PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perkembangan teknologi
informasi sekarang telah
mengubah manusia dalam
menyelesaikan semua pekerjaannya, tidak hanya dalam pekerjaannya saja tetapi dalam
segala aspek kehidupan
manusia, seperti pada
saat pencarian informasi. Jika
dahulu manusia mencari
informasi sebatas pada
buku, media cetak, maupun
secara lisan, sekarang lebih banyak
mencari informasi tersebut melalui internet.
Secara tidak langsung
dapat dikatakan semua
serba terkomputerisasi.
Sektor pertanian
memegang peranan yang
sangat penting dalam
struktur ekonomi nasional, karena ternyata sektor pertanian lebih tahan
menghadapi krisis ekonomi
dibandingkan dengan sektor
lainnya. Selain itu
sektor pertanian memegang peran
penting dalam mencukupi kebutuhan penduduk, meningkatkan pendapatan petani,
penyediaan bahan baku industri, memberi peluang usaha serta kesempatan kerja,
dan menunjang ketahanan pangan nasional (Adiwilaga, 1992).
Sebagaimana telah
dipahami bersama oleh
berbagai kalangan, pembangunan pertanian
memiliki arti yang
sangat strategis, tidak
hanya bagi negara-negara berkembang,
pertanian di negara
maju mendapat perhatian
dan perlindungan yang sangat serius.
Membahas pertanian adalah membahas
tentang “kelangsungan hidup”, pertanian
adalah penyedia bahan
pangan, bahan sandang dan
bahkan bahan papan.
Selama manusia di
dunia masih memerlukan
bahan pangan untuk menjamin
kelangsungan hidupnya maka
pertanian tetap akan memegang peran yang sangat penting
(Subejo, 2007) Penerapan ilmu keteknikan
pertanian sangat diperlukan untuk bersaing di era globalisasi. Keteknikan
pertanian adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang pertanian melalui
pendekatan keteknikan atau rekayasa dengan melakukan transformasi sumber daya
alam secara efisien
dan efektif untuk
kebutuhan manusia. Ilmu keteknikan
pertanian menitikberatkan pada
beberapa disiplin keilmuan antara
lain adalah dasar
perencanaan, perancangan, pengembangan, evaluasi dan
penerapan unsur-unsur kesatuan
sistem produksi seperti
manusia, mesin dan peralatan, serta sumber daya pertanian (Handaka,
1996).
Cakupan bidang keteknikan pertanian
tidak terbatas pada
penggunaan traktor, sistem pengairan
dan pengolahan hasil
pertanian saja, akan
tetapi pada seluruh proses
dan berbagai aspek
dalam budidaya tanaman
maupun ternak dan proses
pengolahan hasilnya. Bidang-bidang
yang termasuk dalam cakupan keteknikan pertanian adalah
teknik budidaya pertanian, teknik sumber daya alam pertanian, teknik proses
hasil pertanian atau pangan, energi dan listrik pertanian, perbengkelan dan
instrumentasi dibidang pertanian,
sistem dan manajemen keteknikan pertanian,
bangunan pertanian dan
lingkungan. Melalui penerapan keteknikan yang baik, diharapkan produk komoditas
pertanian dapat bersaing di tingkat regional maupun global (high value
commodity).
Teknologi memegang
peran yang sangat besar dalam
pengembangan pertanian
Indonesia. Menurut Sa’id
dalam Husodo (2004), prasyarat
teknologi bagi pengembangan pertanian
Indonesia yang saling
berinteraksi secara dinamis antara lain:
technoware (fasilitas fisik), humanware
(SDM), infoware, serta orgaware
(organisasi). Secara spesifik, infoware merupakan fakta dan informasi yang
tercatat, seperti desain, spesifikasi, dan cetak biru yang memungkinkan cepat dipelajari,
serta berbagai informasi,
misalnya database. Ini berarti
sistem informasi memegang peran dalam pengembangan teknologi bidang
pertanian.
Dinas pertanian
merupakan perangkat daerah
dengan tugas pokok memberikan pelayanan
kepada masyarakat yang
berada didalam cakupan wilayahnya. Peningkatan kualitas
pelayanan publik yang transparan dan akuntabel dalam penyelenggaraan Pemerintahan
dan pelayanan kepada
masyarakat merupakan isu sentral
yang hangat dibicarakan
saat ini pada
segenap lapisan masyarakat, untuk
itu sudah menjadi
keharusan dan kebutuhan
bagi penyelenggara negara untuk
mengambil peran dan
berpartisipasi aktif dalam memberikan layanan
data dan informasi
yang dapat dipercaya
dan berkesinambungan kepada masyarakat di Kabupaten Serdang Bedagai.
Saat ini
pelayanan data dan
informasi di Dinas
Pertanian Sei Rampah masih menggunakan sistem manual yang
memiliki banyak kekurangan antara lain: a. Sistem informasinya tidak dapat diakses
secara lebih luas, b. Dilihat dari perkembangannya, sistemnya masih sangat
sederhana, c. Sistem tidak online, d. Akses informasinya yang kurang cepat dan
efektif, e. Masyarakat yang membutuhkan informasi harus datang langsung ke
kantor Dinas Pertanian.
Sehingga memerlukan
waktu dan dibatasi
oleh jam kerja
pegawai yang pada akhirnya
masyarakat tidak memperoleh informasi yang dibutuhkan sewaktu waktu. Oleh sebab
itu, untuk memberikan informasi
yang cepat, akurat
serta memiliki jangkauan luas,
baik bagi para
petani, investor dan
pihak lain yang membutuhkan data
dan informasi tersebut perlu dirancang sebuah
sistem informasi berbasi web
yang dapat diakses melalui
internet (interconnection networking)
baik mengunakan komputer
(PC) maupun telepon
selular. Sistem informasi
ini diharapkan mampu
memberikan informasi pengembangan
komoditas unggulan tanaman
pangan yang ditinjau dari
perspektif keteknikan pertanian,
yang meliputi informasi sebagai berikut : 1. Informasi lahan pertanian tanaman
pangan, 2. Informasi produksi komoditas tanaman pangan 3. Informasi
produktivitas komoditi tanaman pangan 4. Informasi lain yang mendukung di
Kabupaten Serdang Bedagai Berkenaan dengan latar belakang di atas, maka
permasalahan yang timbul adalah : a. Bagaimana
merancang dan membuat
sebuah sistem informasi
komoditas tanaman pangan berbasis web yang dapat
membantu Dinas Pertanian dalam mempromosikan dan
memberikan informasi pengembangan
komoditas unggulan tanaman
pangan yang ditinjau dari
perspektif keteknikan pertanian.
Download lengkap Versi PDF