BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Aktivitas
konsumen terdiri dari tiga kegiatan, yaitu : berbelanja, melakukan pembelian dan mengkonsumsi. Untuk
memenuhi ketiga aktivitas tersebut,
konsumen membuat keputusan mengenai tempat belanja agar dapat memperoleh produk yang diinginkan. Memilih
tempat belanja atau membeli suatu produk
merupakan suatu titik awal interaksi konsumen dengan lingkungan berbelanja.
Seperti yang kita ketahui, setiap konsumen mempunyai alasan yang berbeda dalam keinginan untuk membeli sehingga
perusahaan harus aktif melihat kondisi
ini dan memperhatikan motivasi pembelian yang mendominasi keputusan pembelian atas produk yang mereka jual.
Proses pembelian umumnya dimulai
dengan kesadaran akan suatu kebutuhan dan
kemudian diikuti dengan melakukan pengumpulan informasi. Setelah kedua tahap ini, tahap ketiga adalah situasi di mana
konsumen akan mempunyai beberapa pilihan
merek yang dipertimbangkan dan kemudian mengevaluasinya.
Setelah itu, baru kemudian
memasuki tahap terakhir yaitu memutuskan merek yang
akan dibeli. Proses ini, kadang
berlangsung cepat tetapi bisa
juga berlangsung lama. Namun belakangan ini proses pembelian normal
tersebut kadangkala tidak lagi berlaku
secara mutlak pada setiap individu karena pada kenyataannya,
banyak individu yang melakukan keputusan pembelian secara spontan atau tidak terencana.
Pembelian tidak terencana atau
disebut juga pembelian impulsif dalam minimarket
merupakan salah satu faktor yang menjadi perhatian para pemasar atau produsen. Banyak perusahaan yang
mengalokasikan sejumlah besar dananya untuk
melakukan pengiklanan (advertising) merek tertentu untuk meraih pelanggan,
banyak juga perusahaan yang menghabiskan banyak dana untuk mempromosikan produknya dalam setiap ruang
pajang dalam minimarket. Usahausaha tersebut dilakukan untuk mengenalkan produk
kepada pasar, melakukan percobaan pasar
dan meningkatkan pangsa pasar yang telah ada saat ini.
O Guinn dan Faber (1989)dalam
penelitiannya, mengungkapkan bahwa yang menjadi motivasi pembelian impulsif adalah
pencarian terhadap manfaat psikologis
dari proses pembelian tersebut, bukan pada produk yang dibeli.
Konsumen yang membeli secara
impulsif cenderung untuk bersikap menginginkan
penghargaan diri sendiri secara berlebihan dibandingkan para konsumen yang berbelanja secara normal. Akibat
dari perilaku pembelian ini umumnya para
pelaku pembelian impulsif cenderung membeli produk dengan tidak terencana (unplanned purchase), selanjutnya ketika pembelian tidak
terencana maka kemungkinan konsumen
membeli produk yang tidak terdaftar dalam
daftar belanja sangat berpotensi untuk terjadi. Disinilah dituntut kejelian perusahaan dalam hal ini perusahaan ritel
untuk menangkap peluang agar mampu memperoleh
keuntungan besar (multiplier effect) dari para konsumen impulsif ini.
Pembelian impulsif dapat
ditimbulkan oleh beberapa faktor. Salah satu faktor yang memiliki pengaruh terhadap timbulnya
pembelian impulsif dalam minimarket
adalah tata letak gerai ritel. Layout (tata letak) gerai ritel sangat besar pengaruhnya pada perilaku konsumen.
Layout mempengaruhi berapa lama konsumen tinggal di toko, berapa banyak produk
yang dilihat lewat kontak visual dan
rute yang mesti dijalani konsumen. Faktor-faktor itu mempengaruhi produk apa saja dan berapa banyak yang dibeli.
Persaingan bisnis ritel di Indonesia saat ini semakin ketat, dapat
dilihat dari menjamurnya usaha ritel
modern yang bergerak di pusat pusat perbelanjaan. Hal ini menunjukkan bahwa ritel modern telah
menjadi pilihan utama. Hal ini didukung pula dengan status negara Indonesia
yang memiliki jumlah penduduk yang besar
dan memiliki tingkat konsumsi akan barang-barang ritel yang tinggi.
Indikator diatas menjadikan
persaingan diantara perusahaan-perusahaan sejenis semakin ketat dan diperlukan adanya penerapan
strategi yang matang dalam usaha meraup
pasar.
Perusahaan ritel di
Indonesia yang mampu bersaing di bidang
pengadaan barang kebutuhan rumah tangga
dalam bentuk minimarket salah satunya adalah PT. Indomarco Prismatama yang menaungi salah saru anak usahanya yaitu Indomaret. Perusahaan ritel ini menawarkan konsep
kerjasama bisnis dalam bentuk waralaba sehingga setiap orang yang
berminat untuk berbisnis di bidang penyediaan
barang-barang ritel dimungkinkan untuk memperoleh lisensi kepemilikan toko Indomaret. Toko Indomaret
telah memiliki sejumlah gerai di berbagai
kota besar dan propinsi di Indonesia. Bahkan dalam satu propinsi toko Indomaret memiliki beberapa jaringan toko yang
disebut dengan istilah Outlet.
Penelitian ini dilakukan pada
outlet Indomaret Jamin Ginting yang terletak di kawasan Padang Bulan merupakan outlet yang ke-10 dibuka dikota . Outlet ini juga mengadopsi konsep yang sama
dari pusattermasuk dalam hal penynan dan
pemajangan item produk yang ada. Dimana dalam penynan serta pemajangan item produk selalu
memperhatikan tata letak (layout)
dengan tujuan agar mempermudah konsumen dalam mencari letak barang yang dibutuhkannya selain itu
layout tersebut juga dibuat semenarik mungkin agar dapat menarik perhatian para
pengunjung, karena disinilah biasanya timbul
pembelian impulsif konsumen.
Pembahasan mengenai tata letak
(layout) toko ini berarti membahas tentang posisi penempatan rak-rak pajangan. Dalam toko
konsep minimarket, posisi rak sangat
penting bagi perputaran (turnover)produk Tabel 1.
Jenis Rak dan Penempatannya NO JENIS RAK DEFENISI
POSISI 1 Gondola Rak ukuran terbesar yang memajang item produk kebutuhan sehari-hari.
Hampir menempati seluruh bagian toko 2
Principle Promotion Berisi item produk yang sedang pada masa promosi.
Berada persis di dekat kasir 3
Wings Rak Rak ukuran sedang yang
berisi item produk yang tergolong laris.
Disamping sebelah kiri pintu masuk 4
Stationary Rak yang ditempati
oleh produk-produk terbaru.
Paling depan dekat pintu masuk Sumber : Bagian Personalia toko
Indomaret(2009), data diolah Berdasarkan
Tabel 1.1 kita dapat melihat bahwa ukuran dan jenis rak mempengaruhi posisi penempatannya dalam toko
agar dapat menimbulkan kesan yang
menarik bagi para pengunjung Indomaret sehingga apabila hal ini terjadi maka kemungkinan adanya pembelian impulsif
akan sangat besar untuk terjadi.
Skripsi Manajemen:Analisis Pengaruh Antara Layout (Tata Letak) Terhadap Pembelian Impulsif Pada Outlet Indomaret
Download lengkap Versi PDF >>>>>>>KLIK DISINI
Bab I
|
Download
| |
Bab II
|
Download
| |
Bab III - V
|
Download
| |
Daftar Pustaka
|
Download
| |
Lampiran
|
Download
|