BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Kinerja merupakan
prestasi kerja atau hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan
persatuan periode waktu dan melaksanakan
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Kinerja pada dasarnya adalah
sesuatu yang dilakukan atau tidak dilakukan karyawan, sehingga mereka mempengaruhi
seberapa banyak mereka memberi kontribusi
kepada instansi atau organisasi termasuk pelayanan kualitas yang disajikan Kinerja diawali dengan perumusan dan
penetapan tujuan yang hendak dicapai.
Tujuan organisasi dicapai melalui
serangkaian kegiatan antar bagian dalam
organisasi dengan mengerahkan semua sumber daya yang diperlukan untuk pencapaian tujuan perusahaan.
Setiap perusahaan pada umumnya
memiliki tujuan untuk memperoleh keuntungan.
Supaya dapat mencapai tujuan itu, perusahaan memerlukan sistem manajemen efektif yang akan menunjang jalannya
operasi perusahaan secara terus-menerus
serta wadah yang merupakan alat komunikasi antar bagian yaitu struktur organisasi dalam mengelolah kinerja
secara berkelanjutan.
Pada struktur organisasi terdapat
garis hubungan antar manajer dan karyawan
yang memiliki garis hubungan antar tugas, wewenang, dan tanggung jawab.
Menurut Siswanto (2005: 85) struktur organisasi menspesifikasikan pembagian kerja dan menunjukkan fungsi atau
aktivitas yang beraneka ragam yang
dihubungkan sampai batas tertentu, juga menunjukkan tingkat spesialisasi aktivitas kerja.
Struktur organisasi yang
benar-benar sempurna memang tidak ada, tetapi jika kita ingin mendapatkan suatu struktur
organisasi yang baik maka yang menjadi
perhatian utama menurut Stoner dalam buku Siswanto (2005:99) adalah spesialisasi aktivitas, standardisasi
aktivitas, koordinasi aktivitas dan sentralisasi dan disentralisasi pengambilan keputusan,
sehingga kinerja pegawai/karyawan akan
terlaksana dengan baik dimana setiap pekerja akan mengetahui apa yang harus dikerjakannya, harus melaporkan dan mempertanggungjawabkan hasil kerjanya tersebut.
BT / BS Medica adalah salah satu
pusat bimbingan belajar yang bergerak dalam
bidang pendidikan non formal, didirikan pada tanggal 10 September 1979 di Jl. Mataram Medan. Adapun Visi dan Misi
Medica yaitu melatih dan mendidik siswa/siswi
Indonesia menjadi lebih baik dalam mendapatkan ilmu pengetahuan dan lebih memiliki persiapan dan kemampuan
yang lebih dalam menghadapi berbagai ujian. Adapun kegiatan ini sekaligus
memupuk keuntungan bagi perusahaan
melalui jumlah siswa/siswi yang mengikuti bimbingan belajar di Medica. Dengan kata lain semakin banyak
siswa/siswi yang mengikuti bimbingan maka
semakin banyak pulalah keuntungan perusahaan.
BT/BS Medica mengubah bentuk
struktur organisasinya pada tahun 1997, dari yang bersifat lini menjadi
fungsional sesuai dengan perubahan kebutuhan organisasi demi mengurangi kesimpangsiuran
dalam pelaksanaan tugas atau pekerjaan
dalam mencapai tujuan perusahaan. Perubahan tersebut tentunya akan mempengaruhi kinerja pegawainya, bentuk
struktur organisasi yang beraneka cenderung
akan mempengaruhi, sebab tiap-tiap bentuk struktur organisasi mempunyai kekuatan dan kelemahan masing-masing.
Berbasis terhadap struktur
organisasi bersifat fungsional, maka pencapaian target kerja Medica telah mengalami
peningkatan secara signifikan dan berkelanjutan,
hal ini tentunya tidak lepas dari peranan kinerja para pegawai dalam hal kualitas, kuantitas, kerjasama dan
tanggung jawab dalam melaksanakan tugas-tugasnya,
terbukti dengan meningkatnya jumlah pelajar dan tingkat kelulusan siswa/siswi setiap tahunnya,
diberbagai wilayah Sumatera Utara, Palembang
dan Lampung.
Adapun jumlah peningkatan siswa
dan persentase kelulusan dapat dilihat pada
Tabel 1.1 sampai dengan Tabel 1.2.
Tabel 1.1 Jumlah Seluruh Siswa/Siswi dan Persentase
Tingkat Kelulusan yang Mengikuti Bimbingan Belajar di Medica (satuan orang) Persentase SD SMP SMA Tingkat Kelulusan 2005 s/d 2006 1.940 3.300
6.900 100% 2006 s/d 2007 2.000 4.139 7.713 100% 2007 s/d 2008 3.054 5.372
17.606 100% 2008 s/d 2009 4.446 6.879 21.891 100% 2009 s/d 2010 6.609 12.416
22.048 100% Tahun Program Sumber : Medica Kantor Pusat Medan (2010) data diolah
Pada Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa jumlah siswa/siswi program SD, SMP, dan SMA selama 5 tahun terakhir mengalami
peningkatan, dengan tingkat kelulusan
100 % dalam hal kenaikan kelas dan juga ujian Nasional.
Tabel 1.2 Jumlah Seluruh Siswa/Siswi Program Intensive
dan persentase tingkat kelulusan yang
Mengikuti Bimbingan Belajar di Medica (satuan orang) Jumlah Persentase SMA XII Yang Tingkat IPA/IPS Lulus PTN
Kelulusan 2005 s/d 2006 3.750 15.721 19.471 11.725 60,21% 2006 s/d 2007 4.223
11.579 15.802 8.421 53,30% 2007 s/d 2008 6.991 19.920 26.911 20.271 75,32% 2008
s/d 2009 9.000 20.207 29.207 23.181 79,37% 2009 s/d 2010 10.117 23.529 33.646
27.421 81,50% Tahun Kelas/Program Jumlah Alumni Sumber : BT/BS Medica Kantor
Pusat Medan (2010), data diolah Pada Tabel 1.2 dapat dilihat bahwa jumlah
pelajar SMA (Sekolah Menengah Atas) kelas XII dan alumni mengalami
peningkatan, meskipun periode tahun 2006
s/d 2007 ada penurunan jumlah alumni namun tidak begitu signifikan mempengaruhi peningkatan jumlah siswa, Begitu
juga halnya dengan tingkat kelulusan
pelajar yang lulus PTN (Perguruan Tinggi Negeri), juga mengalami peningkatan meskipun pada periode tahun 2006
s/d 2007 ada penurunan tingkat kelulusan
yakni 53,30%.
Pada Tabel 1.2 terlihat bahwa
kinerja Medica mengalami penurunan walaupun
tidak begitu signifikan mempengaruhi. Penurunan kinerja tersebut terjadi pada tahun 2006 s/d 2007, hal ini
menunjukkan belum efektifnya peranan masing-masing
pegawai Medica dalam mencapai sasaran kinerja apabila di bandingkan dengan tahun sebelum dan
sesudahnya. khsnya mengenai kelulusan
siswa/siswi yang mengalami penurunan pada tahun tersebut.
Menyadari pentingnya peranan
struktur organisasi dalam mempengaruhi kinerja
pegawai di dalam mencapai tujuan perusahaan, maka penulis tertarik untuk memilih judul struktur organisasi dan
kinerja sebagai objek pembahasan dalam
skripsi ini, sedangkan alasan memilih BT/BS Medica Kantor Pusat Medan sebagai tempat penelitian, dikarenakan
perkembangan Medica yang semakin pesat dengan
jumlah pelajar yang selalu meningkat tiap tahunnya khsnya saat program intensive Seleksi Masuk Perguruan
Tinggi Negeri (SMPTN).
Berdasarkan latar belakang yang
telah diuraikan, maka penulis melakukan penelitian
dan menyajikannya dalam bentuk skripsi yang berjudul ”Pengaruh Struktur Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai
Pada BT/BS (Bimbingan Test/Bimbingan
Studi) Medica Kantor Pusat Medan.” B.
Perumusan Masalah Berdasarkan latar
belakang yang telah
diuraikan, maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut:
“Apakah struktur organisasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai BT/BS
Medica Kantor Pusat Medan?”.
C. Kerangka Konseptual Kerangka konseptual
merupakan penjelasan tentang hubungan antar variable yang disn dari berbagai teori yang
telah dideskripsikan (Sugiyono, 2008:89).
Menurut Siswanto (2005: 85)
struktur organisasi menspesifikasikan pembagian
kerja dan menunjukkan bagaimana fungsi atau aktivitas yang beraneka ragam yang dihubungkan sampai batas tertentu,
juga menunjukkan tingkat spesialisasi
aktivitas kerja.
Menurut Amstrong dalam buku Wibowo (2007:7)
kinerja merupakan hasil pekerjaan yang
mempunyai hubungan kuat dengan tujuan yang strategis organisasi, kepuasaan konsumen dan memberikan
kontribusi ekonomi.
Skripsi Manajemen:Struktur Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada BTBS (Bimbingan TestBimbingan Studi) Medica
Download lengkap Versi PDF