Skripsi Manajemen:Penerapan PSAK No. 31 Tentang Akuntansi Perbankan Dalam Penyajian Laporan Laba Rugi


BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Dalam dunia modern sekarang ini, peranan perbankan dalam memajukan  perekonomian suatu negara sangatlah besar. Hampir semua sektor yang  berhubungan dengan berbagai kegiatan keuangan selalu membutuhkan jasa bank.
Begitu pentingnya dunia perbankan, sehingga ada anggapan bahwa bank  merupakan nyawa untuk menggerakan roda perekonomian suatu negara.
Anggapan ini tentunya tidak salah karena fungsi bank sebagai lembaga keuangan  sangatlah vital, misalnya dalam hal penciptaan uang, mengedarkan uang,  menyediakan uang untuk menunjang kegiatan usaha, tempat mengamankan uang,  tempat mengamankan investasi dan jasa keuangan lainnya.
Bank memilik kegiatan usaha yang berbeda dengan perusahaan umum  lainnya yaitu memberikan jasa keuangan kepada masyarakat dan menyalurkan  kembali dana tersebut kemasyarakat serta memberikan jasa-jasa bank lainnya.

Perusahaan perbankan diharapkan menyn laporan keuangan yang  menyajikan informasi mengenai karakteristik operasi perbankan. Beberapa  karakteristik perbankan yang mengakibatkan bank berbeda dengan perusahaan  umum lainnya antara lain adalah : 1.  Sebagian besar aset berupa monetary assets ataupun alat-alat liquid yang  sifatnya tidak tampak, sedangkan sebaliknya aktiva yang berwujud secara  relatif kecil.
  2.  Objek yang diperdagangkan oleh bank adalah jasa uang banyak bersifat  abstrak.
3.  Di dalam bank “uang” mempunyai fungsi baik sebagai alat liquid dan juga  obyek yang diperdagangkan baik secara nyata maupun secara abstrak.
4.  Dalam pelaksanaannya bank memperdagangkan dan mengadministrasikan  mata uang dengan jenis valuta asing yang sangat banyak.
5.  Penghasilan dan biaya bank timbul sejalan dengan berlangsungnya waktu  (misalnya: bunga kredit, beban kredit).
Dengan adanya karakteristik dan kegiatan usaha yang berbeda ini, maka  dibutuhkan juga akuntansi dan pelaporan keuangan berbeda pula.
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) melihat kebutuhan tersebut dan menyn  suatu standar khs akuntansi untuk industri perbankan, Standar ini pertama kali  dituangkan dalam Pernyataan Prinsip Akuntansi Indonesia no.7 dan disahkan  tanggal 5 Juni 1995. Tetapi seiring dengan perkembangannya standar ini  kemudian disesuaikan seperlunya menjadi Pernyataan Standar Akuntansi  Keuangan no. 31 tentang Akuntansi Perbankan (Revisi 2000) yang disahkan pada  tanggal 31 Maret 2000.
Standar Akuntansi Keuangan merupakan suatu pedoman atau prinsip yang  mendasari penynan laporan keuangan suatu perusahaan. Dengan adanya  prinsip ini maka laporan keuangan diharapkan dapat menyediakan informasi yang  dapat dipahami, relevan, andal, dan komparatif agar dapat mengevaluasi posisi  keuangan dan kinerja perusahaan dalam pengambilan keputusan ekonomi. Dengan    adanya PSAK no. 31 maka, bank memiliki pedoman khs untuk menyn  laporan keuangan yang sesuai dengan karakteristik dan kegiatan usaha perbankan.
Bank Sumut merupakan alat  kelengkapan otonomi daerah di bidang  perbankan yang berfungsi sebagai pengerak dan pendorong laju pembangunan  daerah, bertindak sebagai pemegang kas daerah yang melaksanakan penyimpanan  uang daerah serta sebagai salah satu sumber pendapatan asli daerah dengan  melakukan kegiatan usaha sebagai bank umum.
Penyajian laporan laba-rugi pada bank Sumut dilakukan secara komperatif.
Dengan penyajian laporan laba-rugi secara komperatif tersebut diharapkan akan  membandingkan laporan laba-rugi dalam dua tahun berturut-turut untuk dapat  menilai/mengidentifikasikan kondisi dan kinerja bank.
Konsep yang digunakan dalam penyajian laporan laba-rugi adalah dengan  metode current operating income yaitu metode yang menyatakan bahwa dalam  laporan laba-rugi hanya mencerminkan perubahan-perubahan yang dapat  dikembalikan manajemen dan yang berasal dari kegiatan normal perusahaan.
Bentuk penyajian laporan laba-rugi perusahaan adalah bentuk jamak  (multiple step) yang memisahkan transaksi operasional dengan transaksi non  operasional. Penynan laporan laba-rugi perusahaan dilakukan dalam bentuk  staffel yaitu diurutkan kebawah.
Standar Akuntansi Keuangan no. 31 diharapkan menjadi pedoman untuk  menyn dan menyajikan laporan keuangan pada perusahan perbankan. Untuk  mengetahui sejauh mana perusahaan telah menyn laporan keuangannya yang  sesuai dengan PSAK no.31 maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian    dengan judul: “Penerapan PSAK no. 31 tentang Akuntansi Perbankan dalam  Penyajian Laporan Laba Rugi PT. Bank Sumut ”.
B.  Perumusan Masalah Berdasarkan penjelasan di atas mengenai latar belakang masalah, maka  penulis merumuskan suatu masalah, yaitu: “Apakah PT. Bank Sumut  telah  menyn laporan laba-rugi sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan no. 31 ?” C. Batasan Penelitian Dalam hal ini penulis membatasi pembahasan hanya pada laporan labarugi, yang spesifik untuk perusahaan perbankan. Hal ini dikarenakan pembahasan  terhadap semua komponen keuangan sangat luas.
D. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui apakah PT.  Bank Sumut  telah menyn  laporan laba-rugi sesuai dengan PSAK no. 31?  2. Untuk membandingkan praktek-praktek yang ada dilapangan dengan teoriteori yang selama ini didapat dalam perkuliahan serta dari sumber-sumber  lainnya.
E.  Manfaat Penelitian 1. Menambah pengetahuan dan wawasan penulis mengenai penerapan PSAK  no. 31 pada laporan keuangan perbankan.
2. Untuk memberikan saran dan sumbangan pemikiran bagi perusahaan  dalam penyajian laporan keuangan perbankan.


Skripsi Manajemen:Penerapan PSAK No. 31 Tentang Akuntansi Perbankan Dalam Penyajian Laporan Laba Rugi
Downloads  Versi PDF >>>>>>>Klik Disini

Bab I
Downloads
Bab II
 Downloads 
 Bab  III - V
 Downloads 
Daftar Pustaka
 Downloads 
Lampiran
Downloads