BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG
Hingga saat ini,
pembuatan produk lateks karet alam telah banyak menarik perhatian para
peneliti, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Hal ini disebabkan oleh
sifat-sifat produk lateks karet alam yang tidak terdapat pada bahanbahan lazim
seperti logam besi, keramik, dan bahan polimer [1]. Lateks karet alam merupakan
sumber daya alam yang terbarukan dimana bahan ini mengandung 93- 95%
cis-1,4-poliisoprena yang diperoleh dari hasil penyadapan batang pohon karet Hevea
brasiliensis. Lateks karet alam memiliki sifat fleksibel, tahan air, pemanjangan
yang baik, kekuatan yang tinggi dan kemampuan pemrosesan yang baik [2-3].
Lateks karet alam digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan produk seperti
sarung tangan, kondom, busa, balon, catheters, dental dam dan benang lateks [4].
Produk lateks
karet alam dibuat dengan menggunakan lateks karet alam sebagai matriks dan
penambahan pengisi anorganik ataupun organik [5-7]. Beberapa pengisi anorganik
yang pernah digunakan dalam produk lateks karet alam antara lain tanah liat
[8], silika [9], dan graphene [10]. Adapun pengisi organik yang juga digunakan
dalam produk lateks karet alam antara lain lignin dari serat cartoya [7], pati
[2], dan selulosa mikrokristalin [11]. Penambahan dari bahan pengisi tersebut akan
meningkatkan kekuatan tarik, kekuatan sobek, pemanjangan saat putus, kestabilan
termal yang baik dan sifat biodegradasi pada produk lateks karet alam [2, 7-11].
Pada negara
berkembang, terutama Indonesia, limbah kulit singkong dapat menjadi masalah
pencemaran lingkungan. Hal ini disebabkan oleh pemanenan singkong dalam jumlah
yang besar sehingga limbah kulit singkong juga semakin besar. Penelitian
mengenai pemanfaatan limbah kulit singkong sudah pernah dilakukan seperti pada
pembuatan bioetanol dari limbah kulit singkong [12]. Limbah kulit singkong
mengandung selulosa sekitar 37,9% sehingga memiliki potensi untuk diproses
menjadi selulosa mikrokristalin yang dapat ditambahkan ke dalam lateks karet
alam sebagai pengisi organik [13]. Selulosa mikrokristalin adalah bahan berbentuk serbuk dan bersifat biodegradabel
yang dapat diperoleh dari hasil hidrolisis selulosa dengan asam kuat [2, 11].
Sainz, et al (2010) meneliti bahwa penambahan selulosa mikrokristalin pada
hydroxypropyl methyl cellulose (HPMC) akan meningkatkan sifat mekanik dari film
komposit [14].
Contoh Skripsi Chemical Engineering:Pengaruh Suhu Vulkanisasi dan Pembebanan Selulosa Mikrokristalin dari Tepung Kulit Singkong dengan Penambahan Alkanolamida sebagai Bahan Penyerasi Alkanolamida pada Pembuatan Film Lateks Karet Alam
Downloads Versi PDF >>>>>>>Klik Disini
Bab I
|
Downloads
| |
Bab II
|
Downloads
| |
Bab III - V
|
Downloads
| |
Daftar Pustaka
|
Downloads
| |
Lampiran
|
Downloads
|
Artikel terkait skripsi diantaranya : contoh proposal penelitian kualitatif, contoh proposal penelitian kuantitatif,contoh judul skripsi, contoh skripsi,contoh proposal,download skripsi, proposal skripsi, Kumpulan Contoh skripsi, contoh artikel, contoh makalah,proposal penelitian, karya tulis, judul seminar akuntansi, proposal tentang, beasiswa disertasi, laporan ta, tugas ta, tesis akuntansi keuangan, tesis kesehatan, proposal tesis akuntansi, contoh-contoh tesis, tesis gratis, tesis contoh, contoh bab 1 tugas akhir, kumpulan tugas akhir akuntansi, proposal pengajuan tugas akhir, contoh laporan tugas akhir akuntansi, judul tugas akhir jurusan akuntansi.