Skripsi Manajemen: PENGARUH PELAKSANAAN PROMOSI TERHADAP INTENSI PERPUTARAN KARYAWAN PADA PT. TELKOM INDONESIA DIVISI REGIONAL I MEDAN


BAB I PENDAHULUAN
1.1   Latar Belakang Masalah
Manajemen merupakan alat untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Sistem manajemen yang baik akan memudahkan terwujudnya tujuan perusahaan,  karyawan, dan masyarakat. Dengan manajemen, daya guna dan hasil guna unsurunsur manajemen akan dapat ditingkatkan. Salah satu unsur manajemen itu adalah  man  atau manusia (Hasibuan, 2008:001). Usaha untuk mengelola dan  memanfaatkan sumber daya manusia membutuhkan manajemen yang baik, karena  manusia sebagai makhluk sosial mempunyai karakter yang berbeda dengan alat  produksi lainnya.
Manajemen sumber daya manusia adalah pemanfaatan sejumlah individu  untuk memcapai tujuan-tujuan organisasi (Mondy, 2008:004). Sedangkan  menurut Mathis (2006:003), manajemen sumber daya manusia adalah rancangan  sistem-sistem formal dalam sebuah organisasi untuk memastikan penggunaan  bakat manusia secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan-tujuan  organisasional.
Salah satu dorongan seseorang bekerja pada suatu perusahaan adalah  adanya kesempatan untuk maju. Sudah menjadi sifat dasar manusia pada  umumnya untuk menjadi lebih baik, lebih maju dari posisi yang dimiliki pada saat  ini. Karena itulah mereka menginginkan suatu “promosi” dalam hidupnya.

 Menurut Rivai (2009:199) promosi terjadi apabila seorang karyawan  dipindahkan dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain yang lebih tinggi dalam  pembayaran, tanggung jawab, atau level. Promosi mempunyai arti yang penting  bagi perusahaan, sebab dengan promosi berarti kestabilan perusahaan dan moral  karyawan akan terjamin.
Kebijakan perusahaan yang tidak sesuai dengan kebutuhan dan harapan  pekerja akan menyebabkan munculnya keinginan karyawan untuk berpindah kerja  atau intensi turnover. Intensi turnover adalah kecenderungan niat atau keinginan  karyawan untuk berhenti bekerja dari pekerjaannya secara sukarela menurut  pilihannya sendiri (Zeffane dalam Siregar, 2006:032) Intensi turnover merupakan suatu hal yang tidak dikehendaki perusahaan  karena akan menimbulkan kerugian baik dari segi biaya perekrutan karyawan baru,  sumber daya, maupun motivasi karyawan. Intensi turnover karyawan dalam suatu  perusahaan dapat disebabkan oleh upah yang terlalu rendah, ketidakpuasan atas  promosi karir, kondisi lingkungan kerja yang buruk, jam kerja yang melewati  batas, serta tidak adanya jaminan sosial yang diberikan perusahaan kepada  karyawan. Gejala yang dapat diamati pada karyawan yang memiliki intensi  turnover selain berusaha mencari lowongan kerja dan merasa tidak nyaman  bekerja di perusahaan juga memiliki gejala-gejala sering mengeluh, merasa tidak  senang dengan pekerjaan, pernyataan bernada negatif, tidak peduli dengan  perusahaan tempat karyawan tersebut bekerja, dan secara tidak langsung  mempengaruhi kondisi stres kerja karyawan.
 Turnover dapat berdampak positif baik bagi perusahaan maupun karyawan  itu sendiri. Dengan adanya turnover yang dilakukan oleh karyawan yang kurang  berpotensi akan memberikan kesempatan kepada perusahaan untuk merekrut  karyawan baru yang lebih berpotensi. Sementara itu karyawan yang berpotensi  dapat mengembangkan potensinya di perusahaan lain daripada perusahaan  tersebut tetap berada di perusahaan sebelumnya yang kurang menghargai  potensinya.
Perputaran karyawan (employee turnover) adalah pengunduran diri  permanen secara sukarela maupun tidak sukarela dari suatu organisasi. Angka  perputaran karyawan yang tinggi mengakibatkan meningkatnya biaya perekrutan,  seleksi, dan pelatihan. Angka perputaran karyawan yang tinggi dapat mengganggu  proses operasi yang efisien dari suatu organisasi ketika personel yang cakap dan  berpengalaman pergi dan penggantinya harus didapatkan serta dipersiapkan untuk  mengambil alih posisi yang ditinggalkan.
(mmipwija46.files.wordpress.com/2010/04/ujian-sdm.doc) Efek negatif dari adanya turnover adalah meningkatnya biaya perekrutan,  mempekerjakan tenaga baru, asimilasi, pelatihan dan biaya administratif lainnya.
Sementara efek lainnya adalah komunikasi yang makin buruk dan gangguan  dalam produktivitas.
ap tL � n a �� � kenaikanini berlangsung secara terus menerus  dapat mengindikasikan bahwa kinerja karyawan tidak maksimal.


Download lengkap Versi PDF