BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang
Karet alam
merupakan salah satu
komoditas pertanian yang
penting untuk Indonesia dan lingkup internasional. Di
Indonesia, karet merupakan salah satu hasil
pertanian yang banyak menunjang perekonomian negara. Hasil devisa yang diperoleh dari karet cukup besar, bahkan
Indonesia pernah menguasai produk karet dunia dengan
mengungguli hasil dari
negara-negara lain dan
negara asal tanaman karet itu sendiri yaitu di daratan Amerika
Selatan, Brasil.
Luas lahan
karet yang dimiliki
Indonesia mencapai 3
- 3,5 juta
hektar, merupakan lahan terluas
di dunia. Sementara luas lahan karet Thailand sekiar 2 juta hektar, dan Malaysia sekitar 1,3 juta
hektar. Sayangnya perkebunan karet yang
luas ini tidak diimbangi dengan produktivitas yang baik. Produktivitas lahan karet di Indonesia rata-rata rendah dan mutu
karet yang dihasilkan juga kurang memuaskan.
Bahkan, di pasaran internasional karet Indonesia terkenal sebagai karet
bermutu rendah. Sebaliknya,
Malaysia dan Thailand
memiliki produktivitas yang baik dengan mutu yang terjaga. Hal ini
mengakibatkan Malaysia dan Thailand menguasai
pasaran karet internasional, sementara Indonesia hanya menjadi bayang- bayang keduanya (Permana & Izzaty 2010).
Untuk itu,
perlu diadakan upaya
untuk meningkatkan produktivitas
karet Indonesia yang
baik dengan mutu
yang terjaga. Salah
satu upaya tersebut
adalah dengan penentuan lahan
terbaik untuk menanam karet. Karena tanah memiliki banyak perbedaan
antara jenis yang
satu dengan yang
lainnya seperti proses
pembentukan, klasifikasi, pemetaan,
karakteristik fisik, kimiawi,
biologis, kesuburannya, serta pemanfaatan
dan pengelolaannya. Dari
banyaknya perbedaan tersebut,
tidak semua jenis tanaman bisa tumbuh dengan baik di
setiap lahan pertanian yang tersedia. Setiap tanaman
memilik syarat tumbuhnya
masing-masing. Sebagai contoh,
tanaman karet tidak akan tumbuh dengan baik di lahan
pertanian yang memiliki suhu di bawah 22
dan di
atas 34 . Sedangkan
tanaman jagung akan
tumbuh dengan sangat
baik di lahan pertanian yang memiliki suhu 22 .
Tanaman kurma, zaitun, dan delima masih akan
tumbuh dengan baik di lahan pertanian yang memiliki suhu di atas 34 (Ritung, et al. 2007).
Contoh Skripsi Computer Science:Perbandingan Metode Weighted Product dan Simple Multi-Attribute Rating Tecnique Dalam Menentukan Lahan Terbaik untuk Tanaman Karet
Downloads Versi PDF >>>>>>>Klik Disini
Bab I
|
Downloads
| |
Bab II
|
Downloads
| |
Bab III - V
|
Downloads
| |
Daftar Pustaka
|
Downloads
| |
Lampiran
|
Downloads
|
Artikel terkait skripsi diantaranya : contoh proposal penelitian kualitatif, contoh proposal penelitian kuantitatif,contoh judul skripsi, contoh skripsi,contoh proposal,download skripsi, proposal skripsi, Kumpulan Contoh skripsi, contoh artikel, contoh makalah,proposal penelitian, karya tulis, judul seminar akuntansi, proposal tentang, beasiswa disertasi, laporan ta, tugas ta, tesis akuntansi keuangan, tesis kesehatan, proposal tesis akuntansi, contoh-contoh tesis, tesis gratis, tesis contoh, contoh bab 1 tugas akhir, kumpulan tugas akhir akuntansi, proposal pengajuan tugas akhir, contoh laporan tugas akhir akuntansi, judul tugas akhir jurusan akuntansi.