BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG
Saat ini di
Indonesia telah berdiri lebih dari ratusan industri pengolahan kayu (komposit)
yang sebagian besar menggunakan perekat sintetik seperti fenol formaldehid
(PF), urea formaldehid (UF), melamin formaldehid (MF). Perekat berbahan
formaldehida merupakan perekat sintetis yang bahan bakunya diperoleh sebagai
hasil olahan minyak bumi yang tidak dapat dipulihkan. Namun pada dasarnya
pembuatan perekat tidak luput dari penggunaan formaldehida. Kelebihan penggunaan
formaldehida dalam pembuatan perekat dapat menghasilkan sifat perekatan yang
baik, namun beresiko besar menimbulkan emisi formaldehida yang sangat berbahaya
bagi kesehatan tubuh [1].
Salah satu upaya
pengurangan penggunaan formaldehida dalam pembuatan perekat adalah dengan
penambahan bahan yang mengandung unsur lignoselulosa.
Salah satu
sumber daya alam lignoselulosa yang cukup berpotensi sebagai bahan baku perekat
adalah sabut kelapa. Sabut kelapa terdiri dari beberapa bagian yaitu serat,
kulit ari dan sekam (dust). Serat yang terdapat dalam sabut kelapa dapat dijadikan
sebaga bahan baku pembuatan perekat likuida karena mengandung persentase
selulosa dan lignin yang cukup besar.
Sabut kelapa
merupakan komponen terbesar dalam buah kelapa yaitu sebesar 38 – 44%
dibandingkan komponen lain seperti tempurung (21-28%) dan air kelapa (29-35%)
[2].
Tanaman kelapa
di Indonesia menyebar hampir diseluruh wilayah nusantara.
Luas areal
kelapa di Indonesia menurut Direktorat Jenderal Perkebunan Indonesia [3], pada
tahun 2012 mencapai 3.787.724 Ha dengan total produksi diperkirakan sebanyak
3.176.223 ton, dan banyaknya limbah sabut kelapa yang dapat dihasilkan adalah
sekitar 1,4 juta ton. Menurut United Coconut Association of the Philippines (UCAP),
dari setiap butir kelapa dapat diperoleh sekitar 0,4 kg sabut yang mengandung
sekitar 30% serat. Dengan demikian maka akan dihasilkan 0,42 juta ton serat
kelapa. Adanya potensi produksi serat dari limbah sabut kelapa yang sedemikian besar belum dimanfaatkan
sepenuhnya untuk kegiatan produktif yang dapat meningkatkan nilai tambahnya.
Contoh Skripsi Chemical Engineering:Pengaruh Penambahan Resorsinol Pada Pembuatan Perekat Likuida Sabut Kelapa
Downloads Versi PDF >>>>>>>Klik Disini
Bab I
|
Downloads
| |
Bab II
|
Downloads
| |
Bab III - V
|
Downloads
| |
Daftar Pustaka
|
Downloads
| |
Lampiran
|
Downloads
|
Artikel terkait skripsi diantaranya : contoh proposal penelitian kualitatif, contoh proposal penelitian kuantitatif,contoh judul skripsi, contoh skripsi,contoh proposal,download skripsi, proposal skripsi, Kumpulan Contoh skripsi, contoh artikel, contoh makalah,proposal penelitian, karya tulis, judul seminar akuntansi, proposal tentang, beasiswa disertasi, laporan ta, tugas ta, tesis akuntansi keuangan, tesis kesehatan, proposal tesis akuntansi, contoh-contoh tesis, tesis gratis, tesis contoh, contoh bab 1 tugas akhir, kumpulan tugas akhir akuntansi, proposal pengajuan tugas akhir, contoh laporan tugas akhir akuntansi, judul tugas akhir jurusan akuntansi.