Contoh Skripsi Farmasi:Pengaruh Pencucian Terhadap Residu Pestisida Profenofos Pada Cabai Merah



BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas holtikultura  penting di Indonesia yang di konsumsi oleh sebagian besar penduduk tanpa  memperhatikan status sosial. Hampir semua masakan Indonesia mengandung  cabai, sehingga kebutuhan akan cabai pun cukup tinggi (Hartuti dan Sinaga,  1999). Pertanaman cabai tersebar luas untuk memenuhi  kebutuhan lokal dan untuk memenuhi kebutuhan pasar antar propinsi dan antar  pulau, bahkan juga diekspor ke Malaysia dan Singapura (Sabari, 1999). Untuk  memenuhi kebutuhan pangan penduduk yang terus meningkat maka salah satu  upaya meningkatkan produksi cabai merah tersebut adalah dengan penggunaan  pestisida untuk memberantas serangan hama yang menyebabkan gagal panen dan  membuat hasil panen jadi berkurang (Atmawidjaja,dkk., 2004).

Profenofos merupakan salah satu jenis pestisida-insektisida golongan  organofosfat. Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) tahun 2009  yang ditetapkan oleh Departemen Pertanian (Deptan), pestisida yang digunakan  untuk cabai merah adalah karbendazim, profenofos dan quinoxifen, dari ketiga  pestisida ini pestisida yang digunakan oleh petani di Perbaungan adalah  profenofos. Selain itu juga berdasarkan informasi dari penjual  khs bahan  pertanian, pestisida merk CURACRON ®  yang berbahan aktif profenofos  merupakan pestisida golongan organofosfat yang banyak dibeli, hal inilah yang  menjadi alasan peneliti memilih pestisida profenofos ini untuk diperiksa.
 Pemakaian pestisida dengan bentuk dan jenis yang beragam pada sektor  pertanian, terutama holtikultura  secara tidak langsung dapat menimbulkan  masalah, yaitu dengan dijumpai adanya residu pestisida pada makanan dan alam  sekitarnya, apabila pemakaian tidak mengikuti peraturan yang telah ditetapkan.
Pemakaian yang berlebih-lebihan baik dosis maupun frekuensi pemakaian  pestisida dapat  menimbulkan masalah bagi manusia dan ternak (Syarief dan  Hariadi, 1993). Keracunan pestisida organofosfat (OP) dapat terjadi oleh adanya  residu yang terdapat pada cabai merah. Batas maksimum residu (BMR) yang telah  ditetapkan oleh Deptan(2009) untuk pestisida profenofos pada cabai merah adalah  5 mg/kg. Keracunan organofosfat terjadi melalui saluran pernapasan, kulit dan  saluran pencernaan. Didalam tubuh  organofosgat berikatan dengan enzim  Asetilkolinesterase (AChE) yaitu suatu enzim yang berfungsi sebagai katalisator  pada pemecahan asetilkolin (ACh) menjadi asetat dan kolin mengakibatkan  penumpukan asetilkolin pada ujung syaraf, penumpukan asetilkolin ini  menyebabkan kejang bagi penderita (Munaf, 1997 dan Sartono, 2002).


Contoh Skripsi Farmasi:Pengaruh Pencucian Terhadap Residu Pestisida Profenofos Pada Cabai Merah
Downloads  Versi PDF >>>>>>>Klik Disini 

Bab I
Downloads
Bab II
 Downloads 
 Bab  III - V
 Downloads 
Daftar Pustaka
 Downloads 
Lampiran
Downloads 

Artikel terkait skripsi diantaranya : contoh proposal penelitian kualitatif, contoh proposal penelitian kuantitatif,contoh judul skripsi, contoh skripsi,contoh proposal,download skripsi, proposal skripsi, Kumpulan Contoh skripsi, contoh artikel, contoh makalah,proposal penelitian, karya tulis, judul seminar akuntansi, proposal tentang, beasiswa disertasi, laporan ta, tugas ta, tesis akuntansi keuangan, tesis kesehatan, proposal tesis akuntansi, contoh-contoh tesis, tesis gratis, tesis contoh, contoh bab 1 tugas akhir, kumpulan tugas akhir akuntansi, proposal pengajuan tugas akhir, contoh laporan tugas akhir akuntansi, judul tugas akhir jurusan akuntansi.