BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Salah satu
sisi negatif kemajuan
globalisasi terhadap generasi
muda Jawa (GMJ)
adalah kemerosotan kemampuan berbicara bahasa
Jawa (BJ), khsnya ragam
krama (krama alus). GMJ
lebih menguasai dan senang
menggunakan BJ ragam
ngoko atau bahasa
Indonesia (BI) sebagai
bahasa percakapan keseharian daripada
BJ ragam krama
yang memiliki nilai
kesantunan tinggi. Kemerosotan kemampuan berbicara ragam
krama juga banyak ditemukan di
kalangan pelajar SMA/sederajat. Salah satu alasan klasik
peserta didik, ragam krama memiliki kosa kata
yang beragam berdasarkan
tingkat tutur (undha-k basa)
atau konteks pembicaraan sehingga relatif sulit dipelajari.
Seperti dalam kata (makan) ada kosa kata
mangan ‘makan’ (ngoko), nedha ‘makan’ (krama
andhap), dan dhahar ‘makan’
(krama inggil), dan
sebagainya. Celakanya anggapan
yang sebenarnya keliru
tersebut kemudian berkembang,
BJ ragam krama
yang dianggap sulit akhirnya jarang
dipelajari dan digunakan
sebagai bahasa komunikasi
dalam keseharian.
Faktor lain penyebab siswa
kesulitan dalam belajar berbicara ragam krama karena strategi pengajaran
yang dilakukan guru
kurang mampu membangkitkan motivasi belajar bagi peserta didik. Dalam
pembelajaran operatif guru cenderung menggunakan pendekatan
yang kurang efektif
dan konvensional. Umumnya model
yang diterapkan guru
saat kegiatan belajar
mengajar (KBM) di
kelas terkesan klasikal,
peserta didik umumnya
hanya datang, duduk, dan
diam (mendengarkan penjelasan
guru). Hal itu tentu jauh dari kesan bahwa sebenarnya guru
adalah seorang fasiltator
dan motivator. Walberg dkk.
menegaskan bahwa motivasi
mempunyai kontribusi antara
11 sampai 20
persen terhadap prestasi belajar. Studi
Suciati menyimpulkan kontribusi
motivasi 36 %,
sedangkan Mc Clelland
menunjukkan kontribusinya sampai
64 % terhadap
prestasi belajar (Supriyono,
2009: 162). Hakikat motivasi
belajar adalah dorongan
internal dan eksternal
pada peserta didik
yang sedang belajar
untuk mengadakan perubahan perilaku.
Permasalahan pembelajaran dalam Mata
Pelajaran (Mapel BJ)
ini juga terjadi
di SMA Majelis
Tafsir Alquran (MTA)
Surakarta. Menurut hasil pengamatan
lapangan dan wawancara dapat disimpulkan penyebabnya adalah (1) strategi pengajaran yang dilakukan guru kurang
efektif dan belum memperhatikan konsep
pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan, dan (2) model pembelajaran masih menghasilkan
kemampuan berbicara ragam krama relatif rendah.
Nilai yang dicapai
siswa untuk Kompetensi
Dasar (KD) Micara kanthi nggunakake unggah-ungguh basa ‘Berbicara
sesuai tingkat kesantunan’ di kelas XI
semester gasal, khsnya di kelas XI A4 rata-rata hanya berkisar dari angka Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 73.
Sementara siswa yang dinyatakan tuntas
secara individual baru mencapai 44,82 %.
Guru pengajar
beranggapan model atau
gaya pengajaran ceramah
yang dilakukan sejauh
ini sudah pas dan menyesuaikan dengan
pembelajaran yang lazim
dilakukan oleh para guru.
Persepsi ini tentu
masih menempatkan guru sebagai
sumber ilmu dan merupakan penghambat bagi siswa untuk belajar secara maksimal.
Padahal strategi pembelajaran
bahasa apalagi untuk
kompetensi berbicara dibutuhkan
pembelajaran yang diarahkan
ke dalam tujuan-tujuan operasional
yang merupakan produk
akhir. Karena itu
siswa perlu dikenalkan dengan metode
komunikasi interaktif atau
berdiskusi untuk membiasakan
siswa belajar berbicara ragam
krama secara langsung dan optimal. Metode komunikasi menitikberatkan pada
terjadinya komunikasi selama
proses belajar berlangsung dan
faktor pengajar memegang
posisi penting selama
proses belajar (Iskandarwassid, 2011: 60).
Dalam konteks
pembelajaran berbicara BJ
ragam krama di
kelas XI A4 SMA
MTA Surakarta, kesulitan belajar yang sering dialami siswa antara lain (1) penguasaan
kosa kata krama rendah,
(2) kemampuan membedakan
kosa kata krama berdasarkan unggah-ungguh basa kurang,
dan (3) keengganan para siswa dalam menggunakan
BJ krama untuk
bahasa keseharian dalam
pembelajaran.
Harjodipuro (2000: 20) menjelaskan, unggah-ungguh basa merupakan
persoalan memilah dan memilih bahasa
(antara ngoko dan krama) yang mempertimbangkan (1)
siapa yang mengajak
bicara/O1, (2) siapa
yang diajak bicara/O2/O3,
dan seterusnya, (3) suasana dalam
pembicaraan, (4) perkara yang dibicarakan, dan (5) tujuan pembicaraan.
Akhirnya, penelitian
ini menawarkan strategi
pengajaran BJ dalam kompetensi berbicara ragam krama,
khsnya di kelas
XI A4 SMA
MTA Surakarta dengan
pendekatan cooperatif
learning (belajar bersama)
model cooperative script (CS).
Karakteristik model belajar bersama menjadikan siswa lebih tertarik dan mudah menemukan pemecahan
masalahnya. Model CS sebagai pendekatan
untuk mendorong peserta didik lebih
semangat belajar. Dengan pola belajar menyimak,
mengoreksi, menghafal, atau
mengikhtisarkan bagian-bagian materi yang dipelajari, siswa lebih mudah
dalam belajar berbicara ragam krama.
Materi yang digunakan atau dibaca
siswa dalam model ini adalah naskah berita BJ ragam
krama dari media Terang
Abadi Televisi (TATV)
Surakarta. Dipilihnya sumber
media tersebut karena
pertimbangan animo dan
apresiasi masyarakat di wilayah
Surakarta dan sekitarnya pada rubrik berita
BJ di TATV yang lumayan besar.
Dengan pendekatan membaca
naskah berita ragam
krama, siswa mampu mengidentifikasi kosa
kata krama, memahami arti kata
dan kalimat, kaidah penulisan, serta dapat digunakan sebagai
rujukan bahasa keseharian. Selebihnya, untuk
menambah wawasan dan kemampuan berbicara ragam krama, para siswa juga
bisa mengapresiasi secara
langsung siaran berita
di TATV Surakarta
pada rubrik Terang Sandyakala (setiap pukul
16.30 WIB) dan Kabar
Wengi (setiap pukul 22.00 WIB).
Dalam penelitian
ini, dapat dideteksi pengetahuan
dan kemampuan berbicara BJ ragam krama
siswa melalui instrumen
dan teknik penilaian
yang berupa wawancara (tes lisan)
dan tes tertulis. Penilaian wawancara dan tes tertulis disajikan di awal pelajaran (pre test) untuk
menjajaki kemampuan awal siswa, dan kemudian pada
masa siklus dilakukan
melalui observasi dan interpretasi, wawancara,
sekaligus tes kembali
di akhir pelajaran (post test), serta
data-data pendukung penilaian
lain yang relevan.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan
latar belakang masalah
sebagaimana dikemukakan di
atas akhirnya rumusan masalah
dapat dirumuskan sebagai berikut.
1. Apakah penerapan model
pembelajaran cooperative script dapat meningkatkan motivasi
belajar siswa dalam
pembelajaran berbicara berbahasa Jawa ragam krama bagi siswa kelas XI A4 SMA MTA
Surakarta? 2. Apakah penerapan model pembelajaran cooperative script dapat
meningkatkan kemampuan berbicara
berbahasa Jawa ragam krama bagi siswa kelas XI A4 SMA MTA Surakarta? C. Tujuan Penelitian Mengacu kepada
rumusan masalah di
atas, tujuan penelitian
ini adalah sebagai berikut.
1. Meningkatkan motivasi belajar
siswa dalam berbicara
berbahasa Jawa ragam krama
dengan menggunakan model pembelajaran cooperative script bagi siswa kelas XI A4 SMA MTA Surakarta.
2. Meningkatkan
kemampuan berbicara berbahasa
Jawa ragam krama menggunakan
model pembelajaran cooperative script bagi siswa kelas XI A4 SMA MTA Surakarta.
>
Tahun 2006 Tentang
Tata Cara Pencalonan,
Pemilihan, Pelantikan, dan
Pemberhentian Kepala Desa sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan
Daerah Kabupaten Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Perubahan atas
Peraturan Daerah Kabupaten Nomor
11 Tahun 2006 Tentang
Tata Cara Pencalonan, Pemilihan, calon hanya
1(satu) orang sebagaimana
dimaksud dalam Pasal
24 ayat (2) mendapat
dukungan suara kurang dari 50% (lima puluh persen) dari jumlah suara
yang sah, maka diadakan pemilihan ulang sampai mendapat dukungan Menjelang
pemilihan kepala desa putaran ke
lima, panitia pemilihan mengadakan rapat untuk merancang
penyelenggaraan pemilihan ulang. Pada saat
bersamaan, massa melakukan pengerusakan bangunan kantor kepala desa sebagai
wujud kekecewaan. Masyarakat
menilai terdapat misi
dari pihakpihak tertentu
untuk memenangkan calon
tunggal. Akan tetapi,
proses pemilihan kepala
desa tidak menyimpang
dari peraturan yang
ada.Skripsi Hukum:Peningkatan Kemampuan Berbicara Berbahasa Jawa Ragam Krama Dengan Model Pembelajaran Cooperative Script Pada Siswa Kelas Xi A4 Sma Mta Surakarta Tahun Pelajaran 20132014
Download lengkap Versi PDF >>>>>>>KLIK DISINI
Bab I
|
Download
| |
Bab II
|
Download
| |
Bab III - V
|
Download
| |
Daftar Pustaka
|
Download
| |
Lampiran
|
Download
|