Skripsi Manajemen:Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan


BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Bursa Efek  Indonesia merupakan salah  satu tempat transaksi  perdagangan saham dari berbagai jenis perusahaan yang ada di Indonesia. Ada  beberapa  jenis perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek  Indonesia, yaitu  perusahaan pertanian, pertambangan, industri dasar dan kimia, aneka industri,  industri barang konsumsi, property, infrastruktur, keuangan, dan perdagangan  jasa investasi. Perusahaan industri barang konsumsi adalah salah satu  perusahaan yang ikut berperan dalam pasar modal. Perusahaan industri barang  konsumsi merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur,  mengolah bahan baku menjadi barang jadi dan dikonsumsi oleh masyarakat.

Untuk mencapai tujuannya, pengelolaan perusahaan harus dilakukan  dengan sebaik mungkin agar dapat menjadi perusahaan yang mampu bersaing  dengan perusahaan yang lain. Wujud dari pengelolaan perusahaan yang baik  dapat dilihat dari kinerja perusahaan. Kinerja perusahaan salah satunya dapat  dinilai melalui pertumbuhan laba. Apabila kinerja perusahaan baik maka  pertumbuhan laba meningkat, begitu juga sebaliknya apabila kinerja  perusahaan tidak baik maka pertumbuhan laba akan menurun.
Berdasarkan data laporan keuangan yang diperoleh dari IDX,  pertumbuhan  laba industri barang konsumsi tahun 2006, 2007 dan 2008   adalah 19,25%, 418,49% dan 41,83%. Adanya fluktuasi nilai pertumbuhan  laba yang signifikan pada tahun 2006 - 2008. Karena laba yang diperoleh  perusahaan untuk tahun yang akan datang tidak dapat dipastikan, kadang naik  atau turun, maka perlu adanya suatu prediksi pertumbuhan laba di masa  mendatang khsnya pada kondisi perekonomian negara yang sedang dilanda  kr isis.
Tujuan perusahaan pada umumnya adalah untuk memperoleh laba,  walaupun bukan semata-  mata berorientasi pada laba namun dalam  menjalankan usahanya perusahaan juga harus memperhatikan upaya yang  dapat dilakukan agar posisinya tetap menguntungkan (tidak merugi) sehingga  kelangsungan usahanya tetap terjaga, dalam hal ini laba mempunyai peranan  yang penting. Akan tetapi laba yang besar belum tentu menunjukkan bahwa  perusahaan telah bekerja secara efisien. Efisien dapat diketahui dengan  membandingkan laba yang diperoleh dengan kekayaan atau modal yang  digunakan untuk menghasilkan laba tersebut. Oleh sebab itu setiap perusahaan  diharapkan mampu memperoleh laba yang maksimal.
Pertumbuhan laba dapat dilihat melalui laporan keuangan. Laporan  keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi  sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang dicapai oleh  perusahaan tersebut. Cara untuk mengevaluasi dan menginterpretasikan data  laporan keuangan adalah melalui analisis rasio keuangan. Menurut Penman  (1992 : 564)  Seperangkat laporan keuangan yaitu neraca, laporan laba rugi, laporan  perubahan modal, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan   belum dapat memberi manfaat maksimal bagi pemakai sebelum  pemakai menganalisis laporan keuangan tersebut lebih lanjut dalam  bentuk analisis laporan keuangan termasuk analisis terhadap rasiorasio keuangan.
Rasio keuangan berguna untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan  keuangan suatu perusahaan dan memungkinkan investor menilai kondisi  keuangan dan hasil operasi perusahaan saat ini dan masa lalu, serta sebagai  pedoman bagi investor mengenai kinerja masa lalu dan masa mendatang yang  dapat dimanfaatkan dalam pengambilan keputusan investasinya.
Penelitian  yang menghubungkan  rasio keuangan dengan fenomena akuntansi tertentu, dengan harapan akan dapat ditemukan berbagai kegunaan  obyektif rasio keuangan telah banyak dilakukan. Beberapa penelitian yang  telah dilakukan antara lain oleh Angkoso  (2006), menguji pengaruh rasio  keuangan (debt ratio dan retun on equity) terhadap pertumbuhan laba pada  perusahaan industri barang konsumsi periode 2003-2004. Hasil penelitian  menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan baik secara simultan maupun  parsial antara debt ratio dan retun on equity terhadap pertumbuhan laba.
Penelitian lainnya dilakukan oleh Widiasih (2006) yang menguji rasio  keuangan dalam memprediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur  yang terdaftar di BEJ. Penelitian ini menggunakan rasio gross profit margin, leverage, earning per share, price earning ratio, perputaran aktiva tetap dan  perputaran persediaan. Hasil penelitian menunjukkan  hanya variabel gross  profit margin dan leverage yang berpengaruh secara parsial.
 Penelitian tahun berikutnya dilakukan Haryanti  (2007) yaitu untuk  memperoleh bukti empiris mengenai manfaat rasio keuangan (total assets to  debt ratio, total assets turnover, net profit margin, dan return on investment)  dalam memprediksi pertumbuhan laba pada KPRI di Kota Semarang tahun  2006. Hasil penelitian menunjukkan secara simultan total assets to debt ratio,  total asset turnover, net profit margin, dan return on investmentberpengaruh  signifikan terhadap pertumbuhan laba. Sedangkan secara parsial hanya  variabel total asset turnover, net profit margin dan return on investment yang  berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan laba dan variabel yang  paling baik dalam memprediksi pertumbuhan laba adalah  return on  investment.
Tahun 2008, Ningsih juga melakukan penelitian serupa yang menguji  pengaruh rasio profitabilitas, solvabilitas, dan aktivitas terhadap pertumbuhan  laba pada perusahaan manufaktur periode 2002- 2005. Rasio yang digunakan  adalah long term debt to total assets untuk rasio profitabilitas, net income to  sales untuk rasio solvabilitas dan total asset turnover untuk rasio aktivitas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga rasio yang digunakan  berpengaruh signifikan baik secara parsial maupun simultan terhadap  pertumbuhan laba.
Penelitian ini dimaksudkan untuk melakukan pengujian lebih lanjut  temuan-temuan empiris mengenai rasio keuangan dalam bentuk  Debt Ratio,  Net Profit Margin,  Inventory Turnover  dan Return on Equity.  Untuk itu,  peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul: “Pengaruh Rasio   Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Manufaktur  Sektor Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”.
A. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka yang menjadi  pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah: Apakah debt ratio, net profit margin, inventory turnover dan return on equity  berpengaruh terhadap pertumbuhan laba baik secara simultan maupun  parsial?.
B.  Batasan Masalah Agar penelitian ini tidak terlalu luas, maka diberikan batasan masalah  yaitu indikator laba yang digunakan dalam penelitian ini adalah laba bersih.
Alasannya untuk memperoleh kondisi laba yang sesungguhnya yang sudah  dikurangi pengaruh bunga sebagai konsekuensi pembayaran hutang dan pajak  yang harus dibayar.
C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh debt ratio, net  profit margin, inventory turnover dan return on equity terhadap pertumbuhan  laba baik secara simultan maupun parsial.
D. Manfaat Penelitian 1.  Bagi penulis yaitu dapat menambah wawasan dan pengetahuan  mengenai masalah yang diteliti sehingga diperoleh gambaran yang lebih  jelas dalam penerapan teori akuntansi dengan yang terjadi dilapangan.
 2.  Bagi investor, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan  pertimbangan dalam pengambilan keputusan sebelum melakukan  investasi.
3.  Bagi perusahaan (emiten), dapat menjadi bahan pertimbangan dalam  menjalankan operasi perusahaan yang dapat mempengaruhi laba  perusahaan.
4.  Bagi penelitian selanjutnya, dapat menjadi bahan referensi yang dapat  dipergunakan sebagai dasar penelitian lebih lanjut.



Skripsi Manajemen:Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan
Downloads  Versi PDF >>>>>>>Klik Disini

Bab I
Downloads
Bab II
 Downloads 
 Bab  III - V
 Downloads 
Daftar Pustaka
 Downloads 
Lampiran
Downloads