Skripsi Hukum:Efektivitas Ekstrak Bawang Putih Untuk Pengendalian Hama Krop Kubis (Crocidolomia Pavonana)


PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Crocidolomia  pavonana  merupakan  salah  satu  jenis  hama  utama yang  menyerang   tanaman  famili Brassicaceae.  Crocidolomia  pavonana (F.).  (sin.
Crocidolomia  binotalis Zeller)  merupakan  hama  oligofag  yang  menyerang  berbagai  tanaman  sayuran Brassicaceae  (Kalshoven, 1981).  Kerusakan  akibat  serangan  oleh  larva  C.  pavonana dapat  terjadi  sejak  tanaman  muda  hingga  menjelang panen. Keberadaan serangga hama krop C. pavonana dapat berpotensi  menurunkan tingkat produksi tanaman kubis-kubisan (Sastrosiswojo 1981).
C. pavonana dikenal sebagai hama yang sangat rakus secara berkelompok  dapat  menghabiskan  seluruh  daun  dan  hanya  meninggalkan  tulang  daun.  Pada  populasi  tinggi  terdapat  kotoran  berwarna  hijau  bercampur  dengan  benangbenang. Larva C.  pavonana  umumnya  mengkonsumsi  daun  pada  permukaan  bagian  bawah.  Larva  instar  awal  memakan  daun  dan  meninggalkan  lapisan  epidermis  yang  kemudian  berlubang  setelah  lapisan  epidermis  tersebut  kering.

Setelah mencapai instar ke-3, larva memencar dan menyerang bagian yang lebih  dalam  kemudian  menggerek  ke  dalam  krop  dan  menghancurkan  titik  tumbuh  (Sastrosiswojo & Setiawati, 1993).
Hama  ini  sangat  merusak  karena  larva  memakan  daun  baru  di  bagian  tengah  tanaman  kubis.  Saat  bagian  tengah  telah  hancur,  larva  pindah  ke  ujung  daun  dan  kemudian  turun  ke  daun  yang  lebih  tua. Kebanyakan  tanaman  yang  terserang akan hancur seluruhnya jika hama krop kubis tidak dikendalikan.
Menurut  Uhan  (1993),  kerusakan  yang  disebabkan C.  pavonana dapat  menurunkan  hasil  baik  kualitas  maupun  kuantitas,  karena  menyebabkan  kerusakan krop kubis  bahkan  gagal  membentuk krop. Kehilangan hasil akibat C.
pavonana  dapat  mencapai 65,8%. Menurut Kalshoven (1981), keberadaan pada  tanaman sawi dapat menyebabkan  kerugian 100% .  Besarnya kerusakan tanaman  oleh  suatu  hama  tergantung  pada  kelimpahan  populasi  hama  tersebut    di  pertanaman.  Fluktuasi  populasi  hama  C. pavonana di lapang dipengaruhi oleh  berbagai  faktor,  di  antaranya  imigrasi,  emigrasi,  kematian,  dan  kelahiran.
1     Fluktuasi tingkat  kelahiran  suatu hama  merupakan  resultan  dari  berbagai  faktor  luar  (lingkungan)  dan    faktor    dalam  seperti  reproduksi  dan  perkawinan (Syahputra et al. 2002).
Insektisida  kimia  masih  menjadi  andalan  petani sayur-sayuran termasuk  kelompok  tanaman  kubis-kubisan seperti brokoli,  kubis,  sawi putih,  kol bunga,  dan lain-lain dalam upaya melindungi pertanaman mereka dari serangan hama dan  penyakit. Bahkan  tidak  sedikit petani yang mengaplikasikan insektisida kimia  sebagai  tindakan jaga-jaga  (preventif) agar pertanaman mereka  tidak  terserang  oleh  hama  dan  penyakit sehingga dalam satu musim  frekuensi  pengaplikasian  insektisida sintetik sangat tinggi  Namun penggunaan insektisida kimia yang tidak  tepat dan  secara terus menerus dapat menimbulkan berbagai  efek samping yang  merugikan,  yaitu   resistensi    dan    resurjensi    serangga    hama   sasaran,  terbunuhnya  musuh alami,  pencemaran   lingkungan, dan  masalah  residu pada hasil    panen  (Dono  et  al.  2010).  Sehingga perlu  dikembangkan  sarana  pengendalian  yang  ramah  lingkungan.  Salah  satu  sarana  pengendalian  hama  alternatif  yang  layak  dikembangkan  adalah  insektisida  nabati  karena  mudah  terurai di lingkungan.
Bawang  putih  diduga  mempunyai  potensi   sebagai  insektisida  nabati.
Bawang putih mengandung senyawa allisin yang dapat menjadikan bawang putih  sebagai insektisida  nabati.  Aroma  tajam  menyengat  yang  dikeluarkan allisin membuat  hama  enggan  mendekat.  Selain  tidak  disukai, allisin berakibat  buruk  terhadap sistem koordinasi serangga. Penggunaan allisin dari bawang putih tidak  akan  memunculkan  resistensi  karena  baunya  saja  sudah  membuat serangga  enggan mendekat (Widodo dan Sutiyoso 2011).
B.  Perumusan Masalah Perumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.  Bagaimana pengaruh ekstrak beberapa jenis bawang putih terhadap mortalitas larva C. pavonana? 2.  Bagaimana pengaruh ekstrak beberapa jenis bawang putih terhadap kegagalan  penetasan telur C. pavonana?     3.  Bagaimana pengaruh ekstrak  beberapa jenis bawang  putih  terhadap perilaku imago C. pavonana? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : 1.  Mengetahui pengaruh ekstrak beberapa jenis bawang putih terhadap mortalitas larva C. pavonana.
2.  Mengetahui pengaruh ekstrak beberapa jenis bawang putih terhadap kegagalan  penetasan telur C. pavonana.
3.  Mengetahui pengaruh ekstrak beberapa jenis bawang putih terhadap perilaku  imago C. pavonana.
Manfaat dari penelitian ini adalah: 1.  Memberikan pertimbangan tentang  penggunaan ekstrak bawang putih sebagai  insektisida nabati pengendali C. pavonana.
2.  Memberikan  informasi  kepada  masyarakat  tentang alternatif   penggunaan  ekstrak bawang putih sebagai perotasi penggunaan insektisida kimia sebagai  pengendali C. pavonana.


Skripsi Hukum:Efektivitas Ekstrak Bawang Putih Untuk Pengendalian Hama Krop Kubis (Crocidolomia Pavonana)
Download lengkap Versi PDF >>>>>>>KLIK DISINI

Bab I
Download 
 Bab II
 Download 
 Bab III - V
 Download 
Daftar Pustaka
 Download 
Lampiran
Download