BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Fenomena gempa
bumi menjadi bagian penting dan menarik bagi perencana teknik sipil mengingat pengaruh dan bahaya yang
ditimbulkannya. Gempa bumi (earthquake) adalah
fenomena getaran yang dikaitkan dengan hentakan pada kerak bumi. Gerakan tiba – tiba pelepasan energi tegangan yang kemudian
dipindahkanmelalui tanah dalam bentuk gelombang
getaran elastis yang dipancarkan ke segala arah dari titik runtuh (rupture point). Sehingga perpindahan gelombang inilah
pada suatu lokasi (site) bumi disebut sebagai
gempa bumi (Agus 2002).
Indonesia adalah
Negara yang terletak pada sejumpalah pertemuan lempengan tektonik yang besar dan aktif. Sehingga
memposisikan Indonesia ke daerah yang rawan terhadap gempa bumi. Dari beberapa pengamatan
mulai tahun 1833 sampai 2012, tercatat lebih
kurang 22 kali gempa yang terjadi di seluruh Indonesia yang mengakibatkan kerugian material dan dan korban jiwa yang
sangat besar. Dari semua riwayat gempa yang terjadi gempa yang paling mematikan adalah
gempa Aceh. Gempa ini mengakibatkan tsunami
rusaknya bangunan dan infrastruktur lainnya rusak dan korban jiwa dengan jumlah
yang sangat besar.
Untuk
mengantisifasi terjadinya gempa di masa yang akan dating, sangat penting untuk mengembangkan konsep desain struktur
yang tahan gempa secara konprehensif.
Konsep yang disebut konfrehensif adalah
memfokuskan pada perlindungan bangunan dari kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa dengan
cara disipasi energi gempa. Energi gempa diredam (didisipasi) dengan cara memasang
peredam pada struktur. Dengan menambah peredam,
energi gempa yang masuk ke struktur dapat direduksi dan dikontrol sehingga gaya-gaya dan simpangan struktur menjadi
kecil, dengan demikian bangunan dapat direncanakan
dalam keadaan elastis untuk kejadian gempa besar dengan biaya yang cukup ekonomis.
Sistem control struktur dibedakan
atas tiga golongan ( Song dan Dargus 1997) yaitu: (a) system kontrol pasif, (b) system kontrol
aktif, dan (c) system isolasi dasar. Pada sistem kontrol aktif bekerja dengan menerima masukan
data getaran dari sensor yang dipasang disekeliling
struktur, melalui komputer data tersebut digunakan untuk mengatur gerakan aktuator sesuai dengan input gempa ke
bangunan. Sistem kontrol ini sangat mahal sehingga kurang sesuai diterapkan pada negara
berkembang. Pada sistem kontrol pasif bekerja
atau bereaksi setelah energi gempa masuk ke struktur dan tidak membutuhkan energi luar sehingga biayanya lebih murah.
Pada sistem ini perpindahan dapat dikontrol pada tingkat tertentu sesuai dengan besar
gempa yang akan dikenakan pada struktur.
Contoh Skripsi Civil Engineering:Kajian NumerikalAbaqus Damper Pelat Baja
Downloads Versi PDF >>>>>>>Klik Disini
Bab I
|
Downloads
| |
Bab II
|
Downloads
| |
Bab III - V
|
Downloads
| |
Daftar Pustaka
|
Downloads
| |
Lampiran
|
Downloads
|
Artikel terkait skripsi diantaranya : contoh proposal penelitian kualitatif, contoh proposal penelitian kuantitatif,contoh judul skripsi, contoh skripsi,contoh proposal,download skripsi, proposal skripsi, Kumpulan Contoh skripsi, contoh artikel, contoh makalah,proposal penelitian, karya tulis, judul seminar akuntansi, proposal tentang, beasiswa disertasi, laporan ta, tugas ta, tesis akuntansi keuangan, tesis kesehatan, proposal tesis akuntansi, contoh-contoh tesis, tesis gratis, tesis contoh, contoh bab 1 tugas akhir, kumpulan tugas akhir akuntansi, proposal pengajuan tugas akhir, contoh laporan tugas akhir akuntansi, judul tugas akhir jurusan akuntansi.