BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Perkembangan industri di
Indonesia, khsnya industri kimia semakin mengalami peningkatan, meskipun sempat
dilanda krisis ekonomi. Oleh karena itu permintaan
akan bahan baku pun semakin tinggi, sehingga produksi dalam negeri tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan
tersebut, untuk pemenuhan kebutuhan tersebut, Indonesia melakukan impor bahan
baku. Namun, krisis ekonomi yang melanda Amerika pada akhir tahun 2008
memberikan pengaruh terhadap perekonomian
dunia, termasuk Indonesia sebagai Negara berkembang. Sehingga untuk mengatasi semakin memburuknya
perekonomian negara, salah satu kebijakan yang diambil pemerintah adalah mengurangi
impor. Pengembangan industri dalam memenuhi
kebutuhan dalam negeri merupakan salah satu cara untuk mengurangi impor. Sehingga dengan kebijakan ini,
diharapkan industri dalam negeri akan mengalami
peningkatan.
Vinil asetat merupakan hasil
industri kimia yang hingga saat ini masih belum dapat dipenuhi dari produksi dalam negeri.
Penggunaan vinil asetat yang utama saat ini
adalah sebagai bahan intermediet untuk membuat polimer, pelapis, cat, film, tekstil dan produk – produk akhir lainnya.
Penggunaan vinil asetat yang terbesar adalah untuk pembuatan polimer, seperti
polyvinil asetat, polyvinil alkohol, polyvinil butyral, etilen vinil alkohol, vinil
klorida-vinil asetat kopolimer, dan sebagainya.
Berdasarkan data impor statistik
tahun 2006-2008, kebutuhan vinil asetat di Indonesia adalah sebagai berikut : Tahun Kebutuhan (Kg) 2006 26.889.
2007 30.315.
2008 31.310.
2009 37.193.
(BPS Indonesia, 2010) Dari data di atas terlihat bahwa kebutuhan
vinil asetat terus mengalami peningkatan
setiap tahun. Selain itu kebutuhan akan vinil asetat di dunia juga tinggi.
Pada tahun 2006 kebutuhan dunia akan
vinil asetat adalah 1,17 juta ton, dan diperkirakan akan terus meningkat sebesar 3,3
– 3,9% setiap tahunnya hingga tahun 2011.
Jadi jelaslah bahwa pendirian
pabrik vinil asetat di Indonesia sangat diperlukan, dengan alasan sebagai berikut: • Memenuhi kebutuhan vinil asetat di dalam
negeri.
•
Meningkatkan pendapatan negara melalui ekspor vinil asetat untuk
memenuhi kebutuhan vinil asetat dunia.
•
Menambah lapangan kerja baru.
Dengan pertimbangan di atas, maka
sangatlah tepat sekarang ini bagi para investor untuk menanam modalnya guna mendirikan pabrik
vinil asetat di Indonesia.
1.2 Perumusan Masalah Kebutuhan bahan kimia vinil
asetat mengalami peningkatan setiap tahun.
Melihat hal ini, Indonesia
memiliki peluang untuk memproduksi vinil asetat dalam pemenuhan kebutuhan dalam negeri. Untuk tujuan
tersebut, maka perlu adanya prarancangan pabrik vinil asetat (monomer) dengan
proses asetilen.
1.3 Tujuan PraRancangan Pabrik Tujuan
prarancangan pabrik pembuatan vinil asetat dari asetilen dan asam asetat adalah untuk menerapkan disiplin ilmu teknik
kimia, khsnya dibidang prarancangan,
proses, operasi teknik kimia dan
evaluasi ekonomi pabrik sehingga akan
memberikan gambaran kelayakan prarancangan pabrik pembuatan vinil asetat.
1.4 Manfaat Pra Rancangan Pabrik Pra rancangan
pabrik vinil asetat dapat bermanfaat untuk informasi awal bagi para investor yang akan mendirikan pabrik
tersebut. Karena dengan adanya pabrik tersebut, dapat mengurangi tingkat impor
Indonesia terhadap vinil asetat. Disamping itu, juga untuk memanfaatkan sumber daya alam
Indonesia dan memberikan nilai tambah
pada bahan baku. Manfaat lain yang ingin dicapai dengan didirikannya pabrik ini adalah akan terbukanya lapangan
kerja dan memacu rakyat untuk meningkatkan
produksi dalam negeri yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Skripsi Chemical EngineeringPra Rancangan Pabrik Pembuatan Vinil Asetat Dari Asetilen dan Asam Asetat Dalam Fasa Gas Dengan Kapasitas 40.000 TonTahun
Download lengkap Versi PDF >>>>>>>KLIK DISINI
Bab I
|
Download
| |
Bab II
|
Download
| |
Bab III - V
|
Download
| |
Daftar Pustaka
|
Download
| |
Lampiran
|
Download
|