BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Perkembangan industri diIndonesia sebagai
Negara yang sedang berkembang merupakan
usaha jangka panjang untuk merombak struktur perekonomian nasional.
Menuju era globalisasi yang lebih
menitikberatkan pada sub agroindustri sesuai dengan kekayaan alam yang dimiliki.
Pembangunan agroindustri
ditingkatkan agar mampu menjamin pemanfaatan hasil pertanian secara optimal dengan
memberikan nilai tambah yang tinggi melalui pengembangan dan penguasaan teknologi
pengolahan, melalui keterkaitan yang menguntungkan
antara petani, produsen dengan pihak industri (GBHN 1993).
Salah satu upaya peningkatan
nilai tambah pada sub sektor agroindustari adalah pemanfaan pati sagu sebagai bahan baku
pembuatan glukosa. Selain untuk pengolahan
glukosa, sagu dapat juga diolah menjadi bahan makanan. Hal ini tentunya akan menguntungkan pihak petani sagu
karena akan mempermudah bagi pemasaran
hasil tanamannya dan juga menguntungkan pihak industri.
Menurut data statistik, banyaknya
pati sagu secara umum yang digunakan sebagai
bahan baku industri pangan pada tahun 2007 sebanyak 3.889.264 kg dengan nilai kurang lebih US $1.113.102. (Badan Pusat
Statistik Indonesia 2007).
Dari data tersebut, maka nilai
sagu dapat lebih berharga jikadiolah sedemikian rupa dengan cara yang tepat maka akan lebih
bernilai tambah, sehingga dapat lebih meningkatkan
pendapatan nasional dan menigkatkan taraf hidup petani melalui pemberdayaan sumber pertanian yaitu sagu.
Kebutuhan glukosa di Indonesia
ditunjukkan pada tabel berikut : Tahun
Jumlah (kg) Nilai (US$) 2003 2004 2005
2006 2007 950.436
1.320.436 1.800.386 2.334.954 3.889.264 392.485 515.696 759.570 1.112.721 1.133.102 Sumber : ( Badan Pusat Statistik, Sumatera
Utara (2007 ) Dari beberapa gambaran
mengenai glukosa tesebut di atas, dapat disimpulkan bahwa, besar peluang untuk dapat meningkatkan
jumlah produksi glukosa, dengan pemanfaatan
pati sagu sehingga dapat meningkatkan perekonomian negara.
1.2 Perumusan Masalah Kebutuhan pasar menyebabkan pentingnya
pertimbangan pembangunan pabrik glukosa
mononidrat dalam proses yang efisien, ekonomis dan ramah lingkungan. Pra rancangan pabrik glukosa monohidrat dari
tepung sagu diharapkan dapat menjadi solusi
yang tepat untuk memenuhi kriteria tersebut, selain sebagai pemanfaatan potensi alam yang belum dimanfaatkan.
Pertimbangan umtuk mendirikan pabrik diharapkan
untuk memenuhi kebutuhan gula dalam negeri tanpa harus melakukan impor dari luar negeri.
1.3 Tujuan Perancangan Tujuan pembuatan pra rancangan pabrikglukosa
monohidrat dari pati sagu adalah untuk
menerapkan disiplin ilmu teknik kimia industri khsnya perancangan, proses dan operasi teknik kimia.
1.4 Manfaat Perancangan Manfaat pra rancangan pabrik glukosa
monohidrat dari tepung sagu ini adalah memberi
gambaran kelayakan (feasibility) pabrik ini untuk dikembangkan di Indonesia. Dimana nantinya gambaran tersebut
menjadi patokan untuk pengambilan keputusan
terhadap pendirian pabrik.
Manfaat yang lain yang dapt
diproleh adalah dapat membuka lapangan kerja dan dapat memicu rakyat untuk meningkatkan
produksi dalam negeri.
Skripsi Chemical EngineeringPra Rancangan Pabrik Pembuatan Glukosa dari Sagu dengan Kapasitas 2000 TonTahun
Download lengkap Versi PDF >>>>>>>KLIK DISINI
Bab I
|
Download
| |
Bab II
|
Download
| |
Bab III - V
|
Download
| |
Daftar Pustaka
|
Download
| |
Lampiran
|
Download
|