BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, gaya hidup manusia telah berubah sehingga manusia menjadi
malas beraktivitas fisik dan tidak
memperhatikan pola hidupnya lagi,
seperti tidak memperhatikan pola makannya.
Itu menyebabkan kejadian penyakit-penyakit degeneratif meningkat terutama
penyakit yang berhubungan dengan kardiovaskuler. Salah satunya adalah penyakit jantung koroner, yaitu gangguan pada
arteri koroner di jantung (Bauman, et
al.,2005 dalam WHO,2008) Laporan Asosiasi Jantung Amerika (Go, et al.,2014)
memperkirakan 83,6 juta populasi dewasa
di Amerika memunyai lebih dari satu penyakit kardiovaskuler.
Dari jumlah ini, lebih dari
25% populasi masyarakat di Amerika menderita
penyakit kardiovaskuler dan sekitar 18,5% dari populasi tersebut menderita penyakit jantung koroner. Dari data
National Health and Nutrition Examination
Survey (NHANES) tahun 2007-2008 dalam AHA (Go, et al.,2014), didapati prevalensi penyakit jantung koroner
di Amerika sekitar 6,4% pada populasi
dewasa di atas 20 tahun dengan prevalensi pada laki-laki sekitar 7,9 % dan pada wanita sekitar 5,1%.
Sedangkan dalam
hal penyebab kematian, penyakit kardiovaskuler menempati posisi pertama penyebab kematian
tersering, yaitu 17,3 juta penduduk (30,5%)
dari total penyebab kematian di dunia serta akan terus meningkat hingga mencapai 23,3 juta pada tahun 2030. Dari
jumlah ini, diperkirakan 7,3 juta kematian
diakibatkan oleh penyakit jantung koroner (WHO,2013) yang sering terjadi pada usia 70-79 tahun (Mackay &
Mensah,2004).
Menurut
Riskesdas (2013), penyakit jantung koroner di Indonesia yang terdiagnosis oleh dokter memiliki prevalensi
sekitar 0,5% dan sekitar 1,5% bila jumlah
yang terdiagnosis ditambah dengan pasien yang memiliki gejala yang mirip dengan penyakit jantung koroner.
Provinsi dengan urutan pertama yang 2 memiliki prevalensi tertinggi adalah Sulawesi
Tengah (0,8%) bila berdasarkan yang
terdiagnosis dokter dan Nusa Tenggara Timur (4,4%) bila berdasarkan yang terdiagnosis ditambah pasien dengan gejala
mirip penyakit jantung koroner.
Berdasarkan
laporan WHO (2002), penyakit kardiovaskuler menempati peringkat pertama, yaitu sekitar 28% dalam hal penyebab
kematian akibat penyakit kronis.
Di Sumatera
Utara, prevalensi penyakit jantung koroner yang terdiagnosis dokter adalah 0,5%, sedangkan yang
terdiagnosis dokter pasien dengan gejala mirip penyakit jantung koroner adalah 1,1%
(Riskesdas,2013).
Contoh Skripsi Kedokteran:Profil Pasien Penyakit Jantung Koroner di Poli Jantung Rumah Sakit Umum
Downloads Versi PDF >>>>>>>Klik Disini
Bab I
|
Downloads
| |
Bab II
|
Downloads
| |
Bab III - V
|
Downloads
| |
Daftar Pustaka
|
Downloads
| |
Lampiran
|
Downloads
|
Artikel terkait skripsi diantaranya : contoh proposal penelitian kualitatif, contoh proposal penelitian kuantitatif,contoh judul skripsi, contoh skripsi,contoh proposal,download skripsi, proposal skripsi, Kumpulan Contoh skripsi, contoh artikel, contoh makalah,proposal penelitian, karya tulis, judul seminar akuntansi, proposal tentang, beasiswa disertasi, laporan ta, tugas ta, tesis akuntansi keuangan, tesis kesehatan, proposal tesis akuntansi, contoh-contoh tesis, tesis gratis, tesis contoh, contoh bab 1 tugas akhir, kumpulan tugas akhir akuntansi, proposal pengajuan tugas akhir, contoh laporan tugas akhir akuntansi, judul tugas akhir jurusan akuntansi.