BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Minyak
goreng adalah minyak nabati yang telah dimurnikan dan dapat digunakan sebagai bahan pangan. Minyak goreng
merupakan salah satu dari sembilan bahan
pokok yang dikonsumsi oleh seluruh lapisan masyarakat. Minyak goreng biasanya digunakan sebagai media
penggoreng bahan pangan, penambah cita
rasa, ataupun shortening yang membentuk tekstur pada pembuatan roti. Minyak goreng
sangat diperlukan dalam proses pengolahan pangan sebagai medium penghantar panas juga menambah
rasa gurih, nilai gizi, dan kalori dalam
bahan pangan tersebut. Penggunaan kembali minyak goreng bekas secara berulang-ulang akan menurunkan mutu
bahan pangan yang digoreng akibat terjadinya
kerusakan pada minyak yang digunakan. Pada minyak goreng bekas yang telah rusak akan terbentuk
senyawa-senyawa yang tidak diinginkan seperti asam lemak bebas, peroksida, dan
kotoran-kotoran lain yang tersuspensi ke dalam minyak.
Sebanyak 49 %
dari total permintaan minyak goreng adalah konsumsi rumah tangga dan sisanya untuk keperluan
industri, termasuk diantaranya industri perhotelan,
dan restoran-restoran. Pertumbuhan jumlah penduduk dan perkembangan industri perhotelan, restoran,
dan usaha-usaha lainnya menyebabkan
permintaan akan minyak goreng semakin meningkat. Hal ini menyebabkan dihasilkannya minyak goreng bekas
dalam jumlah yang cukup tinggi. Penggunaan
minyak goreng bekas menjadi perhatian yang krusial. Bahaya mengkonsumsi minyak goreng bekas dapat
menyebabkan berbagai penyakit seperti
pengendapan lemak dalam pembuluh darah (artherosclerosis) dan penurunan nilai cerna lemak. Adanya senyawa
karsinogenik dalam minyak yang dipanaskan dibuktikan dari bahan pangan berlemak teroksidasi yang
dapat mengakibatkan pertumbuhan kanker
hati. Selain itu, selama penggorengan akan terbentuk senyawa akrolin yang
bersifat racun dan menimbulkan rasa gatal pada tenggorokan. Namun kondisi ini sering kali menjadi sebuah dilema.
Di satu sisi masyarakat kita cenderung
masih berorientasi pada nilai ekonomis ketimbang nilai kesehatannya. Sehubungan
dengan banyaknya minyak goreng bekas dari sisa industri maupun rumah tangga dalam jumlah tinggi dan
menyadari adanya bahaya konsumsi minyak
goreng bekas, maka perlu dilakukan upaya-upaya untuk memanfaatkan minyak goreng bekas tersebut agar
tidak terbuang dan mencemari lingkungan.
Pemanfaatan minyak goreng bekas ini dapat dilakukan dengan pemurnian agar dapat digunakan kembali. Nama zeolit
berasal dari bahasa Yunani yaitu Zenidan Lithos yang berarti batu yang mendidih, karena apabila dipanaskan
akan membuih dan mengeluarkan air.
Zeolit merupakan endapan dari aktivitas vulkanik yang banyak mengandung unsur silika. Secara umum zeolit mempunyai
kemampuan untuk menyerap, menukar ion,
dan menjadi katalis sehingga dapat dimanfaatkan untuk mengurangi volume limbah industri yang terbuang ataupun
dengan mendaur ulang kembali limbah
tersebut, seperti minyak jelantah.
Contoh Skripsi Agricultural Prod. Technology: Pemurnian Minyak Jelantah Dengan Menggunakan Zeolit Aktif Dan Arang Aktif
Downloads Versi PDF >>>>>>>Klik Disini
Bab I
|
Downloads
| |
Bab II
|
Downloads
| |
Bab III - V
|
Downloads
| |
Daftar Pustaka
|
Downloads
| |
Lampiran
|
Downloads
|
Artikel terkait skripsi diantaranya : contoh proposal penelitian kualitatif, contoh proposal penelitian kuantitatif,contoh judul skripsi, contoh skripsi,contoh proposal,download skripsi, proposal skripsi, Kumpulan Contoh skripsi, contoh artikel, contoh makalah,proposal penelitian, karya tulis, judul seminar akuntansi, proposal tentang, beasiswa disertasi, laporan ta, tugas ta, tesis akuntansi keuangan, tesis kesehatan, proposal tesis akuntansi, contoh-contoh tesis, tesis gratis, tesis contoh, contoh bab 1 tugas akhir, kumpulan tugas akhir akuntansi, proposal pengajuan tugas akhir, contoh laporan tugas akhir akuntansi, judul tugas akhir jurusan akuntansi.
