Skripsi Manajemen:Implementasi Model Pendanaan PNPM-MP Dengan KUM3 (Studi Kasus Pada PNPM-MP di Kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan)”

BAB IPENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Berdasarkan  data  Badan  Pusat  Statistik  (BPS)  pada  tahun  2007jumlah
penduduk  miskin  tercatat  37,2  juta  jiwa.  Sekitar  63,4%  dari  jumlah  tersebut
berada  di  pedesaan  dengan  mata  pencaharian  utama  pada  sektor  pertanian  dan
80% berada pada skala usaha mikro yang memiliki luas lahan lebih kecil dari 0,3
hektar.  Kemiskinan  di  pedesaan  merupakan  masalah  pokok  nasional  yang
penanggulangannya tidak dapat ditunda dan harus menjadi prioritas utama dalam
pelaksanaan pembangunan kesejahteraan sosial.
Dalam  Panduan  Teknik  Operasional  (PTO)  PNPM-MP  diketahui  bahwa
Indonesia  memiliki  persoalan  kemiskinan  dan  pengangguran.  Kemiskinan  di
Indonesia  dapat  dilihat  dari  tiga  pendekatan  yaitu  kemiskinan  alamiah,
kemiskinan  struktural,  dan  kesenjangan  antar  wilayah.Persoalan  pengangguran
lebih dipicu oleh rendahnya kesempatan dan peluang kerjabagi angkatan kerja di
perdesaan.Upaya untuk menanggulanginya harus menggunakan pendekatan multi
disiplin  yang  berdimensi  pemberdayaan.Pemberdayaan  yang  tepat  harus
memadukan aspek-aspek penyadaran, peningkatan kapasitas, dan pendayagunaan.
Kemiskinan  bisa  dikelompokan  dalam  dua  kategori,  yaitu  Kemiskinan
absolut  dan  Kemiskinan  relatif.  Kemiskinan  absolut  mengacu  pada  s atu  set
standard yang konsisten, tidak terpengaruh oleh waktu dan tempat/negara
contoh  dari  pengukuran  absolut  adalah  persentase  dari  populasi  yang  makan
dibawah jumlah  yg cukup menopang kebutuhan tubuh manusia  (kira kira 2000-2500  kalori  per  hari  untuk  laki  laki  dewasa).Bank  Dunia  mendefinisikan
Kemiskinan  absolut  sebagai  hidup  dg  pendapatan  dibawah  USD  $1/hari  dan
Kemiskinan menengah  untuk pendapatan dibawah $2 per hari, dengan  batasan ini
maka diperkiraan pada 2001 1,1 miliar orang didunia mengkonsumsi kurang dari
$1/hari dan 2,7 miliar orang didunia mengkonsumsi kurang dari $2/hari. Proporsi
penduduk  negara berkembang yang hidup dalam Kemiskinan ekstrem telah turun
dari 28% pada 1990 menjadi 21% pada 2001. Melihat pada periode 1981-2001,
persentase  dari  penduduk  dunia  yang  hidup  dibawah  garis  kemiskinan  $1
dolar/hari telah berkurang separuh.Tetapi, nilai dari $1 juga mengalami penurunan
dalam kurun waktu tersebut.Meskipun kemiskinan yang paling parah terdapat di
dunia  bekembang,  ada  bukti  tentang  kehadiran  kemiskinan  di  setiap
region.Kemiskinan dapat dilihat sebagai kondisi kolektif masyarakat miskin, atau
kelompok  orang-orang  miskin,  dan  dalam  pengertian  ini  keseluruhan  negara
kadang-kadang dianggap miskin.Untuk menghindari stigma ini, negara-negara ini
biasanya  disebut  sebagai  negara  berkembang.(The  World  Bank,  2007,
Understanding Poverty)
Specker (1993) menyatakan bahwa kemiskinan mencakup (1)kekurangan
fasilitas fisik bagi kehidupan normal, (2)gangguan dan tingginya resiko kesehatan,
(3)resiko keamanan dan kerawanan kehidupan sosial ekonomi dan lingkungannya,
(4)kekurangan  pendapatan  yang  mengakibatkan  tidak  bisa  hidup  layak,  dan
(5)kekurangan  dalam  kehidupan  sosial  yag  dapat  ditunjukan  oleh  ketersisihan

sosial,  ketersisihan  dalam  proses  politik,  dan  kualitas  pendidik  yang  rendah
(dalam Wikipediaensiklopedia bebas, n.d.).
Mulai tahun 2007 Pemerintah Indonesia mencanangkan Program Nasional
Pemberdayaan  Masyarakat  (PNPM)  Mandiri  yang  terdiri  dari  PNPM  Mandiri
Perdesaan, PNPM Mandiri Perkotaan, serta PNPM Mandiri wilayah khusus dan
desa  tertinggal.  PNPM  Mandiri  perdesaan  adalah  program  untuk  mempercepat
penanggulangan kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan.Pendekatan PNPMMP  merupakan  pengambangan  dari  Program  Pengembangan  Kecamatan  (PPK),
yang  selama  ini  berhasil.Beberapa  keberhasilan  PPK  adalah  berupa  penyediaan
lapangan  pekerjaan  dan  pendapatan  bagi  kelompok  rakyat  miskin,  efesiensi  dan
efektifitas  kegiatan,  serta  berhasil  menumbuhkan  kebersamaan  dan  partisipasi
masyarakat. Dan salah satu program  yang dilaksanakan dalam PNPM-  MPyakni
program  Simpan  Pinjam  untuk  kelompok  Perempuan  (SPP)  yang  memberikan
model pendanaan bersifat lunak. (PTO PNPM-MP)
Hasil  penelitian  Parikha  (2007)yang  berjudul  “Studi  Evaluasi  Kebijakan
Program  Nasional  Pemberdayaan  Masyarakat  Program  Pengembangan
Kecamatan (PNPM-PPK) di Kecamatan Suradadi Kabupaten Tegal Tahun 2007”,
menyatakan  bahwa  model  pendanaan  PNPM-MP  telah  berhasil  dan  berjalan

dengan lancar dan sesuai dengan prosedur yang ada.

Download lengkap Versi PDF