PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kacang hijau (Vigna radiata L.) merupakan
salah satu komoditas tanaman kacang-kacangan yang banyak dimakan rakyat Indonesia, seperti:
bubur kacang hijau dan isi onde-onde, dan lain-lain. Kecambahnya dikenal sebagai tauge.
Tanaman ini mengandung zat-zat gizi, antara lain: amylum, protein, besi, belerang,
kalsium, minyak lemak, mangan, magnesium, niasin, vitamin (B1, A, dan E).
Manfaat lain dari
tanaman ini adalah dapat digunakan untuk pengobatan hepatitis, terkilir, beri-beri,
demam nifas, memulihkan kesehatan, kurang darah, jantung mengipas, dan kepala pusing (Atman,
2007) Produksi kacang hijau tahun 2006
di Provinsi Sumatera Utara sebesar 6.537 ton dengan luas lahan 6.173 ha, namun pada tahun
2007 mengalami penurunan hingga 1.782 ton akibat penurunan luas lahan sebesar 1.504 ha.
Penurunan produksi yang drastis kemudian mengalami peningkatan produksi sebesar 638
ton, dengan peningkatan tersebut disebabkan oleh kenaikan luas panen sebesar 591 ha atau
12,93% produktivitas juga mengalami kenaikan sebesar 0,02 kw/ha atau 0,19 %. Namun pada
tahun 2009 dan 2010 mengalami penurunan produksi hingga 2.148 ton akibat penurunan
luas lahan sebesar 2.050 ha dari tahun 2008 dari luas lahan yang mencapai 6.173 ha menjadi
3.110 ha (BPS, 2011).
Di lahan kering
selain ditanam secara monokultur, sebagian besar ditanam secara tumpangsari dengan palawija lainnya seperti
jagung atau ubi kayu. Petani sampai saat ini tidak jarang yang menggunakan benih
asal-asalan artinya benih yang digunakan menyisihkan sedikit hasil panen sebelumnya, membeli dari
tetangga atau membeli di pasar sehingga kebanyakan
tidak menggunakan benih unggul bermutu dan berlabel. Hal ini yang dilakukan dari tahun ke tahun, karena berdasarkan hasil
pengamatan di lapang sangat sulit sekarang ini ditemukan benih kacang hijau unggul nasional
yang tersedia dipasaran atau penangkar benih (Sudarto, dkk, 2003).
Peningkatan
produksi kacang hijau dengan intensifikasi dapat dilakukan melalui kegiatan seleksi varietas/galur yang dapat
beradaptasi pada lingkungan yang spesifik. Hal ini akan mendukung program ekstensifikasi terutama
pada lahan marginal, seperti lahan pasang surut, lahan salin dan lahan kering lainnya.
Dengan demikian diperlukan teknik budidaya yang sesuai dan penggunaan varietas yang tahan
untuk mengurangi pengaruh buruk lingkungan
marginal (Farid dan Dariati, 2003).
Contoh Skripsi Agronomy:Respons Pertumbuhan Dan Produksi Kacang Hijau (Vigna Radiata L.) Hasil Mutasi Radiasi Sinar Gamma Terhadap Cekaman Kekeringan
Downloads Versi PDF >>>>>>>Klik Disini
Bab I
|
Downloads
| |
Bab II
|
Downloads
| |
Bab III - V
|
Downloads
| |
Daftar Pustaka
|
Downloads
| |
Lampiran
|
Downloads
|
Artikel terkait skripsi diantaranya : contoh proposal penelitian kualitatif, contoh proposal penelitian kuantitatif,contoh judul skripsi, contoh skripsi,contoh proposal,download skripsi, proposal skripsi, Kumpulan Contoh skripsi, contoh artikel, contoh makalah,proposal penelitian, karya tulis, judul seminar akuntansi, proposal tentang, beasiswa disertasi, laporan ta, tugas ta, tesis akuntansi keuangan, tesis kesehatan, proposal tesis akuntansi, contoh-contoh tesis, tesis gratis, tesis contoh, contoh bab 1 tugas akhir, kumpulan tugas akhir akuntansi, proposal pengajuan tugas akhir, contoh laporan tugas akhir akuntansi, judul tugas akhir jurusan akuntansi.