BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Indonesia sebagaimana kita ketahui merupakan
negara agraria dan Sumatera Utara mempunyai
potensi besar dibidang agraria, antara lain dari hasil pertanian, perkebunan dan hasil hutan. Salah satu hasil
perkebunan rakyat yang memilki nilai ekspor
adalah tanaman pinang. Sektor perkebunan memegang peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Lebih dari 2/3
penduduk Indonesia tinggal diwilayah pedesan
dan lebih dari 30% menggantungkan hidup dari sektor tersebut. Sektor perkebunan telah mampu menjadi tulang punggung
kehidupan bagi sebagian besar penduduk
Indonesia. Kontribusi utama sektorperkebunan terhadap pembangunan nasional telah berhasil secara nyata
meningkatkan kesejahteraan masyrakat dan menunjang sektor non perkebunan seperti
pertanian dan perikanan melalui penyediaan bahan baku untuk industri. Sektor perkebunan
dalam pembangunan perekonomian nasional
saat ini mempunyai peranan strategis. Peranan tersebut tidak hanya sebagai sumber pangan pulahan juta penduduk tetapi
juga dapat meningkatkan perluasan lapangan
pekerjaan di pedesaan, bahan baku industri dan sebagai sumber devisa serta pendapatan negara. (Mubyarto,1993).
Buah pinang mengandung tanin,
lemak, magnesium, nitrogen, fosfor dan alkoloid.
Pemanfaatan buah pinang belum
banyak diketahui masyarakat selain untuk ramuan sirih dan ditanam hanya untuk pagar dan
pelindung tanaman.
Tanin mempunyai kegunaan bermacam
– macam dalam industri seperti industri kulit,
industri tekstil, industri kimia dan industri farmasi. Dari hasil percobaan
yang telah dilakukan menunjukkan bahwa
tanin yang terdapat dalam pada buah pinang dapat diisolasi dengan metode ekstraksi dengan
alkohol. Kebutuhan tanin di Indonesia yang
bersumber dari badan pusat statistik seperti yang terdapat pada tabel dibawah
ini.
Tabel 1.1 Data Statistik Impor Tanin Di
Indonesia.
Tahun Kebutuhan/ tahun (Kg) Nop 2003 Mei 2004 Nop 2005 April 2006 Sept 2007 30.632.166 33.818.130 28.281.173 62.385.158 38.614.579 (Sumber: BPS- Indonesia,2007) 1.2 Perumusan Masalah Kebutuhan pasar yang menyebabkan pentingnya
pertimbangan pembangunan pabrik tanin
dari biji pinang dengan proses yang efisien, ekonomis dan ramah lingkngan. Pra rancangan tanin dari biji
pinang diharapkan dapat menjadi potensi perkebunan
yang belum dimanfaatkan. Pertimbangan untuk mendirikan pabrik diharapkan dapat memenuhi kebutuhan tanin
dalam negri yang selama ini harus diimport
dari luar negri.
1.3 Tujuan Perancangan Pabrik Tujuan pembuatan pra rancangan pabriktanin
dari biji pinang adalah untuk menerapkan
disiplin ilmu teknik kimia khsnya perancangan, proses dan operasi teknik kimia.
1.4 Manfaat Perancangan Manfaat pra rancangan pabrik tanin daribiji
pinang adalah memberi gambaran kelayakan
(feasbility)pabrik ini untuk dikembangkan di Indonesia. Dimana nantinya gambaran tersebut menjadi patokan untuk
pengambilan keputusan terhadap pendirian pabrik.
Skripsi Chemical EngineeringPra Rancangan Pabrik Tanin Dari Biji Pinang Kapasitas Produksi 27.775 TonTahun
Download lengkap Versi PDF >>>>>>>KLIK DISINI
Bab I
|
Download
| |
Bab II
|
Download
| |
Bab III - V
|
Download
| |
Daftar Pustaka
|
Download
| |
Lampiran
|
Download
|