BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Secara umum
lembaga pendidikan semakin
dituntut untuk memberikan
layanan profesional ke
pada konsumen (mahasiswa
dan mahasiswi) dan
masyarat. Hal ini di karenakan
masyarakat sebangai pengguna
layanan lembaga pendidikan
yang dewasa ini
semakin kritis, realistis dalam memilih dan menentukan lembaga
pendidikan seperti apa yang layak
sebagai tempat menimba ilmu pengetahuan.
Lembaga pendidikan
juga semakin di
tuntut untuk layanan
yang profesional pada
masyarakat. hal ini di karenakan
semakin meningkatnya minat dan kebutuhan masyarakat melanjutkan
studi, masyarakat sebagai salah satu konsumen
lembaga pendidikan. setiap
masyarakat seperti menuntut lembaga pendidikan untuk tetap menjaga dan
meningkatkan citra yang positif di mata
masyatarakat. (Nasution, 2006: 111) Citra
positif akan terwujud
manakala lembaga pendidikan
para praktisi humas (public relatons) ynag
benar-benar professional, sebab peran dan
fungsi humas (public
relatons) di lembaga
pendidikan tidak dapat
di pisahkan dari
opini pubic di
sebabkan fungsi humas
( public relatons) di antara
nya mengelola oponi public yang baik. Karena itu, public juga dapat di katakan sebagai pendapat umum. (Nasution,
2006: 122)
Terciptanya opini public
didasarkan pada saling mempercayai adanya kesadaran akan kebutuhan bersama. Di samping
itu tugas praktisi humas yang mengelola
opini public agar kesan masyarakat terhadap lembaga pendidikan menjadi
positif. Opini public
ini juga identik
dengan pengertian kebebasan, keterbukaan dalam mengngjkapkan ide-ide,
pendapat, keinginan, kebutuhan, keluhan,
kritik yang membangun dan kebebasan dalam penulisan. (Nasution, 2006: 125) Universitas Islam
Negeri Maulana Malik
Ibrahim Malang sebagai lembaga pendidikan senantiasa melakukan
perbaikan dan peningkatan dalam memberikan
pilihan-pilihan bentuk jasa
layanan pendidikan kepada
para mahasiswa dan
calon mahasiswanya. Hal
ini terwujud dengan
adanya beberapa fakultas-fakultas yang
notabeninya umum, dan
pelayanan yang bagus.
Di Universitas Islam
Negeri Maulana Malik
Ibrahim Malang juga merupakan satu-satunya
perguruan tinggi islam
yang berstatus “negeri”
di Malang dan Universitas Islam Negeri di Jawa timur.
Berdasarkan hasil
wawancara dengan bapak
Yahya sebagai ketua humas Maulana
Malik Ibrahim Malang.
dilakukan pada tanggal
25 maret 2011.
Humas Universitas Islam
Negeri Maulana Malik
Ibrahim Malang, memiliki
visi dan misi.
Misi humas (Public
Relation) adalah terwujudnya suasana dan hubungan harmonis di lingkungan
internal dan ekternal kampus melalui perwujudan
penegrtian, kepercayaan, dukungan,
dan partisipasi public
dalam upaya pelaksanaan
misi dan tujuan
Universitas Islam Negeri Maulana
Malik Ibrahim Malang.
Dan misi pertama
membangun pegertian .
public tentang
Universitas Islam Negeri
Maulana Malik Ibrahim
Malang, kedua membangun
kepercayaan public, ketiga
membangun dukungan dan partisipasi public.
Fungsi utama dari
humas (Public Relation)
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim ini adalah
publikasi dan dokumentasi, publikasi
meliputi pemyebaran informasi tentang
aktifitas tridarma perguruan tinggi Universitas Islam Negeri Maulana Malik
Ibrahim Malang, penyebaran informasi tentang
program studi Universitas
Islam Negeri Maulana
Malik Ibrahim Malang, penyebaran
informasi tentang produk jasa Universitas Islam Negeeri
Maulana Malik Ibrahim
Malang. Dan dokukmetasi
meliputi, pengumpulan semua
data tentang Universitas
Islam Negeri Maulana
Malik Ibrahim Malang, merekam
semua aktifitas pimpinan Universitas Islam Negeri Maulana
Malik Ibrahim Malang,
pengumpulan semua informasi, menghimpun semua informasi dalam berbagai
bentuk, leflet, buku, film, dan lain-lain.
Public Relation merupakan keseluruhan upaya yang dilakukan
secara terencana dan berkesinambungan
dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik
(Good well) (Jefkins,
2004: 9). Istilah
Public Relations dipelopori oleh
Ivy Ledbetter Lee.
Pada tahun 1906
dia berhasil menanggulangi kelumpuhan
industri batu bara
di Amerika Serikat
dengan sukes. Atas upayanya
ini ia diangkat menjadi The Father of Public Relations.
Setiap perusahaan
atau organisasi bahkan
partai politik juga menginginkan citra
yang positif di
mata publiknya. Dan
sebuah penelitian yang di lakukan pada suatu top eksekutif 50%
lebih dari mereka berpendapat .
bahwa sangat penting sekali
memelihara public yang baik (Soemerat, 2003
: 11) hal ini mnegisaratkan bahwa
sebuah organisasi akan selalu mamanfaatkan peluang
yang ada dan
melakukan inovasi untuk
membantu dan mempertahankan sebuah citra yang positif di
mata public nya.
Public Relations
merupakan fungsi manajemen
yang bertujuan menciptakan
dan mengembangkan persepsi
terbaik bagi suatu
lembaga, organisasi, perusahaan
dan produknya terhadap
segmen masyarakat, yang kegiatannya
langsung ataupun tidak langsung mempunyai dampak bagi masa depan
perusahaan, organisasi dan
atau produk tersebut
(Kasali, 2003: 15).
Sementara itu menurut pendapat
Seitel yang dikutip oleh Soemerat (2003: 13) Public Relations merupakan fungsi manajemen yang membantu
menciptakan dan saling
memelihara alur komunikasi,
pengertian, dukungan serta kerjasama suatu
perusahaan atau organisasi
dengan publiknya dan
ikut terlibat menangani masalah
atau isu-isu manajemen.
Menurut Kotler (1997:268) ada
enam dimensi publik relation, pertama publikasi
(publications) yaitu majalah
perusahaan atau instansi,
laporan tahunan, brosur,
artikel, film documenter,
materi audio visual
dan pers relations.
Kedua peristiwa (event)
yaitu pameran produk
dan jasa, sponsorship,
peringatan har i besar
dan hari jadi,
seminar, konteks dalam kompetisi. ketiga
kegiatan masyarakat (sosial
investment), yaitu: pemberian bantuan
uang, pembangunan fasilitas
sosial, bantuan pendidikan,
bantuan kesehatan, bantuan
pangan. keempat Lobbiying,
yaitu pendekatan kepada pemerintah
dan pembuat undang-undang, pengurusan
perijinan, kunjungan .
kerja ke
daerah operasi, event
organizer, mediator dan
fasilitator . kelima identitas media
(Media Identity), yaitu:
logo perusahaan, brosur,
alat tulis, seragam,
kartu perusahaan, bangunan.
keenam berita (news),
yaitu menciptakan berita, menulis
siaran berita, pers release.
Menurut Kottler
(2003:188) menyebutkan bahwa
ada tiga gambaran citra perusahaan
pertama kesan (impressions), kedua
kepercayaan (beliefs), ketiga
sikap (attitudes), yang
ada di dalam
benak konsumen terhadap perusahaan atau instansi.
Citra yang
baik dari suatu
perusahaan merupakan aset,
karena citra mempunyai
suatu dampak pada
persepsi masyarakat dari
komunikasi dan operasinal
perusahaan dalam berbagai
hal, karena citra
adalah realitas.
Download lengkap Versi PDF