BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang
Manajemen rantai
pasok (Supply Chain Management) pada sebuah pabrik produksi merupakan suatu
terobosan rangkaian proses dan aliran produk yang saling terintegrasi untuk
memenuhi kebutuhan pasokan bahan baku. Pada suatu supply chain ada 3 macam
aliran yang harus dikelola. Pertama adalah aliran barang yang mengalir dari
hulu (upstream) ke hilir (downstream). Kedua adalah aliran uang dan sejenisnya
yang mengalir dari hilir ke hulu. Ketiga adalah aliran informasi yang bisa
terjadi dari hulu ke hilir ataupun sebaliknya (Nyoman Pujawan, 2005). Kinerja
dari supplier sangat menentukan apakah proses produksi dapat berjalan dengan
baik dan efisien.
PT. Asia Raya
Foundry merupakan sebuah perusahan manufaktur yang bergerak di bidang produksi
spare part mesin pabrik pengolahan hasil perkebunan dan alat berat. Proses
pengecoran logam sangat dipengaruhi oleh ketersediaan bahan baku langsung
(direct material ) serta bahan baku tidak langsung (indirect material). Masalah
yang dihadapi oleh pabrik adalah sulitnya mendapatkan pasokan bahan baku
langsung dengan tepat waktu, tepat jumlah dan memenuhi kualitas yang ditetapkan
perusahaan sehingga mengakibatkan terganggunya penyelesaian produk jadi.
Pasokan bahan baku langsung yang dibutuhkan yaitu besi scrap. PT Asia Raya
Foundry telah memiliki tiga supplier tetap yang memasok bahan baku langsung yakni
CV. Abadi Jaya (S1), CV. Jaya Bersama (S2), dan CV. Iswadi (S3). Dari hasil
pengamatan awal terlihat adanya indikasi terjadinya kendala pada supply bahan
baku langsung dari supplier seperti diuraikan pada Tabel 1.1.
Selama ini
proses pengadaan bahan baku langsung tersebut dilakukan oleh tiga supplier yang
bekerjasama dengan PT. Asia Raya Foundry secara kontinu dengan harga beli bahan
baku Rp 3.800/kg. Perusahaan didalam melakukan produksi perlu mendapatkan
pasokan bahan baku langsung yang lancar sehingga kinerja para pemasok perlu
dinilai. Keberlanjutan kerjasama berikutnya sangat tergantung dengan penilaian
kinerja supplier selama ini, hanya saja sistem penilaian yang dilakukan oleh
pihak pabrik masih secara subjektif dan dalam bentuk kualitatif saja sehingga
manajemen perusahaan tidak dapat menentukan supplier yang benar-benar memiliki
kinerja terbaik dan dapat dipertahankan sebagai rekanan yang mendukung proses
produksi di pabrik. Hal ini harus dianalisis menggunakan penelitian ilmiah
sehingga perusahaan mengetahui secara kuantitaif bagaimana kinerja supplier
perusahaan.
Metode yang
dapat diaplikasikan dalam menilai kinerja supplier antara lain menggunakan
metode Supply Chain Operation Refrence (John Paul, 2014).
Metode ini
digunakan dengan melihat 3 proses inti kinerja eksternal supply chain.
Kinerja supplier
bahan baku utama kemudian akan dinilai bobotnya menggunakan Analytical
Hierarchy Process. Penilaian ini tidak hanya dilakukan terhadap satu faktor
saja namun dilakukan penilaian lain yang mendukung untuk melakukan evaluasi
pemasok berdasarkan teori Supply Chain Management.
Contoh Skripsi Industrial Engineering:Analisis Kinerja Supplier Bahan Baku Menggunakan Integrasi Supply Chain Operations Refrence dan Analytic Hierarchy Process PT. Asia Raya Foundry
Downloads Versi PDF >>>>>>>Klik Disini
Bab I
|
Downloads
| |
Bab II
|
Downloads
| |
Bab III - V
|
Downloads
| |
Daftar Pustaka
|
Downloads
| |
Lampiran
|
Downloads
|
Artikel terkait skripsi diantaranya : contoh proposal penelitian kualitatif, contoh proposal penelitian kuantitatif,contoh judul skripsi, contoh skripsi,contoh proposal,download skripsi, proposal skripsi, Kumpulan Contoh skripsi, contoh artikel, contoh makalah,proposal penelitian, karya tulis, judul seminar akuntansi, proposal tentang, beasiswa disertasi, laporan ta, tugas ta, tesis akuntansi keuangan, tesis kesehatan, proposal tesis akuntansi, contoh-contoh tesis, tesis gratis, tesis contoh, contoh bab 1 tugas akhir, kumpulan tugas akhir akuntansi, proposal pengajuan tugas akhir, contoh laporan tugas akhir akuntansi, judul tugas akhir jurusan akuntansi.