BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Keberhasilan
pembangunan perekonomian Indonesia secara keseluruhan ternyata mendorong
meningkatnya permintaan dan kosumsi komoditas-komoditas pertanian tertentu, seperti produk
holtikultura, produk perternakan, produk perikanan dan produk perkebunan. Tidak saja dalam
kuantitasnya, tetapi juga meningkatkan tuntutan
kualitasnya. Dalam menghadapi globalisasi sistem pemasaran membuat dunia pertanian Indonesia menghadapi tantangan baru
untuk dapat bersaing dalam mutu, produktifitas
dan efesiensi dengan pertanian
negara-negara lain (Margono, 2003; 37).
Pembangunan pertanian dilaksanakan melalui
berbagai program, yaitu program peningkatan
produksi tanaman pangan, program peningkatan produksi perkebunan, program peningkatan produksi peternakan,
program peningkatan produksi perikanan dan
pogram peningkatan produksi kehutanan dan program peningkatan produksi tanaman holtikultura. Usaha meningkatkan
produksi berbagai komoditi tersebut merupakan
upaya untuk meningkatkan hasil ekspor hasil pertanian dan untuk menanggulangi masalah kemiskinan bagi petani.
Keberhasilan pembangunan disektor pertanian
tentu saja tidak terlepas dari besarnya peranan dan dukungan para petani Indonesia (Lemhannas, 1997; 99).
Dalam proses pembangunan pertanian pada
hakikatnya adalah upaya mencapai taraf
petani yang lebih berkualitas sesuai dengan nilai-nilai sosial yang berlaku.
Sekarang ini, proses pembangunan
pertanian telah sampai pada tahap yang mensyaratkan adanya partisipasi petani yang lebih besar agar
tujuan pembangunan pertanian tercapai. Dalam proses pembangunan pertanian yang berhasil
peranan penyuluhan pertanian sangat besar,
sehingga penyuluh pertanian disebut sebagai ujung tombak pembangunan pertanian (Mardikanto, 2003; 151).
Pendekatan utama dalam penyuluhan pertanian
sampai saat ini masih menggunakan
kelompok tani dalam kegiatan penyuluhan. Pendekatan kelompok dipandang lebih efisien dan dapat menjadi
media terjadinya proses belajar dan berinteraksi
dari para petani, sehingga diharapkan terjadi perubahan perilaku bertani yang lebih baik atau berkualitas. Kelompok
tani memiliki kedudukan strategis dalam mewujudkan
petani yang berkualitas. Petani yang berkualitas dicirikan oleh adanya kemandirian dan ketangguhan dalam berusaha tani demi mencapai
kesejahteraan petani dan keluarganya (Deptan,
2000; 2).
Contoh Skripsi agribusiness:Evaluasi Kinerja Kelompok Tani
Downloads Versi PDF >>>>>>>Klik Disini
Bab I
|
Downloads
| |
Bab II
|
Downloads
| |
Bab III - V
|
Downloads
| |
Daftar Pustaka
|
Downloads
| |
Lampiran
|
Downloads
|
Artikel terkait skripsi diantaranya : contoh proposal penelitian kualitatif, contoh proposal penelitian kuantitatif,contoh judul skripsi, contoh skripsi,contoh proposal,download skripsi, proposal skripsi, Kumpulan Contoh skripsi, contoh artikel, contoh makalah,proposal penelitian, karya tulis, judul seminar akuntansi, proposal tentang, beasiswa disertasi, laporan ta, tugas ta, tesis akuntansi keuangan, tesis kesehatan, proposal tesis akuntansi, contoh-contoh tesis, tesis gratis, tesis contoh, contoh bab 1 tugas akhir, kumpulan tugas akhir akuntansi, proposal pengajuan tugas akhir, contoh laporan tugas akhir akuntansi, judul tugas akhir jurusan akuntansi.