BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar
Belakang
Selama beberapa
dekade terakhir, operasi laparoskopi telah
mengubah pandangan tenaga medis
dalam tatalaksana untuk pasien dengan penyakitpenyakit kandung empedu dan batu
empedu. Kini laparoskopi kolesistektomi telah menjadi “gold standard” dalam
menatalaksana penyakit kandung empedu yang
ringan, seperti batu empedu dan kolesistitis atau infeksi saluran empedu, menggantikan kolesistektomi terbuka. Zaman
sekarang, lebih dari 90 % kolesistektomi
dilakukan secara laparoskopi (Tan et al, 2003).
Kolesistektomi
secara laparoskopi menawarkan banyak keunggulan dibandingkan dengan kolesistektomi
konvensional yang dilakukan dengan terbuka (Tan et al, 2003). Namun,beberapa
penelitian mengungkapkan adanya perubahan serum enzim hati post-operatif
kolesistektomi laparoskopi, walau
peningkatan juga dijumpai sedikit pada
prosedur terbuka, namun peningkatannya
pada kolesistektomi laparoskopi lebih
siknifikan (Saber, 2007).
Peningkatan
sementara dari intra abdominal pressure (IAP), yaitu pneumoperitoneum selama menjalani operasi
laparoskopi, diperkirakan menjadi penyebabnya.
Tekanan dari pneumoperitoneum dan durasinya mempengaruhi beratnya derajat iskemia dengan menyebabkan
peningkatan enzim hati (Guven & Oral,
2007).
Efek dari
pneumoperitoneum terhadap fungsi hati
pada pasien yang menjalani
prosedur laparoskopi dievaluasi pada beberapa studi, yang memaparkan peningkatan AST dan ALT post operatif pada
pasien dibandingkan dengan pre operatif
(Eryilmaz et al, 2012).
Terjadi
perubahan siknifikan pada mayoritas pasien yang menjalani kolesistektomi laparoskopi dibandingkan pasien
yang menjalani kolesistektomi terbuka.
Salah satu penelitian oleh Saber (2007) mengungkapkapkan pada 48 jam post operatif, dijumpai peningkatan 58 % pada
pasien kolesistektomi laparoskopi, sedangkan
pada pasien kolesistektomi terbuka dijumpai peningkatan hanya 6 %.
Walaupun peningkatan dari serum enzim hati
terutama serum transaminase ini adalah
peningkatan transien dan tidak tampak adanya gejala klinis yang siknifikan, namun untuk
pasien-pasien dengan penyakit hati penyerta harus diperhatikan (Omari&Hani-Bani, 2007).
Di Indonesia
penelitian yang berhubungan dengan peningkatan serum enzim hati
akibat kolesistektomi laparoskopi, terutama transaminase tersebut belum banyak dijumpai sehingga peneliti merasa
penting untuk melakukan penelitian ini.
Contoh Skripsi Kedokteran:Perubahan Seru¬m Transaminase Post-Operatif Pasien Kolelitiasis Yang Menjalani Kolesistektomi Laparoskopi Dan Kolesistektomi Terbuka
Downloads Versi PDF >>>>>>>Klik Disini
Bab I
|
Downloads
| |
Bab II
|
Downloads
| |
Bab III - V
|
Downloads
| |
Daftar Pustaka
|
Downloads
| |
Lampiran
|
Downloads
|
Artikel terkait skripsi diantaranya : contoh proposal penelitian kualitatif, contoh proposal penelitian kuantitatif,contoh judul skripsi, contoh skripsi,contoh proposal,download skripsi, proposal skripsi, Kumpulan Contoh skripsi, contoh artikel, contoh makalah,proposal penelitian, karya tulis, judul seminar akuntansi, proposal tentang, beasiswa disertasi, laporan ta, tugas ta, tesis akuntansi keuangan, tesis kesehatan, proposal tesis akuntansi, contoh-contoh tesis, tesis gratis, tesis contoh, contoh bab 1 tugas akhir, kumpulan tugas akhir akuntansi, proposal pengajuan tugas akhir, contoh laporan tugas akhir akuntansi, judul tugas akhir jurusan akuntansi.