Skripsi Agribusiness: PENGARUH VARIASI LAMA PENGUKUSAN DAN LAMA PENGGORENGAN TERHADAP MUTU KERIPIK BIJI DURIAN


PENDAHULUAN
Latar Belakang
Indonesia kaya akan berbagai jenis tanaman buah. Buah merupakan  produk yang mempunyai banyak kegunaan antara lain sebagai penunjang gizi  masyarakat, sumber pendapatan, serta menyerap tenaga kerja bila diusahakan  secara intensif. Selain itu tanaman buah juga dapat berperan terhadap kelestarian  lingkungan, mengurangi polusi, mencegah erosi, serta memberikan keteduhan dan  kenyamanan.
Buah durian merupakan salah satu jenis tanaman buah yang terdapat di  Indonesia. Buah durian memiliki nilai ekonomis yang cukup baik karena selain  buahnya digemari untuk dimakan dalam keadaan segar,  juga mempunyai  bermacam-macam kegunaan di antaranya sebagai campuran es krim atau manisan.
Selain itu daging buah yang belum masak dapat dijadikan sayuran atau kolak.
Buah durian selama ini hanya dikonsumsi daging buahnya saja, sedangkan  bijinya dibuang, tidak dimanfaatkan. Salah satu alternatif pengolahan biji durian  adalah mengolahnya menjadi tepung dan keripik. Pengolahan biji durian menjadi  tepung dapat meningkatkan daya simpan dan penggunaannya. Tepung biji durian  dapat digunakan sebagai tepung substitusi pada pembuatan kue (kue basah dan  kue kering). Pengolahan keripik durian merupakan salah satu bentuk diversifikasi  dari pengolahan biji durian.

Biji durian merupakan bagian dari buah durian yang tidak dikonsumsi oleh  sebagian besar masyarakat karena berlendir dan menimbulkan rasa gatal pada  lidah. Padahal dilihat dari kandungan gizinya, biji durian cukup berpotensi  sebagai sumber gizi, yaitu mengandung protein, karbohidrat, lemak, kalsium dan  fosfor. Oleh karena itu, biji durian dapat dijadikan alternatif olahan makanan  berupa tepung dan keripik biji durian yang dapat menambah informasi tentang  gizi pada masyarakat dan menciptakan lingkungan yang bersih.
Biji durian relatif mudah didapat karena biji durian jarang dimanfaatkan  oleh masyarakat dan dibiarkan terbuang begitu saja. Biji durian, saat ini melimpah  dan dianggap sebagai sampah belaka. Pengolahan biji durian menjadi keripik biji  durian dapat mengurangi jumlah sampah disekitar kita. Biji durian biasanya tidak  dimanfaatkan hanya terbuang begitu saja dan lama –  kelamaan membusuk  menjadi sampah.
Sebenarnya banyak produk yang dapat dihasilkan dari biji durian. Selain  dapat diolah menjadi tepung yang dapat digunakan sebagai substitusi tepung  terigu, biji durian juga dapat diolah menjadi keripik biji durian. Keripik biji durian  belum beredar di pasaran. Dengan pengolahan keripik biji durian maka akan dapat  meningkatkan nilai tambah sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani  durian.
Pengolahan biji durian memerlukan penanganan khusus yaitu pada  saat penghilangan lendir pada biji durian. Apabila lendir tidak dihilangkan maka  akan mempengaruhi rasa pada tepung ataupun keripiknya. Lendir dihilangkan  dengan cara menambahkan garam 6% pada biji durian, dicampur, diaduk-aduk  dibawah air mengalir.
Berdasarkan hal-hal tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian  dengan judul “Pengaruh Variasi Lama Pengukusan dan Lama Penggorengan  Terhadap Mutu Keripik Biji Durian”.
Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh variasi lama pengukusan dan lama penggorengan biji durian terhadap mutu keripik biji durian  yang dihasilkan.
Kegunaan Penelitian  Penelitian ini berguna untuk mendapatkan data dalam penyusunan skripsi  di Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Pertanian, Universitas  Sumatera Utara, Medan, dan sebagai sumber informasi dalam pengolahan biji  durian menjadi keripik biji durian.
Hipotesis Penelitian  Ada perbedaan pengaruh variasi lama pengukusan dan lama penggorengan biji durian, serta interaksi kedua faktor tersebut terhadap mutu keripik biji durian  yang dihasilkan.



Download lengkap Versi PDF