PENDAHULUAN
Latar Belakang
Melihat pertambahan penduduk dunia yang
meningkat, manusia mulai menghadapi
berbagai masalah yang serius, terutama dalam penyediaan pangan, terkhs bagi Negara yang bahan pangan pokoknya
adalah beras. Bila dibandingkan dengan
produksi padi yang tidak mencukupi untuk kebutuhan pangan daerah, maka diperlukan pengelolaan
sawah terlebih dalam pengendalian gulma
sebagai saingan tanaman padi. Indonesia sebagai negara yang berkembang dan berpenduduk padat, sangat merasakan
pentingnya program penyediaan pangan
(Sudarmo,1991).
Terlepas dari jumlah luasan penanaman padi,
gulma merupakan salah satu faktor
pembatas produksi tanaman padi. Gulma menyerap hara dan air lebih cepat dibanding tanaman pokok (Gupta 1984). Pada
tanaman padi, biaya pengendalian gulma
mencapai 50% dari biaya total produksi (IRRI 1992). Hal inilah yang membuat produksi padi semakin menurun
disamping dari faktor pembatas lainnya seperti
kondisi alam dan serangan hama.
Gulma berinteraksi dengan tanaman melalui
persaingan untuk mendapatkan satu atau
lebih faktor tumbuh yang terbatas, seperti cahaya, hara, dan air. Tingkat persaingan bergantung pada
curah hujan, varietas, kondisi tanah, kerapatan
gulma, lamanya tanaman, pertumbuhan gulma, serta umur tanaman saat gulma mulai bersaing (Jatmiko et al. 2002) .
Dan seringkali tanaman padi kalah bersaing
dengan gulma tersebut.
Dalam
pengendalian species gulma yang berada di lahan sangat menentukan pada tindakan yang akan diambil.
Bagi gulma annual akan berbeda dengan
gulma perennial, demikaian pula dengan gulma yang berdaun sempit, berdaun lebar atau jenis teki-tekian
(Moenandir, 1993). Dan juga gulma yang hidup
di dataran rendah dan yang hidup di dataran tinggi.
Praktek penggunaan herbisida di lokasi
pertanian terjadi karena kemampuan
herbisida pada umumnya untuk mematikan beberapa jenis tumbuhan (gulma) tanpa menggangu jenis lain atau
tanaman lain (tanaman pokok). Jika dibandingkan
dengan pengendalian secara manual, biaya pengendalian akan semakin tinggi. Apalagi ketika kemampuan
selektivitas herbisida dapat ditingkatkan,
maka akan mempermudah pengendalian gulma dilapangan.
Contoh Skripsi Agronomy:Respon Jajagoan (Echinochloa crus-galli ) Beda Ekotip Terhadap Metil metsulfuron
Downloads Versi PDF >>>>>>>Klik Disini
Bab I
|
Downloads
| |
Bab II
|
Downloads
| |
Bab III - V
|
Downloads
| |
Daftar Pustaka
|
Downloads
| |
Lampiran
|
Downloads
|
Artikel terkait skripsi diantaranya : contoh proposal penelitian kualitatif, contoh proposal penelitian kuantitatif,contoh judul skripsi, contoh skripsi,contoh proposal,download skripsi, proposal skripsi, Kumpulan Contoh skripsi, contoh artikel, contoh makalah,proposal penelitian, karya tulis, judul seminar akuntansi, proposal tentang, beasiswa disertasi, laporan ta, tugas ta, tesis akuntansi keuangan, tesis kesehatan, proposal tesis akuntansi, contoh-contoh tesis, tesis gratis, tesis contoh, contoh bab 1 tugas akhir, kumpulan tugas akhir akuntansi, proposal pengajuan tugas akhir, contoh laporan tugas akhir akuntansi, judul tugas akhir jurusan akuntansi.