol  yaitu cucumbar (mentimun) (Gonzalez, 2000).  Di Indonesia tanaman ini pertama  kali  didatangkan  pada  masa  penjajahan  Belanda.  Semula  tanaman  ini  hanya  digunakan sebagai tanaman hias akan tetapi ternyatamemberikan prospek bagus  sebagai tanaman budi daya. Buah ini banyak dibudidayakan di daerah Dieng-Jawa  Tengah  karena  pepino  dapat  tumbuh  subur  dan  berkembang  dengan  baik  pada  dataran tinggi seperti kawasan puncak (Purnama, 2005).

Download lengkap Versi PDF