BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Allah SWT menciptakan alam dan isinya seperti
hewandan tumbuhan dengan hikmah yang
amat besar, semuanya
tidak ada yang
sia-sia dalam ciptaanNya.
Manusia diberi kesempatan
seluas-luasnya untuk mengambil manfaat dari hewan dan tumbuhan (Ahmad, 2006). Allah SWT berfirman
dalam al Quran surat al-Sajdah ayat 27 “Dan apakah
mereka tidak memperhatikan, bahwasannya
Kami menghalau (awan yang
mengandung) air ke bumi yang tandus, lalu Kamitumbuhkan dengan air hujan itu
tanaman yang daripadanya
makan hewan ternak
mereka dan mereka
sendiri.
Maka apakah mereka tidak
memperhatikan? (Q.S. al-Sajdah / 32 : 27).
Tiada
sia-sia segala sesuatu
yang telah diciptakan Allah SWT
di dunia ini dari
yang kecil hingga besar. Allah menciptakan makhluk hidup yang meliputi hewan dan tumbuhan untuk dimanfaatkan manusia, bagi
mereka yang berfikir. Allah sendiri yang akan
menjaga segala sesuatu
yang telah Ia
ciptakan agar tetap
hidup. Hal tersebut
dibuktikan Allah SWT
dengan menurunkan air hujan
yang merupakan 2 sumber
kehidupan, agar manusia dapat bersyukur atasnikmat yang diberikan Allah.
Allah SWT berfirman dalam al
Quran Surat al-An’am ayat 99.
"Dan Dialah yang menurunkan
air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air
itu segala macam
tumbuh-tumbuhan maka Kami
keluarkan dari tumbuhtumbuhan itu
tanaman yang menghijau.
Kami keluarkan dari tanaman
yang menghijau itu butir yang
banyak; dan dari mayang kurma mengurai tangkai-tangkai yang
menjulai, dan kebun-kebun
anggur, dan (Kami
keluarkan pula) zaitun
dan delima yang
serupa dan yang
tidak serupa. Perhatikanlah
buahnya di waktu pohonnya berbuah
dan (perhatikan pulalah)
kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian
itu ada tanda-tanda
(kekuasaan Allah) bagi orang-orang
yang beriman" (QS. Al-An’am
/ 6 : 99).
Shihab (2005) menafsirkan bahwa berbagai
tumbuhan dengan kualitas baik yang tumbuh
pada kesuburan tanah
dan manfaat yang
terkandung di dalamnya.
Begitu pula dengan tanaman pecut
kuda yang memilikimanfaat bagi manusia. Ayat di
atas menjelaskan bahwa
Allah SWT menciptakan
hewan dan tumbuhan
untuk kepentingan manusia.
Sungguh maha pemurah Sang Pencipta yang telah memberikan nikmatNya
yang amat besar
kepada manusia. Oleh
karena itu, manusia
tidak dibenarkan apabila
hanya menikmati saja
tanpa mau berfikir
dan berusaha untuk 3
meningkatkan kualitas ciptaanNya, serta
menjaga danmelestarikannya menjadi suatu ilmu pengetahuan yang bermanfaat.
Tumbuhan
merupakan salah satu
sumber daya alam
yang penting.
Tumbuhan merupakan
tempat terjadinya sintesis
senyawa organik yang
kompleks sehingga menghasilkan
sederet golongan senyawa dengan berbagai macam struktur.
Usaha pencarian senyawa baru
terhadap tumbuhan yangbelum banyak diteliti akan lebih menarik dan prospektif karena
kemungkinan lebih besar menemukan senyawa baru (Copriady, 2001).
Sejak zaman
dahulu masyarakat Indonesia
sudah mengenal dan
memakai tumbuhan berkhasiat
obat sebagai salah
satu upaya penanggulangan masalah kesehatan. Hal ini telah dilakukan jauh
sebelum pelayanan kesehatan formal dengan obat-obatan
moderen menyentuh masyarakat.
Pengetahuan tentang tumbuhan
obat merupakan warisan budaya
bangsa yang turun-temurun.
Kemajuan teknologi dan ilmu
pengetahuan ternyata tidak mampu begitu saja menghilangkan arti pengobatan tradisional.
Apalagi keadaan perekonomian Indonesia saat
ini yang mengakibatkan harga obat-obatan moderen menjadi mahal. Oleh karena itu salah satu alternatif pengobatan yang
dilakukanadalah meningkatkan penggunaan tumbuhan berkhasiat
obat di kalangan
masyarakat. Agar peranan
obat tradisional dalam
pelayanan kesehatan masyarakat
dapat ditingkatkan, perlu
dilakukan upaya pengenalan,
penelitian, pengujian dan
pengembangan khasiat dan
keamanan suatu tumbuhan obat.
4 Tumbuhan
obat mengandung bahan
aktif penting terutama
dari senyawa metabolit
sekunder dengan struktur-struktur yang
unik dan bervariasi,
yang dikembangkan lebih
jauh dengan meninjau
hubungan gugus aktif senyawa dengan reseptor penyakit dalam tubuh. Secara umum
metabolit sekunder dalam bahan alam hayati
berdasarkan sifat dan reaksi khasnya dengan
pereaksi tertentu yaitu alkaloid, terpenoid atau steroid, flavonoid, fenolik,
saponindan kumarin (Copriady dkk, 2001).
Menurut Cahyaningrum
(2003), tumbuhan pecut
kuda atau jarong (Stachytarpheta jamaicensis L.
Vahl) telah dikenal sebagai salah satu tumbuhan obat yang
digunakan oleh masyarakat
Asia dan Amerika
sebagai obat untuk
haid yang tidak teratur, hepatitis, maupun sakit
tenggorokan.Namun demikian, bagi masyarakat di
Indonesia nampaknya tanaman
ini belum populer
secara umum sebagai
tanaman obat. Karenanya
dalam rangka mencari
sumber senyawa hayati baru
dan sekaligus mencoba mengangkat tumbuhan yang belum
memiliki nilai ekonomi, maka penelitian ini
memilih pecut kuda sebagai bahan penelitian.
Hasil penelitian
sebelumnya, menunjukkan ekstrak
kasar daun pecut
kuda positif memiliki
efek antibakteri yang
kuat terhadap bakteri
Eschericia coli dan Bacillus
subtilis masing-masing pada dosis 20 mg (Cahyaningrum, 2003).
Berawal dari asumsi untuk
membiarkan tumbuhan ini tetap dapat dilestarikan, maka
dalam penelitian selalu
dipilih daun sebagai
sampel yang akan
diteliti.
Penelitian Indrayani (2006)
menjelaskan fraksi heksana memiliki LC sebesar
98,33 ppm. Disamping
itu pada penelitian
Indrayani menyebutkan bahwa
pada fraksi heksana
hanya mengandung senyawa
steroid. Penelitian ini
hendak melanjutkan 5 penelitian
sebelumnya yaitu untuk mengetahui senyawa aktif yang terkandung dalam fraksi heksana.
Menurut Meyer
(1982) dalam Indrayani
(2006), metode pengujian BST dengan menggunakan
Artemia salina dianggap memiliki
korelasi dengan daya sitotoksik senyawa-senyawa antikanker,
sehingga sering dilakukan
untuk skrining awal pencarian senyawa antikanker. Metode ini
dikenal sebagai metode yang cepat, mudah,
murah dan hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka
rumusan masalah yang dapat diambil adalah: 1.
Bagaimana tingkat toksisitas
ekstrak heksana dan
isolat daun pecut
kuda (Stachytarpheta jamaicensis
L. Vahl) terhadap larva udang Artemia salinaLeach? 2.
Golongan senyawa aktif apa yang terdapat dalam ekstrak heksana dan
isolat daun pecut kuda (Stachytarpheta
jamaicensis L. Vahl)? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Mengetahui tingkat toksisitas
ekstrak heksana dan
isolat daun pecut
kuda (Stachytarpheta jamaicensis
L. Vahl) terhadap
larva udang Artemia
salina Leach.
2. Mengetahui
golongan senyawa aktif
apa yang terdapat dalam ekstrak
heksana dan isolat daun pecut
kuda (Stachytarpheta jamaicensis L. Vahl).
Download lengkap Versi PDF