Skripsi Manajemen:Pengaruh Product Placement Terhadap Sikap Atas Merek Gery Chocolatos Dalam Acara TV Take Me Out


 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan, kombinasi dari  hal-hal tersebut, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikan barang atau jasa  seseorang atau sekelompok penjual untuk membedakannya dari pesaingnya  (Kotler, 2003:575). Dalam situasi persaingan yang semakin ketat, peran merek  akan menjadi semakin penting. Seorang produsen tidak hanya cukup menawarkan  produk berkualitas tinggi untuk merebut konsumen, melainkan juga perlu  meningkatkan kekuatan mereknya di pasar.
Salah satu strategi yang digunakan oleh perusahaan untuk menawarkan  merek produk, menarik minat konsumen terhadap merek produk dan mencuri  kesadaran konsumen atas produk atau jasa tersebut adalah melalui iklan. Fungsi  iklan selain promosi juga berfungsi menginformasikan suatu produk atau jasa dan  sebagai media mengingatkan konsumen terhadap suatu merek produk atau jasa.

Fenomena dewasa ini menunjukkan konsumen terlalu banyak disuguhi iklan.
Seperti terlihat dari berbagai teknik periklanan televisi dengan tingkat eksposur,  iklan memberikanimage tersendiri bagi konsumen, sehingga menumbuhkan sikap  terhadap iklan, merek, dan lain-lain. Sikap terhadap iklan mempengaruhi sikap  terhadap merek yang kemudian mempengaruhi pilihan merek. Pembentuk sikap  terhadap merek menurut Belch and Belch (2004:158) dipengaruhi secara langsung  oleh persepsi konsumen terhadap produk atau pesan. Sikap terhadap merek yaitu   merupakan pernyaataan mental yang menilai positi atau negatif, bagus atau tidak,  suka atau tidak suka suatu produk (Assael, 2001 : 82).
Banyak konsumen atau audience yang tidak terlalu menyukai iklan atau  menghindari iklan. Ini dapat dibuktikan berdasarkan sebuah survey yang  dilakukan oleh LOWE (sebuah lembaga penelitian) Indonesia yang menunjukkan  bahwa sebanyak 53% pemirsa televisi di Indonesia mengganti saluran begitu  televisi memasuki tayangan iklan (Tempo, 2005).  Situasi ini sangat tidak  diharapkan oleh perusahaan-perusahaan pengiklan yang selama ini mengandalkan  iklan televisi untuk mempromosikan produknya. Ini dapat mengakibatkan  berkurangnya minat dan kesadaran konsumen atas merek. Oleh karena itu  perusahaan pengiklan mulai melirik cara-cara lain dalam mempromosikan  produknya di luar iklan televisi tradisional, salah satunya adalah melaluiProduct  Placement.
Product placement merupakan suatu strategi yang dilakukan oleh banyak  perusahaan pengiklan untuk menampilkan produknya dengan kesan bahwa  keberadaan produk tersebut seolah- olah menjadi bagian dari cerita film dan acara  televise (Belch, 2004: 450). Pengertian lain Product Placement adalah sebuah  aktivitas komunikasi pemasaran dengan mempromosikan sebuah merek melalui  film, program-program TV, dan berbagai media entertainment lainnya. Tujuan  dari Product Placement ini adalah untuk menangkap “exposure” para penonton  sehingga merek tersebut secara sengaja mendapatkan perhatian dari penontonnya.
Product Placement tersebut terjadi karena adanya permasalahan yang dihadapi  iklan tersebut, salah satu alasannya adalah product placement mampu mengatasi   zipping (audience mempercepat bagian iklan ketika menyaksikan tayangan ulang  film atau acara televisi dalam rekaman video) dan  zapping (audience  mengganti  saluran televisi untuk menghindari iklan) (Graw dan Hill,2007:284).
Product placement  bukan suatu hal yang  asing lagi dalam dunia  pemasaran. Product placement kini telah tersebar dan muncul hampir di setiap  film dan program televisi.  Product placement  memberi pemasar cara-cara  alternatif untuk mengekpos merek produknya melalui suatu medium untuk  menerimanya. Oleh karena itu, kini semakin banyak perusahaan yang  mengiklankan produknya melalui product placement, karena pesan yang ingin  disampaikan lebih efektif dan langsung mengenai target  audience  yang  diharapkan (Graw dan Hill, 2007:286). Secara umum konsep ini hampir disebut  mirip dengan strategi sponsorship, namun hal yang membedakan adalah bahwa  keberadaan product placement tidak menyebutkan kata ‘sponsor’ dalam tampilan  film atau acara televisi yang diikutinya, karena tampil sebagai bagian dari acara  televisi tersebut. Tingginya kegiatan product placement dalam komunikasi merek  produk industri mengindikasikan bahwa pengiklan menggunakan teknik di dalam mempengaruhi sikap konsumen terhadap sebuah merek (Avery and Ferraro,  2000).
Product placement dipelopori oleh Lumiere bersaudara yang menampilkan  produk bermerek Lever Bros, yang sekarang dikenal sebagai Unilever, pada filmfilm bisu di tahun 1890an. Mobil Buick dan kulkas General Electric  banyak  digunakan sebagai property pada film-film Warner Bros di tahun 1920 hingga  1930 an. Jadi Product placement  di Amerika bukanlah suatu hal yang baru.
 Produk- produk telah ditempatkan secara strategis dalam sebuah film dari seabad  yang lalu. Di Indonesia, perkembangan penggunaan product placement sudah  semakin sering terjadi. Misalnya, dalam film D’Bijis, yang pada beberapa scene secara gamblang memperlihatkan beberapa produk seperti Class Mild atau Gery  Chocolate sebagai latar pada beberapa scene. Dalam film “Mengejar Mas-Mas”  menampilkan produk- produk seperti  Ritz mesis coklat, Momogi, dan  harian  kompas serta beberapa nama seperti Samsung, KFC, Lucky Strike.
Product placement juga banyak dijumpai dalam program ajang pencari  bakat yang ditayangkan sejumlah stasiun televisi contohnya programIndonesian  idol 2007 dan Mamamia Show 2007 yang menampilkan beberapa produk yaitu  Wafer, Tango, Kacang Kayaking  dalam acara TV Indonesian idol (RCTI)  serta  Tolak Angin Tolak Angin Flu dan Pop Mie dalam acara TV Mamamia  Show  (Indosiar), testimoni mengenai sebuah produk yang dibawakan oleh selebritis  yang beritanya ditayangkan dalam acara Insert  (TransTV) yang menunjukkan  seolah-olah selebritis menggunakan produk tersebut, dan acara sulap Cinta (Juga)  Kuya yang menampilkan So Good. Contoh yang lain adalah product placement yang ada pada program TakeMe Out Indonesia (Indosiar), testimoni produk yang  dibawakan oleh para kontestan dan pembawa acaranya. Product Placement  juga  tak luput dari siaran berita, yaitu siaran berita ” Apa Kabar Indonesia “ yang  ditayangkan di TV One. Produk  – produk yang ditampilkan adalah biskuit  Malkis Roma, Kopi Enak, Mi Seedap.  Produk ini ditempatkan diatas meja  presenter dan di munculkan di TV flash acara ini.
 Peran product placement begitu luas dalam berbagai media partisipasinya,  secara khs peneliti membatasi penelitian ini hanya untuk meneliti pengaruh  product placement terhadap sikap audience atas merek dalam acara televisi saja.
Penelitian ini menggunakan acara televisi Take Me Out Indonesia sebagai media  yang dijadikan contoh studi kasus untuk mengaplikasikan product placement pada  acara televisi. Salah satu acara yang menampilkan  banyak produk/merek yang  dibawakan oleh presenter dan para kontestan yang sudah mendapat pasangan.
Dengan promosi melalui product placement mau tidak mau penonton tentunya  akan melihat produk- produk yang ditampilkan. Produk atau merek yang sering  ditampilkan adalah  Kacang  Garuda,  Gery Chocolatos, Mounte, E-Juss.
Kemunculan produk itu sendiri dapat membantu membangun jalan cerita acara  televisi tersebut.


Skripsi Manajemen:Pengaruh Product Placement Terhadap Sikap Atas Merek Gery Chocolatos Dalam Acara TV Take Me Out
Download lengkap Versi PDF >>>>>>>KLIK DISINI

Bab I
Download 
 Bab II
 Download 
 Bab III - V
 Download 
Daftar Pustaka
 Download 
Lampiran
Download