Skripsi Kimia:ISOLASI SEN EKSTRAK (Stac FAKUL UNIVERSITAS ISLAM SENYAWA AKTIFDAN UJI TOKSISITAS TRAK HEKSANA DAUN PECUT KUDA Stachytharpheta jamaicensis L.Vahl)

BAB I  PENDAHULUAN  
1.1  Latar Belakang  Allah SWT menciptakan alam dan isinya seperti hewandan tumbuhan dengan  hikmah  yang  amat  besar,  semuanya  tidak  ada  yang  sia-sia  dalam  ciptaanNya.
Manusia diberi kesempatan seluas-luasnya untuk mengambil manfaat dari hewan dan  tumbuhan (Ahmad, 2006). Allah SWT berfirman dalam al Quran surat al-Sajdah ayat  27 “Dan  apakah  mereka  tidak  memperhatikan,  bahwasannya  Kami  menghalau  (awan  yang mengandung) air ke bumi yang tandus, lalu Kamitumbuhkan dengan air hujan  itu  tanaman  yang  daripadanya  makan  hewan  ternak  mereka  dan  mereka  sendiri.
Maka apakah mereka tidak memperhatikan? (Q.S. al-Sajdah / 32 : 27).
 Tiada  sia-sia  segala  sesuatu  yang  telah  diciptakan Allah  SWT  di  dunia  ini  dari yang kecil hingga besar. Allah menciptakan makhluk hidup yang meliputi hewan  dan tumbuhan untuk dimanfaatkan manusia, bagi mereka yang berfikir. Allah sendiri  yang  akan  menjaga  segala  sesuatu  yang  telah  Ia  ciptakan  agar  tetap  hidup.  Hal  tersebut  dibuktikan  Allah  SWT  dengan  menurunkan  air hujan  yang  merupakan  2  sumber kehidupan, agar manusia dapat bersyukur atasnikmat yang diberikan Allah.
Allah SWT berfirman dalam al Quran Surat al-An’am ayat 99.

"Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan  air  itu  segala  macam  tumbuh-tumbuhan  maka  Kami  keluarkan  dari  tumbuhtumbuhan  itu  tanaman  yang  menghijau.  Kami  keluarkan dari  tanaman  yang  menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang kurma mengurai tangkai-tangkai  yang  menjulai,  dan  kebun-kebun  anggur,  dan  (Kami  keluarkan  pula)  zaitun  dan  delima  yang  serupa  dan  yang  tidak  serupa.  Perhatikanlah  buahnya  di  waktu  pohonnya  berbuah  dan  (perhatikan  pulalah)  kematangannya.  Sesungguhnya  pada  yang  demikian  itu  ada  tanda-tanda  (kekuasaan  Allah) bagi  orang-orang  yang  beriman" (QS. Al-An’am / 6 : 99).
 Shihab (2005) menafsirkan bahwa berbagai tumbuhan dengan kualitas baik  yang  tumbuh  pada  kesuburan  tanah  dan  manfaat  yang  terkandung  di  dalamnya.
Begitu pula dengan tanaman pecut kuda yang memilikimanfaat bagi manusia. Ayat  di  atas  menjelaskan  bahwa  Allah  SWT  menciptakan  hewan  dan  tumbuhan  untuk  kepentingan manusia. Sungguh maha pemurah Sang Pencipta yang telah memberikan  nikmatNya  yang  amat  besar  kepada  manusia.  Oleh  karena  itu,  manusia  tidak  dibenarkan  apabila  hanya  menikmati  saja  tanpa  mau  berfikir  dan  berusaha  untuk  3  meningkatkan kualitas ciptaanNya, serta menjaga danmelestarikannya menjadi suatu  ilmu pengetahuan yang bermanfaat.
 Tumbuhan  merupakan  salah  satu  sumber  daya  alam  yang  penting.
Tumbuhan  merupakan  tempat  terjadinya  sintesis  senyawa  organik  yang  kompleks  sehingga menghasilkan sederet golongan senyawa dengan berbagai macam struktur.
Usaha pencarian senyawa baru terhadap tumbuhan yangbelum banyak diteliti akan  lebih menarik dan prospektif karena kemungkinan lebih besar menemukan senyawa  baru (Copriady, 2001).
Sejak  zaman  dahulu  masyarakat  Indonesia  sudah  mengenal  dan  memakai  tumbuhan  berkhasiat  obat  sebagai  salah  satu  upaya  penanggulangan  masalah  kesehatan. Hal ini telah dilakukan jauh sebelum pelayanan kesehatan formal dengan  obat-obatan  moderen  menyentuh  masyarakat.  Pengetahuan  tentang  tumbuhan  obat  merupakan warisan budaya bangsa yang turun-temurun.
Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan ternyata tidak mampu begitu saja  menghilangkan arti pengobatan tradisional. Apalagi keadaan perekonomian Indonesia  saat ini yang mengakibatkan harga obat-obatan moderen menjadi mahal. Oleh karena  itu salah satu alternatif pengobatan yang dilakukanadalah meningkatkan penggunaan  tumbuhan  berkhasiat  obat  di  kalangan  masyarakat.  Agar  peranan  obat  tradisional  dalam  pelayanan  kesehatan  masyarakat  dapat  ditingkatkan,  perlu  dilakukan  upaya  pengenalan,  penelitian,  pengujian  dan  pengembangan  khasiat  dan  keamanan  suatu  tumbuhan obat.
4  Tumbuhan  obat  mengandung  bahan  aktif  penting  terutama  dari  senyawa  metabolit  sekunder  dengan  struktur-struktur  yang  unik  dan  bervariasi,  yang  dikembangkan  lebih  jauh  dengan  meninjau  hubungan  gugus  aktif  senyawa  dengan  reseptor penyakit dalam tubuh. Secara umum metabolit sekunder dalam bahan alam  hayati berdasarkan sifat dan reaksi khasnya dengan  pereaksi tertentu yaitu alkaloid,  terpenoid atau steroid, flavonoid, fenolik, saponindan kumarin (Copriady dkk, 2001).
Menurut  Cahyaningrum  (2003),  tumbuhan  pecut  kuda  atau  jarong  (Stachytarpheta jamaicensis  L.  Vahl) telah dikenal sebagai salah satu tumbuhan obat  yang  digunakan  oleh  masyarakat  Asia  dan  Amerika  sebagai  obat  untuk  haid  yang  tidak teratur, hepatitis, maupun sakit tenggorokan.Namun demikian, bagi masyarakat  di  Indonesia  nampaknya  tanaman  ini  belum  populer  secara  umum  sebagai  tanaman  obat.  Karenanya  dalam  rangka  mencari  sumber  senyawa hayati  baru  dan  sekaligus  mencoba mengangkat tumbuhan yang belum memiliki nilai ekonomi, maka penelitian  ini memilih pecut kuda sebagai bahan penelitian.
Hasil  penelitian  sebelumnya,  menunjukkan  ekstrak  kasar  daun  pecut  kuda  positif  memiliki  efek  antibakteri  yang  kuat  terhadap  bakteri  Eschericia  coli  dan  Bacillus subtilis masing-masing pada dosis 20 mg (Cahyaningrum, 2003).
Berawal dari asumsi untuk membiarkan tumbuhan ini tetap dapat dilestarikan,  maka  dalam  penelitian  selalu  dipilih  daun  sebagai  sampel  yang  akan  diteliti.
Penelitian Indrayani (2006) menjelaskan fraksi heksana memiliki LC  sebesar 98,33  ppm.  Disamping  itu  pada  penelitian  Indrayani  menyebutkan  bahwa  pada  fraksi  heksana  hanya  mengandung  senyawa  steroid.  Penelitian  ini  hendak  melanjutkan  5  penelitian sebelumnya yaitu untuk mengetahui senyawa aktif yang terkandung dalam  fraksi heksana.
Menurut  Meyer  (1982)  dalam  Indrayani  (2006),  metode pengujian  BST  dengan  menggunakan  Artemia  salina dianggap  memiliki  korelasi  dengan  daya  sitotoksik  senyawa-senyawa  antikanker,  sehingga  sering  dilakukan  untuk  skrining  awal pencarian senyawa antikanker. Metode ini dikenal sebagai metode yang cepat,  mudah, murah dan hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.
1.2  Rumusan Masalah  Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah yang dapat diambil adalah:  1.  Bagaimana  tingkat  toksisitas  ekstrak  heksana  dan  isolat  daun  pecut  kuda  (Stachytarpheta jamaicensis L. Vahl) terhadap larva udang Artemia salinaLeach?  2.  Golongan senyawa aktif apa yang terdapat dalam ekstrak heksana dan isolat daun  pecut kuda (Stachytarpheta jamaicensis L. Vahl)?  1.3  Tujuan Penelitian  Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:  1.  Mengetahui  tingkat  toksisitas  ekstrak  heksana  dan  isolat  daun  pecut  kuda  (Stachytarpheta  jamaicensis  L.  Vahl)  terhadap  larva  udang  Artemia  salina Leach.

2.  Mengetahui  golongan  senyawa  aktif  apa  yang  terdapat dalam  ekstrak  heksana  dan isolat daun pecut kuda (Stachytarpheta jamaicensis L. Vahl).

Download lengkap Versi PDF