BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang Masalah
Perkembangan
sistem arus bolak – balik (a.c. system) dimulai di Amerika Serikat pada tahun 1885, ketika George
Westinghouse membeli patent – patent Amerika
yang meliputi sistem transmisi arus bolak – balik yang dikembangkan oleh L. Gaulard dan J.D. Gibbs dari paris.
William Stanley, seorang rekan usaha Westinghouse
yang terdahulu, menguji transformator-transformator di laboratoriumnya di Great Barrington,
Massachusetts. Disana, pada musim dingin tahun 1885 – 1886, Stanley memasang sistem
distribusi a.c. percobaan pertama yang
memberikan tenaga listrik kepada150 buah lampu di dalam kota. Saluran transmisi a.c. yang pertama di Amerika
dioperasikan pada tahun 1890 untuk membawa
listrik yang dibangkitakan dengan tenaga air, sejauh 13 mil dari Willamette Falls ke Portland, Oregon. Saluran
pertama hanyalah berfasa tunggal, dan
dayanya biasanya hanya dipakai untuk penerangan saja.
Saluran transmisi biasanya dibedakan dari
saluran distribusi karena tegangannya.
Di Jepang, saluran transmisi mempunyai tegangan 7 Kv keatas, sedang saluran distribusi 7 Kv kebawah.
DiAmerika Serikat, dikenal tiga jenis saluran,
yakni saluran distribusi dengan tegangan primer 4 sampai 23 Kv, saluran substranmisi dengan tegangan 13 sampai138 Kv,
dan saluran transmisi dengan tegangan
34,5 Kv ke atas. Saluran transmisi yang bertegangan 230 Kv sampai 765 Kv dinamakan saluran Extra High Voltage(EHV),
yang bertegangan diatas 765 Kv dinamakan
saluran Ultra High Voltage (UHV). Keuntungan transmisi dengan tegangan yang lebih tinggi akan menjadi jelas
jika kita melihat pada kemampuan transmisi
suatu saluran transmisi. Kemampuan transmisi dari suatu saluran dengan tegangan tertentu tidak dapat diterapkan
dengan pasti, karena kemampuan ini masih
tergantung lagi pada batasan-batasan termal dari penghantar jatuh tegangan.
Penurunan
tegangan dari tingkat transmisi pertama-tama terjadi pada stasiun pembantu bertenaga besar, dimana tegangan
diturunkan ke daerah antara 34,5 dan 138
KV, sesuai dengan tegangan saluran transmisi Setiap
kesalahan dalam suatu rangkaian yang menyebabkan terganggunya aliran arus yang normal disebut gangguan.
Sebagian besar dari gangguangangguan yang terjadi pada saluran transmisi
bertegangan 115 KV atau lebih disebabkan
oleh petir, yang menyebabkan terjadinya percikan bunga api (flashover) pada isolator. Tegangan tinggi
yang ada diantara penghantar dan menara
atau tiang penyangga yang diketanahkan (grounded) menyebabkan terjadinya ionisasi. Ini memberikan jalan bagi
muatan listrik yang diinduksi (diimbas)
oleh petir mengalir ke tanah. Dengan terbentuknya jalur ionisasi ini, impedansi ketanah menjadi rendah. Ini
memungkinkan mengalirnya arus fasa dari penghantar
ke tanah dan melalui tanah menuju “netralnya”. Gangguan langsung dari fasa ke fasa tanpa melalui tanah jarang
terjadi.Angka pengalaman menunjukkan
bahwa kira-kira 70 % dan 80 % dari gangguan saluran transmisi adalah gangguan tunggal dari saluran ke tanah
yang terjadi karena flashover dari satu
saluran saja ke menara dan tanah.
Contoh Skripsi Electrical Engineering:Studi Gangguan Hubung Singkat Satu Fasa Ketanah Akibat Sambaran Petir Pada Saluran Transmisi
Downloads Versi PDF >>>>>>>Klik Disini
Bab I
|
Downloads
| |
Bab II
|
Downloads
| |
Bab III - V
|
Downloads
| |
Daftar Pustaka
|
Downloads
| |
Lampiran
|
Downloads
|
Artikel terkait skripsi diantaranya : contoh proposal penelitian kualitatif, contoh proposal penelitian kuantitatif,contoh judul skripsi, contoh skripsi,contoh proposal,download skripsi, proposal skripsi, Kumpulan Contoh skripsi, contoh artikel, contoh makalah,proposal penelitian, karya tulis, judul seminar akuntansi, proposal tentang, beasiswa disertasi, laporan ta, tugas ta, tesis akuntansi keuangan, tesis kesehatan, proposal tesis akuntansi, contoh-contoh tesis, tesis gratis, tesis contoh, contoh bab 1 tugas akhir, kumpulan tugas akhir akuntansi, proposal pengajuan tugas akhir, contoh laporan tugas akhir akuntansi, judul tugas akhir jurusan akuntansi.