BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
PT. Indonesia
Asahan Aluminium (INALUM) adalah perusahaan pertama di Indonesia bergerak dalam
bidang industri peleburan aluminium. PT. INALUM didirikan pada tanggal 6
Januari 1976 di Jakarta, memproduksi aluminium batangan (ingot) dengan kualitas
produk 99,70 % dan 99,90 %.
PT. INALUM
memiliki 3 pabrik utama yaitu pabrik karbon, pabrik reduksi dan pabrik
penuangan. Penelitian ini berfokus pada pabrik reduksi. Pabrik reduksi terdiri
dari 3 bangunan dengan masing-masing dipasangi 170 pot (tungku). Setiap
operator menangani 85 pot (tungku). Pot tersebut bertipe Prebaked Anode
Furnaces (PAF), beroperasi pada suhu 9600C. Suhu antar pot sekitar 40-500C,
suhu di tempat operator crane berkisar 31-320C.
Salah satu mesin
utama yang digunakan pada pabrik reduksi yaitu Anode Changing Crane (ACC).
Proses produksi dapat berjalan apabila mesin/peralatan dalam keadaan baik,
sehingga perusahaan tidak mengalami kerugian. Menurut Nakajima (1998),
mesin/peralatan dapat dikatakan baik apabila memiliki nilai availability > 90%,
performance rate > 95% dan quality rate > 99% sehingga akan menghasilkan
keadaan efektifitas mesin/peralatan (OEE) yaitu ≥ 85%. Mesin ACC sering
mengalami kerusakan sehingga dapat menyebabkan kondisi ideal mesin tidak
tercapai. Data total kerusakan mesin di pabrik reduksi dimulai dari bulan
November 2013 hingga Oktober 2014 dapat dilihat pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1 Total
Kerusakan Mesin di Pabrik Reduksi Periode November 2013 – Oktober Sumber : PT. Inalum Berdasarkan Tabel 1.1
diatas mesin ACC mengalami total kerusakan paling besar yaitu 1408 jam dengan
kehilangan jam kerja mesin ACC sebesar 16.07% dari waktu tersedia mesin untuk
beroperasi. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan pemeliharaan
mesin/peralatan salah satunya dengan melakukan penerapan Total Productive
Maintenance (TPM) dengan menggunakan metode Overall Equipment Effectiveness
(OEE) agar efektifitas mesin/peralatan semakin meningkat dan menetapkan
prioritas utama dari six big losses untuk tindakan perbaikan dengan menggunakan
metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) Saiful (2014) pernah melakukan
penelitian tentang pengukuran kinerja mesin dengan menggunakan overall
equipment effectiveness (OEE) di PT.
perkebunan. Contoh Skripsi Industrial Engineering:Penerapan Total Productive Maintenance (TPM) dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) di PT. Indonesia Asahan Aluminium (INALUM)
Downloads Versi PDF >>>>>>>Klik Disini
Bab I
|
Downloads
| |
Bab II
|
Downloads
| |
Bab III - V
|
Downloads
| |
Daftar Pustaka
|
Downloads
| |
Lampiran
|
Downloads
|
Artikel terkait skripsi diantaranya : contoh proposal penelitian kualitatif, contoh proposal penelitian kuantitatif,contoh judul skripsi, contoh skripsi,contoh proposal,download skripsi, proposal skripsi, Kumpulan Contoh skripsi, contoh artikel, contoh makalah,proposal penelitian, karya tulis, judul seminar akuntansi, proposal tentang, beasiswa disertasi, laporan ta, tugas ta, tesis akuntansi keuangan, tesis kesehatan, proposal tesis akuntansi, contoh-contoh tesis, tesis gratis, tesis contoh, contoh bab 1 tugas akhir, kumpulan tugas akhir akuntansi, proposal pengajuan tugas akhir, contoh laporan tugas akhir akuntansi, judul tugas akhir jurusan akuntansi.