BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Identifikasi
dilakukan secara keseluruhan pada tubuh korban yang utuh ataupun sisa – sisa
tubuh korban. Yang bertujuan untuk mengenal dengan pasti identitas korban (mayat). Dengan cara menilai
beberapa ciri – ciri umum atau khs yang terdapat pada korban untuk dibandingkan
dengan data ciri – ciri yang terdapat
pada korban sewaktu hidup.
1 Identifikasi
adalah hal yang utama dari setiap penyelidikan dan penyidikan di forensik. Pada pengidentifikasian sisa
jasad manusia, merupakan suatu tantangan bagi seorang dokter atau ahli
forensik. Kondisi ini sering ditemukan juga
pada kasus bencana massal, ledakan dan pembunuhan dengan cara tubuh dipotong – potong.
Untuk
kepentingan Visum et Repertum (VeR)
ketika dokter memeriksa jenazah, maka identifikasi tetap dilakukan sekalipun
korban tersebut dikenal.
Dokter haruslah mencatat jenis kelamin, umur,
suku bangsa, panjangbadan, berat badan,
kebangsaan, warna kulit, perawakan, keadaan otot, keadaan gizi, rambut, mata, gigi, bekas – bekas luka, tahi lalat,
tato (rajah), pakaian, perhiasan, barang– barang yang ada pada korban (jenazah), ada
tidaknya kumis/ jenggot (pada laki – laki),
cacat tubuh (bawaan atau didapat) dan tanda– tanda khas lainnya, bila perlu menggunakan pemeriksaan DNA, gigi atau sidik
jari.
3 Tinggi
badan secara anatomi, merupakan ukuran seutuhnya dari panjang bagian – bagian tubuh seseorang, mulai dari
panjang tengkorak, tulang vertebra, pelvis
dan anggota gerak bawah yangmasing – masing memilik keanekaragaman pada setiap individu dan populasi. Oleh karena
itu para dokter dan ahli forensik harus
memiliki pengetahuan tentang variasi dari keadaan anatomi tubuh manusia, khsnya pada daerah dan populasi tertentu.
Populasi ini didasarkan atas perbedaan yang tampak pada
pengukuran dan bentuk morfologi dari tulang, dan ini telah mengalami perubahan sepanjang waktu.
Universitas
Sumatera Utara Menentukan tinggi badan berdasarkan potongan tubuh korban
memerlukan cara yang cepat dan tepat,
oleh karena hal tersebut maka para ahli mencoba merumuskan
beberapa formula, yang berfungsi
dalam membantu menentukan tinggi badan
korban. Beberapa formula tersebut telah
dirumuskan berdasarkan pengukuran tulang
– tulang korban pada tubuh orang Eropa (barat), tetapiuntuk pemakaian pada orang Indonesia (timur) harus
dipertimbangkan beberapa faktor koreksinya.
Contoh Skripsi Kedokteran:Penentuan Tinggi Badan Berdasarkan Panjang Tungkai Bawah
Downloads Versi PDF >>>>>>>Klik Disini
Bab I
|
Downloads
| |
Bab II
|
Downloads
| |
Bab III - V
|
Downloads
| |
Daftar Pustaka
|
Downloads
| |
Lampiran
|
Downloads
|
Artikel terkait skripsi diantaranya : contoh proposal penelitian kualitatif, contoh proposal penelitian kuantitatif,contoh judul skripsi, contoh skripsi,contoh proposal,download skripsi, proposal skripsi, Kumpulan Contoh skripsi, contoh artikel, contoh makalah,proposal penelitian, karya tulis, judul seminar akuntansi, proposal tentang, beasiswa disertasi, laporan ta, tugas ta, tesis akuntansi keuangan, tesis kesehatan, proposal tesis akuntansi, contoh-contoh tesis, tesis gratis, tesis contoh, contoh bab 1 tugas akhir, kumpulan tugas akhir akuntansi, proposal pengajuan tugas akhir, contoh laporan tugas akhir akuntansi, judul tugas akhir jurusan akuntansi.