BAB I PEDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kemajuan industri di Indonesia dewasa ini
cukup pesat, terutama dalam bidang pemanfaatan
hasil-hasil pertanian, perkebunan, pertambangan, dan berbagai jenis hasil hutan. Kemajuan tersebut ditujukan untuk
mendukung program pemerintah dalam
pemanfaatan sumber daya bagi keperluan industri baik dalam negeri maupun luar negeri. Salah satu sumber daya alam yang
tidak dapat diperbaharui adalah gas alam,
yang biasanya diperoleh dari dalam sumur dibawah perut bumi yang biasanya bergabung dengan minyak bumi. Indonesia
berpotensi sebagai produsen bahan-bahan produksi
gas alam bila di kelola secara intensif dan berpola pada permintaan pasar dalam negeri dan peluang ekspor.
Gas alam (natural gas) dewasa ini
menjadi sumber alternatif yang banyak digunakan
oleh masyarakat dunia untuk berbagai keperluan, baik untuk perumahan, komersial maupun industri. Di dalam dunia
industri gas alam (natural gas) dipergunakan
untuk bahan baku plastik, bahan baku pabrik pupuk, petrokimia, dan bahan dasar pembuatan hidrogen. Salah satu
jenis produk industri non pangan yang dibutuhkan
dan pemakaiannya terus meningkat akibat permintaan semakin banyak adalah hidrogen. Pada pra rancangan pabrik
ini, pembuatan hidrogen dilakukan dengan
menggunakan bahan baku berupa gas alam (natural gas) dengan proses cracking.
Kebutuhan hidrogen di Indonesia dapat dilihat
pada tabel 1.1. Hidrogen bukanlah sumber
energi (energy source)melainkan pembawa energi (energy carier), artinya
hidrogen tidak tersedia bebas di alam atau dapat ditambang layaknya sumber energi fosil tetapi dapat dihasilkan melalui
proses-proses tertentu. Salah satu cara untuk
menghasilkan gas hidrogen adalah dengan proses crackinggas alam.
Tabel 1.1 Kebutuhan impor hidrogen di
Indonesia Tahun Impor Jumlah (kg) 2007 37.819 2006 353.363 2005 918.869 2004 286.675 2003 11.210 Sumber : Biro Pusat Statistik Indonesia Dari tabel 1.1 kebutuhan impor hidrogendi
Indonesia pada tahun 2003-2007 selalu fluktuatif.Impor hidrogen mengalami penurunan pada tahun 2003 dan mengalami peningkatan pada tahun 2005 dan
mengalami penurunan kembali pada tahun
2007.
1.2 Perumusan Masalah Untuk memenuhi kebutuhan hidrogen di dalam
negeri sampai saat ini Indonesia masih
mengimpor, maka diperlukan suatu usaha agar permintaan hidrogen dapat dipenuhi dengan cara mendirikan pabrik
hidrogen. Pra rancangan pabrik hidrogen
ini menggunakan bahan baku utama gas alam (natural gas), dimana bahan bakunya diperoleh dari perusahan gas alam atau
pertamina. Pemilihan bahan baku ini didasarkan
atas pertimbangan bahwa proses crackinggas alam (natural gas) atau yang biasa disebut steam reformingmerupakan
salah alternatif untuk menghasilkan hidrogen
yang kemurniannya lebih tinggi dan gas alam memiliki komposisi metana yang tinggi yang merupakan salah satu komponen yang dibutuhkan dalam pembuatan hidrogen. 1.3
Tujuan Perancangan Tujuan perancangan
pabrik pembuatan hidrogen dari gas alam (natural gas) dengan proses crackingadalah untuk
mengaplikasikan ilmu teknik kimia yang meliputi
neraca massa, neraca energi, spesifikasi peralatan, operasi teknik kimia, utilitas, dan bagian ilmu teknik kimia
lainnya, juga gambaran untuk memenuhi aspek ekonomi dalam pembiayaan pabrik sehingga
memberikan gambaran kelayakan pra perancangan
pabrik pembuatan hidrogen dari gas alam (natural gas) dengan proses cracking.
1.4 Ruang Lingkup Perancangan Ruang lingkup dari perancangan pabrik hidrogen
dari gas alam (natural gas) dengan proses crackingadalah sebagai berikut: a.
Proses persiapan bahan baku yang bertujuan untuk menghilangkan kandungan sulfur (H2S) yang terdapat didalam
gas alam.
b. Proses pembentukan hidrogen dimana gas alam
dicampur dengan steam dari boiler di
dalam reformer c. Recoverypanas dari proses gas keluar, dimana
dalam proses recovery panas yang
dihasilkan dari reaksi pembentukan gas hidrogen untuk keperluan proses melalui beberapaalat penukar panas.
d. Proses pemurnian hidrogen dengan sistem PSA
(pressure swing adsorption) yaitu
pemisahan gas hidrogen dari impuritisnya seperti H2O, CO, CO2dan CH4yang tidak bereaksi.
e. Untuk menyempurnakan pra-rancangan pabrik
juga dilakukan atau disampaikan
pembahasan tentang aspek-aspek : instrumentasi dan keselamatan kerja, utilitas pabrik, lokasi dan
tata letak pabrik, organisasi dan manajemen
perusahaan, dan analisa ekonomi perusahaan.
1.5 Manfaat Perancangan Manfaat pra rancangan pabrik pembuatan
pembuatan hidrogen dari gas alam dengan
proses crackingadalah memberi gambaran kelayakan (feasibility) dari segi rancangan dan ekonomi pabrik ini untuk
dikembangkan di Indonesia. Dimana nantinya
gambaran tersebut menjadi patokan untuk pengambilan keputusan terhadap pendirian pabrik tersebut. Pembuatan hidrogen
dari gas alam dengan proses cracking diharapkan memenuhi kebutuhan dalam
negeriIndonesia di masa yang akan datang.
Manfaat lain yang ingin dicapai
adalah terbukanya lapangan kerja dan memacu
rakyat untuk meningkatkan produksi dalam negeri yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Skripsi Chemical EngineeringPra-Rancangan Pabrik Pembuatan Gas Hidrogen dari Gas Alam dengan Proses Cracking dengan Kapasitas 100 kgJam
Download lengkap Versi PDF >>>>>>>KLIK DISINI
Bab I
|
Download
| |
Bab II
|
Download
| |
Bab III - V
|
Download
| |
Daftar Pustaka
|
Download
| |
Lampiran
|
Download
|